(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa dari 35 negara mengadakan pawai di Warsawa pada 10 September 2022, untuk memperkenalkan latihan meditasi dan meningkatkan kesadaran akan penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT). Prosesi panjang melewati beberapa jalan dan mencapai Kota Tua Warsawa.

Praktisi mengadakan pawai akbar di Warsawa.

Maria Wek yang mengajar di universitas setempat melihat pawai tersebut dan meminta suaminya untuk mengambil foto. Dia menjelaskan kata-kata di spanduk kepada putranya, yang berusia tujuh tahun.

"Terima kasih banyak atas pawai anda," katanya. “Sangat damai, tenang, dan indah. Banyak orang mengenakan pakaian kuning. Saya suka warnanya, yang membuat saya memikirkan kebahagiaan dan vitalitas.”

“Penganiayaan seharusnya tidak terjadi di abad ke-21 ini.” Dia berkata bahwa PKT tidak mengizinkan praktisi menjadi orang baik adalah salah.

Suaminya mengambil banyak foto dan mengatakan dia akan mempostingnya di media sosial karena “Informasi baru ini penting bagi teman-teman kita. Pertahankan karena ini penting bagi semua orang.”

Praktisi melakukan latihan kelompok dan nyala lilin di Kota Tua pada malam hari, yang juga menarik perhatian banyak orang yang menyatakan dukungan mereka dengan menandatangani petisi menyerukan diakhirinya penganiayaan.

Pawai praktisi di Warsawa

Pejalan kaki mengetahui tentang Falun Dafa dan bagaimana latihan ini dianiaya di Tiongkok.

Pawai Menyentuh Penonton

Olena, seorang manajer bar dari Ukraina, dan ibu serta bibinya menyaksikan pawai tersebut. “Saya mulai merekam video dan saya menangis selama proses itu.” Olena mulai tersedak lagi saat berbicara. Dia mengatakan bahwa dia setuju dengan permintaan praktisi untuk mengakhiri penganiayaan. Dia percaya bahwa pawai itu, “Sangat bagus, bermakna, dan mengeluarkan suara yang sangat keras untuk mengekspresikan tuntutan anda. Kami orang Ukraina mendukung anda.”

Milena, seorang asisten apoteker dari Polandia utara, juga tergerak oleh pawai tersebut dan berkata, “Temanya sangat menyentuh saya. Begitu banyak orang datang ke sini untuk menunjukkan itu.”

Berharap Lebih Banyak Pawai Digelar

Ewa, seorang guru bahasa Inggris, memiliki pemahaman tentang Falun Dafa dari berbagai kegiatan yang diadakan oleh para praktisi di Kota Tua. Melalui pawai, dia belajar lebih banyak.

“Musik dan warna membuat saya merasa tenang,” kata Ewa. “Pawai ini penting agar lebih banyak orang mengetahui informasi yang relevan. Saya berharap lebih banyak pawai seperti ini diadakan. Kami membutuhkan lebih banyak protes damai yang penuh informasi ini di Warsawa. Banyak orang masih belum memahami pesan-pesan ini.”

Menandatangani Petisi untuk Mendukung Falun Dafa

Menandatangani petisi di malam hari

Praktisi mengadakan kegiatan malam itu. Seorang wanita yang menandatangani petisi berkata, “Saya terkejut dengan fakta penganiayaan yang disajikan di sini. Saya terkejut bahwa begitu banyak orang dianiaya dalam masyarakat seperti ini, jauh lebih banyak dari yang orang-orang pikirkan.”

Dia ingin membantu dengan menandatangani petisi. Dia berkata, “Kita harus berjuang melawan penganiayaan seperti itu.” Dia juga mengambil beberapa selebaran sehingga dia bisa memberi tahu lebih banyak orang.

“Saya tidak bisa melawan penganiayaan secara langsung. Tetapi ketika saya melihat ketidakadilan, terutama ketika ada pembantaian dan pengambilan organ, saya harus mengambil tindakan, ”kata Alexander, seorang mahasiswa sarjana, setelah menandatangani petisi. “Saya berharap semua penganiayaan ini dapat dihentikan.”

Igor Klok, yang bekerja di industri asuransi, berasal dari Ukraina dan menandatangani petisi di kotanya untuk mendukung upaya praktisi. Dia berkata, “Praktisi begitu damai sehingga tidak ada alasan untuk menganiaya mereka. Setiap orang harus memiliki hak untuk melakukan hal-hal damai ini.”

Latar Belakang: Apa itu Falun Dafa dan Mengapa PKT Menganiayanya?

Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada tahun 1992. Disiplin spiritual ini sekarang dipraktikkan di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Jutaan orang yang telah memeluk ajarannya, yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, dan Sabar, dan telah mempelajari lima perangkat latihan telah mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.

Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), menganggap semakin populernya disiplin spiritual ini sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT dan pada 20 Juli 1999, ia mengeluarkan perintah untuk memberantas latihan tersebut.

Di bawah arahan pribadi Jiang Zemin, PKT mendirikan Kantor 610, sebuah organisasi keamanan ekstra legal dengan kekuatan untuk mengesampingkan polisi dan sistem peradilan dan yang fungsi satu-satunya adalah melakukan penganiayaan terhadap Falun Dafa.

Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi sebagai akibat dari penganiayaan selama 23 tahun terakhir. Jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi. Praktisi yang tak terhitung jumlahnya telah dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.

Ada bukti nyata bahwa PKT mendukung pengambilan organ dari praktisi yang ditahan yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ Tiongkok.