(Minghui.org) Praktisi muda Falun Dafa dari negara-negara di seluruh Eropa, termasuk Belanda, Swiss, Austria dan Jerman, menghadiri kamp musim panas Minghui yang diadakan di Bad Marienberg, Rhine-Westphalia Utara, Jerman, dari tanggal 4-12 Agustus 2022.

Para orang tua dan guru senang melihat perubahan positif para peserta. Banyak orang tua mengatakan anak-anak mereka melakukan latihan dengan sungguh-sungguh setelah pulang dari kamp. Mereka juga melihat bahwa anak-anak menjadi lebih belas kasih dan sabar setelah menghadiri kelompok belajar Fa dua kali sehari selama kamp musim panas.

Setiap hari dimulai dan diakhiri dengan praktisi melakukan latihan dan belajar Fa. Pada siang hari, dari pukul 09.00 – 17.00, peserta mengikuti berbagai kelas budaya tradisional seperti musik, catur, kaligrafi, dan menggambar. Guru juga mengajak anak-anak jalan-jalan dan mengadakan kegiatan khusus seperti api unggun. Anak-anak berperilaku sangat baik. Mereka tidak pernah berteriak atau berperilaku buruk. Tidak seperti kebanyakan anak seusianya, mereka tidak kecanduan ponsel. Mereka melakukan latihan dengan tenang di luar ruangan setiap pagi dan sore hari.

Siswa yang menghadiri kamp musim panas Minghui memperagakan latihan di atas panggung.

Guru dan para siswa melakukan latihan di rumput di luar asrama pemuda.

Menyelesaikan Konflik dengan Mencari Ke Dalam

Konflik terkadang tidak dapat dihindari di antara anak-anak dari negara yang berbeda yang berbicara bahasa yang berbeda. Di kamp, orang tua dan guru tidak menekankan siapa yang benar atau salah tetapi mendorong para praktisi muda untuk mencari ke dalam menemukan penyebab konflik.

Xiao Lian, 11, merasa ada seorang gadis yang mudah gelisah dan sulit bergaul. Guru mengingatkannya untuk merenungkan kekurangannya sendiri. Xiao Lian memikirkannya dan menemukan bahwa dia juga kesulitan mengendalikan dirinya. Dia menyadari bahwa perilaku teman sekelasnya adalah cerminan dari kekurangannya sendiri. Dia kemudian mengerti betapa pentingnya untuk bersabar. Guru mengingatkan Xiao Lian untuk berterima kasih kepada gadis ini karena telah membantunya melihat masalahnya sendiri. Setelah dia mengubah persepsinya, Xiao Lian kemudian mengatakan tidak lagi merasa sulit untuk bergaul dengan teman-teman sekelasnya.

Xiao Hui, 8, tinggal di dekat Berlin. Dia mengeluh bahwa seorang teman sekelasnya biasa memutuskan permainan mana yang akan dimainkan semua orang dan akibatnya dia tidak menyukai orang ini. Ibunya mengingatkannya untuk berperilaku sesuai dengan ajaran Dafa. Dia segera berkata, “Saya harus mencari ke dalam ketika konflik muncul dan tidak marah dengan orang lain.”

Orang Tua: Saya Bersyukur Melihat Perubahan Positif Anak-Anak

Seorang ibu dari Berlin membantu di kamp musim panas dan bersyukur melihat perubahan pada anaknya.

Dia berkata, “Anak saya dianggap pintar di sekolah dan biasanya mendapat nilai bagus tanpa banyak usaha. Karena itu, dia tidak tahu bagaimana rasanya bekerja keras. Saat menghadiri kamp musim panas, dia menemukan tantangan untuk mempelajari gerakan dasar tarian klasik Tiongkok. Dia menemukan dia harus terus berlatih untuk melakukan gerakan, dan akibatnya menghargai hasil usahanya. Bagi saya, apa yang dia alami adalah pelajaran yang luar biasa. Itu membantunya memahami apa artinya bekerja keras dan belajar untuk menghargai hasilnya.”

Seorang ibu lain mengatakan kamp itu adalah kesempatan yang luar biasa bagi begitu banyak anak-anak praktisi Falun Dafa untuk berkumpul dan belajar untuk meningkat bersama. Anaknya masih remaja. Kadang-kadang, dia enggan ketika orang tuanya memintanya untuk bergabung dengan mereka dalam melakukan latihan dan belajar Fa di rumah. Di kamp dia tinggal bersama anak-anak lain seusianya di kamar yang sama. Teman sekamarnya saling membangunkan di pagi hari untuk keluar dan melakukan latihan. Setelah kamp, putranya dengan sungguh-sungguh bergabung dengan anggota keluarganya melakukan latihan di rumah.

Jonas, 12, awalnya sulit bangun pagi untuk melakukan latihan. Setelah kamp, dia dengan gembira bangun pagi dan belajar Fa tanpa diingatkan. Ada mainan dijual di depan asrama dan beberapa anak menggunakan uang jajan mereka untuk membelinya. Jonas ingin membeli mainan juga. Ibunya mengatakan kepadanya, “Jika di hari terakhir kamp kamu merasa ini memang yang kamu butuhkan dan merasa telah melakukannya dengan baik, maka manjakan dirimu dengan membeli mainan itu.”

Jonas berkata, “Baiklah, saya akan menetapkan tujuan. Saya akan membeli sendiri mainan itu jika saya bisa terus melakukan latihan besok dan lusa.” Namun, dua hari kemudian, dia memutuskan untuk tidak membeli mainan itu. Ibunya senang melihat dia belajar menahan diri bukannya mengikuti keinginannya.

Belajar Bekerja Sama

Seorang gadis remaja ingin mengenakan kostum Han yang dia sukai. Dia tidak senang ketika melihat gurunya menyerahkan kostum itu kepada gadis lain untuk dicoba, dan dia diberi kostum lain. Guru kemudian mengingatkan semua orang bahwa penonton melihat efek keseluruhan dari pertunjukan; keinginan pribadi tidak penting. Guru kemudian meminta anak-anak untuk berkumpul di depan cermin. Pada saat itu, gadis itu berhenti membenci kostum yang diberikan padanya. Sebaliknya, dia mengatakan dia menyadari bahwa tinggi badannya sesuai dengan posisi yang ditugaskan kepadanya dan warna kostumnya cocok dengan yang di sebelahnya.

Setelah pertunjukan budaya, Xiao Lian dari Jerman berkata, “Dulu saya berpikirkompetitif adalah rajin. Namun, di kamp musim panas saya melihat setiap teman sekelas fokus pada bagaimana meningkatkan efek keseluruhan. Semua orang saling membantu. Ini memberi saya motivasi yang lebih besar untuk meningkatkan kultivasi saya.”

Peserta Berharap untuk Bertemu Lagi Tahun Depan

Anak-anak mengadakan pertunjukan selama dua jam di Stadthalle di Bad Marienberg di akhir kamp. Mereka memperagakan lima perangkat latihan selama paruh pertama pertunjukan, serta tarian klasik Tiongkok. Pada paruh kedua pertunjukan, para praktisi muda menyanyikan dan menampilkan musik yang digubah oleh praktisi Dafa, serta karya klasik. MC memperkenalkan Falun Dafa dan budaya tradisional Tiongkok kepada penonton.

Peserta kamp musim panas menampilkan tarian klasik Tiongkok.

Kelas kaligrafi adalah bagian dari kamp musim panas Minghui.

Para orang tua yang mengikuti kegiatan kamp ini berharap tahun depan dapat diadakan kembali. Mereka merasa ini menawarkan lingkungan bagi praktisi muda untuk meningkatkan kultivasi dengan orang seusia mereka.