(Minghui.org) Dua warga Kabupaten Xianghe, Provinsi Hebei dihukum pada 5 September 2023 karena keyakinan mereka pada Falun Gong, sebuah latihan kultivasi untuk watak dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Wang Zhishan, seorang dokter berusia 52 tahun, dijatuhi hukuman dua tahun penjara. Zhang Xian, mantan petugas polisi berusia 50 tahun, dijatuhi hukuman satu setengah tahun. Keduanya telah dibebaskan dengan jaminan sejak Januari 2023, dan ditahan kembali sehari setelah hukuman penjara mereka. Mereka saat ini ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Xianghe.

Penangkapan

Wang dan Zhang ditangkap pada 28 September 2022, saat mereka sedang bertemu. Polisi menyita kunci rumah mereka, menerobos masuk rumah mereka, dan menyita sejumlah besar barang berharga.

Kedua praktisi dibawa ke Pusat Penahanan Kabupaten Xianghe, dan penangkapan mereka secara resmi disetujui pada Oktober 2022. Selain menargetkan praktisi, polisi juga mengintimidasi keluarga mereka. Di bawah tekanan yang semakin besar, orang tua Wang meninggal satu per satu, dan ayah mertua Zhang juga meninggal hanya beberapa bulan setelah penangkapan mereka.

Keluarga Wang menyewa seorang pengacara untuk mewakili dia dan Zhang. Polisi menggunakan alasan pandemi untuk melarang pengacara mengunjungi praktisi di pusat penahanan. Pengacara tersebut kemudian diizinkan menemui mereka satu kali secara virtual, sebelum mereka dibebaskan dengan jaminan pada Januari 2023.

Sidang Pengadilan Pertama

Pengadilan Kabupaten Xianghe awalnya menjadwalkan sidang pada 3 Maret 2023, namun tiba-tiba membatalkannya sehari sebelumnya. Sekitar 20 Maret, pengadilan memberitahu pengacara bahwa sidang akan diadakan pada 28 Maret, namun pengacara tersebut sudah dijadwalkan untuk membela klien lain di kota lain pada hari itu. Dia meminta penundaan sidang namun ditolak. Wang dan Zhang kemudian menghadap hakim tanpa perwakilan hukum. Pengadilan tidak memanggil satupun saksi dari pihak penuntut dalam persidangan, dan semua bukti yang diajukan oleh pihak penuntut hanyalah fotokopi dari barang asli. Juga tidak ada otentikasi pihak ketiga yang independen atas bukti sebagaimana diwajibkan oleh hukum.

Di luar pengadilan pada hari persidangan, pihak berwenang mengatur lebih dari 20 polisi untuk berpatroli di area tersebut. Banyak pejalan kaki ditanyai apakah mereka adalah praktisi Falun Gong yang datang untuk mendukung keduanya di persidangan.

Sidang Pengadilan Kedua

Pengacara tersebut dapat menghadiri sidang kedua pada 23 Mei. Ia mengatakan bahwa polisi telah lama memantau kliennya sebelum melakukan penangkapan. Lebih spesifik lagi, dokumen kasus termasuk tangkapan layar untuk gambar yang diambil dari video pengawasan polisi menunjukkan bahwa kliennya pergi ke bangunan tempat tinggal di tempat yang berbeda untuk membagikan materi informasi Falun Gong, dan beberapa petugas masuk ke dalam bangunan tersebut untuk mengambil materi sekitar 20-30 menit setelah kedua praktisi itu pergi.

Video tersebut tertanggal Juli dan September 2022. Pengacara berargumen bahwa polisi sengaja membiarkan kliennya “bebas” setiap kali mereka membagikan materi Falun Gong selama dua bulan tersebut sehingga mereka dapat mengumpulkan lebih banyak “bukti” yang memberatkan mereka.

Pengamatan pengacara tersebut menguatkan apa yang dikatakan orang dalam. Orang dalam mengungkapkan bahwa Cao Junying, petugas dari Kantor Keamanan Domestik Kabupaten Xianghe, memimpin pemantauan terhadap dua praktisi dan mengatur penangkapan. Cao bermaksud untuk mendapatkan poin politik untuk memajukan karirnya, karena hukuman berat terhadap praktisi Falun Gong akan dianggap sebagai “prestasi” yang besar. Untuk memalsukan bukti yang memberatkan kedua praktisi tersebut, Cao dan petugas lainnya mengganggu keluarga mereka di rumah setelah penangkapan dan mengancam mereka untuk menandatangani dokumen yang mungkin memberatkan orang yang mereka cintai.

Sidang berlangsung lebih dari satu jam, dan selama itu hakim ketua, Ding Fucai, menginterupsi kedua praktisi tersebut setiap kali mereka berbicara tentang Falun Gong dan penganiayaannya. Dia berkata, “Ini bukan tempat bagi Anda untuk mempromosikan Falun Gong.”

Ding menghukum Zhang dan Wang pada 5 September dan memerintahkan mereka kembali ke tahanan pada hari berikutnya.

Penganiayaan Sebelumnya

Baik Zhang maupun Wang telah berulang kali menjadi sasaran karena keyakinan mereka di masa lalu.

Zhang berlatih Falun Gong pada musim panas tahun 1995, tepat setelah dia lulus dari Akademi Kepolisian Provinsi Hebei. Dia berusaha keras untuk menerapkan prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari dan diakui sebagai polisi yang luar biasa pada tahun 1998.

Karena berpegang teguh pada keyakinannya setelah penganiayaan dimulai pada tahun 1999, dia ditahan di pusat pencucian otak sebanyak empat kali, dijatuhi tiga kali hukuman kerja paksa, dipaksa membayar dua denda besar, dan sering difitnah oleh pihak berwenang. Pada satu titik, kebohongan mereka bahkan menipu istrinya, yang bertanya apakah suatu hari nanti Zhang akan membunuh dia dan putra mereka.

Wang juga ditangkap, ditahan, dan didenda beberapa kali. Selama dalam tahanan, dia dipukuli dan disetrum dengan tongkat listrik. Untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut, dia harus menutup kliniknya dan tinggal jauh dari rumah selama lebih dari sepuluh tahun sebelum penangkapannya yang terakhir.

Laporan Terkait:

Dua Warga Hebei Menghadiri Pengadilan Kedua karena Keyakinan Mereka

Mantan Petugas Polisi Diadili Lagi karena Keyakinannya setelah Menjalani Tiga Kali Hukuman Kerja Paksa

Police Official Mr. Zhang Xian Repeatedly Persecuted Over the Last Eleven Years for Practicing Falun Gong

Petugas Polisi Terhormat Dimasukan ke Kamp Kerja