(Minghui.org) Seorang wanita berusia 71 tahun di Kota Xianyang, Provinsi Shaanxi sedang menghadapi persidangan karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan kultivasi untuk watak dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999. Tiga fasilitas penahanan lokal menolak menerima Zhao Guirong, namun seorang kepala polisi berhasil mendakwa dia pada 22 Agustus 2023. Zhao sekarang dibebaskan dengan jaminan menunggu persidangan.

Zhao, seorang pensiunan pekerja hotel, ditangkap pada 8 April 2023, setelah dilaporkan karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong di Kota Mazhuang, Kota Xianyang. Polisi yang menangkapnya berasal dari Kantor Polisi Kota Mazhuang membawanya ke Penjara Kota Xianyang keesokan harinya, namun penjara tersebut menolak membawanya karena usianya yang sudah lanjut. Polisi Chen Haitao melaporkan hal ini kepada atasan dan diperintahkan untuk menahan Zhao di Departemen Kepolisian Caihong semalaman.

Pada 10 April, polisi membawa Zhao untuk pemeriksaan fisik sebelum membawanya ke Pusat Penahanan Qindu, yang menolak menerimanya dengan alasan bahwa dia pernah melakukan mogok makan di sana selama penahanan sebelumnya karena berlatih Falun Gong.

Departemen Kepolisian Caihong kemudian mencoba membawa Zhao ke Rumah Sakit Polisi 215 Kota Xianyang pada 11 April. Rumah sakit juga menolak menerimanya karena Zhao telah berusia lanjut dan melakukan mogok makan, karena dia menolak makan sejak penangkapannya.

Zhao ditahan di departemen kepolisian selama tiga hari lagi. Putranya menjemputnya pada 14 April setelah membayar 2.000 yuan sebagai uang jaminan.

Departemen Kepolisian Caihong mengirimkan sejumlah polisi untuk memantau Zhao dan tidak mengizinkannya melakukan kontak dengan siapa pun. Komite Urusan Politik dan Hukum lokal (sebuah lembaga ekstra-yudisial yang bertugas mengawasi penganiayaan terhadap Falun Gong) dan komite lingkungan terus mengganggunya di rumah, sehingga sangat mengusik kehidupan keluarganya.

Wei Guangrong (+86-13892061189), wakil kepala Departemen Kepolisian Caihong, dua kali menginstruksikan bawahannya untuk membawa Zhao dari apartemennya di lantai tiga ke mobil polisi dan membawanya ke Kejaksaan Distrik Qindu untuk diadili. Yang pertama, pada 27 April, polisi tidak mengetahui bahwa jaksa yang menangani kasusnya telah dipindahkan, jadi mereka harus membawa pulang Zhao tanpa menyelesaikan apa pun. Yang kedua, pada 12 Mei, jaksa Huang Yuan menuntutnya, namun Zhao menolak menjawab pertanyaan apa pun.

Pada 7 Juni, Wei memerintahkan bawahannya untuk membawa Zhao ke departemen kepolisian untuk diinterogasi.

Dua orang dari kejaksaan menyampaikan surat panggilan kepada Zhao pada 18 Juli. Kejaksaan menyampaikan dakwaan terhadapnya ke Pengadilan Distrik Qindu pada 22 Agustus. Mereka juga memberikan salinan dakwaan kepada Zhao pada hari yang sama.

Zhao diperintahkan untuk menjalani pemeriksaan fisik di rumah sakit polisi tersebut pada 14 September, sebagai persiapan untuk sidang pengadilannya, yang waktunya belum ditentukan.

Penganiayaan di Masa Lalu

Zhao dan suaminya berlatih Falun Gong pada Agustus 1998 dan kesehatan mereka meningkat pesat. Spondylosis serviks (radang sendi tulang belakang) yang diderita Zhao, penyakit kulit, migrain, maag, dan penyakit ginekologi lenyap tanpa perawatan medis apa pun. Suaminya juga sembuh dari spondylosis serviks (arthritis leher) yang parah, prostatitis (radang kelenjar prostat), wasir internal dan eksternal, serta prolaps anus tanpa dia sadari.

Setelah penganiayaan dimulai pada tahun 1999, Zhao dijatuhi lima hukuman kerja paksa, total masa hukumannya sembilan tahun. Dia disiksa secara brutal setiap kali dia ditahan dan pernah menjadi lumpuh.

Ketika dia tidak ditahan, Zhao tinggal jauh dari rumah selama bertahun-tahun untuk menghindari penangkapan lebih lanjut.

Laporan Terkait:

Ms. Zhao Guirong and Other Practitioners Abused at Shaanxi Province Women’s Forced Labor Camp