(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa Rumania berpartisipasi dalam Festival Kota Hijau, acara kelestarian lingkungan terbesar di Rumania, pada tanggal 9 September 2023. Tahun ini, acara tersebut diadakan di Brașov dari tanggal 2 hingga 10 September dan menarik lebih dari 30.000 orang peserta dengan berbagai pengalaman budaya, seni, dan olahraga.

Banyak sekali orang yang melewati stan praktisi di pusat bersejarah kota ini dan menyaksikan peragaan latihan Falun Dafa. Banyak orang berhenti untuk mengambil brosur atau mengobrol dengan praktisi tentang aspek peningkatan moral dari latihan ini serta penganiayaan yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap praktisi di Tiongkok sejak tahun 1999.

Setelah berinteraksi dengan praktisi, banyak pejalan kaki yang mengecam kebrutalan penganiayaan dan mengungkapkan kekaguman mereka terhadap prinsip-prinsip Falun Dafa, Sejati-Baik-Sabar.

“Kita Harus Berjuang untuk Menghentikan Pembantaian Ini”


Stan Falun Dafa di pusat bersejarah Brașov pada tanggal 9 September. Ionuț Meșendorfean (kedua dari kiri) dan temannya berfoto dengan praktisi.

Stan praktisi dikelilingi oleh poster, roll-up, dan spanduk berisi informasi tentang Falun Dafa. Sebuah spanduk besar yang menggambarkan penganiayaan terhadap Falun Dafa menarik perhatian orang-orang yang lewat dan memotivasi mereka untuk bertanya tentang situasi tersebut. Begitu mereka mengetahui hal-hal tidak manusiawi yang dilakukan PKT dalam menganiaya praktisi Falun Dafa—termasuk pengambilan organ secara paksa—banyak yang menandatangani petisi praktisi yang ditujukan kepada pemerintah Rumania, meminta pemerintah mengambil tindakan untuk mengakhiri penganiayaan.

Dua orang teman ingin belajar tentang aspek pengembangan diri dari latihan ini. Ketika mereka mengetahui bahwa PKT menyiksa praktisi yang hanya ingin menjadi orang yang lebih baik, mereka segera menandatangani petisi kepada pemerintah Rumania. Mereka juga menandatangani petisi kedua yang dimiliki praktisi yang mengecam PKT atas berbagai pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Ionuț Meșendorfean senang mengetahui bahwa tanda tangannya menunjukkan sikap menentang rezim jahat yang menyalahgunakan hak-hak dasar masyarakat.

“Saya ingin menandatangani petisi untuk mengakhiri partai komunis di Tiongkok dan membuat komunisme tidak pernah ada lagi,” katanya. “[Para praktisi] mempunyai hak untuk mengekspresikan [diri mereka] dengan cara yang bebas, seperti halnya semua orang di dunia ini. Komunisme memaksa anda melakukan apa yang tidak anda inginkan dan hanya melakukan apa yang diinginkan negara. Anda bebas secara moral untuk memikirkan apa yang anda inginkan, dan tidak ada yang bisa memaksa anda untuk mengatakan hal-hal yang tidak ingin anda katakan.”

Kaum muda menandatangani petisi untuk menghentikan pengambilan organ paksa dari praktisi Falun Gong di Tiongkok.

Meșendorfean, 19 dan dari Brașov, lulus dari sekolah kejuruan. Dia ingin komunitas internasional melindungi orang-orang yang mempromosikan nilai-nilai moral yang dihormati secara universal, seperti Sejati, Baik, dan Sabar—terutama ketika orang-orang ini telah menghadapi penganiayaan selama lebih dari 20 tahun di Tiongkok.

“Saya tidak percaya hal ini terjadi. Semoga saja [para praktisi di Tiongkok] tidak tertangkap sampai komunitas internasional berhasil menghentikan pengambilan organ secara paksa. Tidak seorang pun berhak mengambil apa yang menjadi milik orang lain, apalagi organ tubuh orang yang tidak merugikan,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa kegigihan para praktisi dalam menjalankan nilai-nilai mereka benar-benar memberikan inspirasi kepadanya. “Seseorang yang percaya pada nilai-nilai seperti Sejati, Baik, dan Sabar adalah orang yang sangat baik dan berpikiran benar,” katanya.

Rodica Leaua dari Sfântu Gheorghe melihat informasi tentang penganiayaan di stan dan ingin membantu. Dia menandatangani petisi kepada pemerintah Rumania setelah dia mengetahui tentang pengambilan organ paksa dari praktisi di Tiongkok. “Menurut saya, penganiayaan ini sangat menyakitkan dan kita harus berjuang untuk menghentikan pembantaian ini,” katanya.


Rodica Leaua menandatangani petisi untuk menghentikan pengambilan organ paksa dari praktisi Falun Gong di Tiongkok.

Dukungan Publik terhadap Falun Dafa

Banyak orang di acara tersebut menyampaikan hal-hal baik tentang Falun Dafa ketika mereka mengetahui bahwa latihan ini dapat membantu meningkatkan karakter seseorang dan membantu mereka menjadi orang yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

“[Falun Dafa] adalah hal yang luar biasa! Ada baiknya anda melakukan hal ini. Kami senang mendengar ada hal seperti itu” kata seorang pria.

Boricean Andra, 15, berasal dari Întorsura Buzăului. Dia menandatangani petisi untuk menghentikan pengambilan organ paksa dari praktisi di Tiongkok sehingga mereka dapat terus percaya pada “nilai-nilai yang sangat penting bagi perkembangan kita sebagai manusia.” Andra belum pernah mendengar tentang qigong sebelumnya namun dia mengatakan dia tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut.


Andra (kanan) dan temannya berfoto untuk mendukung praktisi Falun Gong di Tiongkok.

Meșendorfean berbicara dengan praktisi tentang aspek meditasi Falun Dafa, sesuatu yang dia yakini dapat membantu kaum muda mengendalikan emosi mereka.

“Falun Dafa sangat baik untuk generasi muda. Mereka dapat melihat kehidupan secara berbeda dan menjadi lebih tenang [melalui latihan],” katanya. “Meditasi sangat baik bagi manusia. Hal ini dapat memberi mereka energi positif, mengubah kehidupan sehari-hari mereka, dan membuat mereka lebih damai dan dihormati.”

Leaua memberikan beberapa pemikiran mengapa dia berlatih Falun Dafa, percaya bahwa baginya, “Latihan Qigong akan sangat membantu psikologis dalam memberikan solusi terhadap masalah yang menyakitkan.”

Setelah mendengar tentang latihan ini dan penganiayaan untuk pertama kalinya, seorang wanita meminta brosur berisi informasi dalam bahasa Hongaria.


Seorang ibu berkata, “Sangat baik jika anda menunjukkan pentingnya nilai-nilai moral, sehingga sebanyak mungkin orang mengetahui bahwa nilai-nilai moral sedang dianiaya di Tiongkok.”

Dua gadis menunjukkan dukungan terhadap Falun Dafa di pusat bersejarah Brașov.