(Minghui.org) Saya tumbuh besar dalam sebuah keluarga ateis. Diindoktrinasi oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), saya menjadi seorang ateis yang keras kepala dan tidak percaya pada keberadaan Dewa di dunia.

Ketika suami saya memutuskan untuk berlatih Falun Dafa, meskipun dianiaya oleh PKT, saya berpikir dia bodoh. Saya selalu mencari-cari kesalahannya tak peduli apa yang dia lakukan, namun dia tidak pernah mendebat saya. Saya semakin marah dan mengancam akan menceraikannya. Saya membakar sebuah buku Dafa dan memfitnah Dafa. Dia memperingatkan saya bahwa menghujat Dafa akan membawa pada balasan karma, namun saya mengabaikannya dan membuat lelucon tentang hal itu.

Saya mengumpulkan banyak karma karena ketidaktahuan saya, yang kemudian menyebabkan banyak kesulitan dalam kehidupan saya. Pada tahun 2002 saya bermimpi punggung saya tertimpa dahan pohon yang tumbang dari gedung tinggi. Saya dan suami sepakat bahwa mimpi itu menandakan kemalangan.

Manfaat dari Dafa

Sehari setelah mimpi itu, sepeda motor saya bertabrakan dengan motor besar beroda tiga, dan saya mengalami luka parah. Dalam perjalanan ke rumah sakit, suami meminta saya melafalkan “Falun Dafa baik, dan Sejati-Baik-Sabar baik.” Seluruh tubuh saya masih gemetar, dan saya tidak yakin apakah saya bisa bertahan. Jadi, saya mendengarkannya dan melafalkan kata-kata itu bersamanya sebanyak tiga kali. Saya tidak merasakan sakit apa pun saat tulang saya yang patah disambung kembali dan luka besar di kepala saya dijahit.

Seperti kata suami saya, ada banyak hal ajaib yang bisa terjadi di dunia ini. Sejak kecelakaan itu, saya tidak pernah lagi mengalami mimpi buruk. Saya merasakan ada sesuatu yang selalu mengingatkan saya, dan karenanya saya memutuskan untuk tidak lagi berbicara hal yang buruk tentang Dafa.

Suami saya berkata, “Kamu tidak meninggal dalam kecelakaan ini dan hanya mendapat bekas luka di wajahmu, dan kamu juga tidak kehilangan anggota tubuh apa pun. Sekarang kamu telah mengetahui kebenaran Falun Dafa. Banyak orang di masa sekarang ini tidak mengetahui keberadaan Dewa dan Buddha.”

Namun diam-diam saya masih memandang rendah suami saya dan tidak percaya bahwa Dafa baik. Tidak lama kemudian, saya menderita penyakit jantung dan mendapat pengobatan medis dari Tiongkok dan Barat selama tiga tahun. Tidak hanya penyakit jantung saya tidak sembuh, saya juga mengalami sakit perut dan dada. Hidup saya menjadi sulit!

Suatu malam, saya sakit parah dan tidak bisa bernapas. Saya pikir hidup saya akan segera berakhir dan muncul rasa takut pada diri saya. Keesokan harinya, suami saya berkata bahwa saya harus berlatih Dafa agar menjadi lebih baik jika saya tidak ingin dirawat di rumah sakit.

Saya memutuskan untuk berlatih Falun Dafa karena saya berpikir tidak ada ruginya. Lagipula saat itu bisnis keluarga saya mengalami kerugian yang cukup besar. Pada hari ketiga saya berlatih, saya merasa lebih baik.

Menjadi Praktisi Dafa

Meskipun kondisi saya membaik, saya masih belum percaya sepenuhnya bahwa latihan gerakan selama tiga hari lebih efektif daripada minum obat selama tiga tahun. Itu pasti karena efek dari obatnya. Lebih dari sebulan berlalu, dan kesehatanya saya meningkat. Saya kemudian mencari alasan dan berhenti berlatih.

Satu bulan kemudian penyakit saya timbul lagi. Saya memberi tahu suami saya bahwa saya sebaiknya latihan lagi. Suami saya berkata, “Jangan main-main kali ini. Kamu tidak hanya harus menyelesaikan lima perangkat latihan setiap hari, tetapi juga harus belajar Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa.”

Saat melakukan perangkat kedua, Falun Zhuang Fa (Metode Berdiri Memancang Falun), untuk pertama kali, saya mengalami kesulitan. Namun saya berhasil mempertahankan tangan saya sampai akhir latihan. Malam itu saya bermimpi, ada lubang di ibu jari saya dan air dengan banyak semut terbang keluar dari lubang itu. Saya merasa tidak nyaman, seakan jantung saya digigit puluhan ribu semut. Saya menyadari bahwa Guru sedang memurnikan tubuh saya.

Setiap kalimat dalam Zhuan Falun membuat saya terkejut, dan semua prinsip dijelaskan dengan baik! Saya membaca tiga kali berturut-turut. Saya bahkan mengeluh kepada suami karena tidak menyuruh saya membaca buku itu lebih awal.

Alam pikiran saya telah meningkat sejak saat itu. Akhirnya saya kembali menemukan jati diri saya yang sejati. Kehidupan ini sungguh indah dan membawa kebahagiaan. Tianmu saya yang terbuka membuat saya melihat beberapa pemandangan yang indah. Dewa dan Buddha sungguh eksis di dunia ini! PKT telah membohongi orang-orang dan ateisme sungguh berbahaya. Orang-orang di Tiongkok masih hidup dalam kesesatan seperti saya di masa lalu.

Saya bersyukur Guru selalu menyelamatkan saya berulang kali dan tidak memandang rendah saya sebagai orang berdosa. Saya dengan tulus berharap semua orang dapat mengetahui kebaikan Dafa dan membebaskan diri mereka dari penderitaan secepat mungkin.

Saya kembali bekerja setelah kesehatan saya pulih. Karena kesibukan saya dalam bekerja, saya mempunyai sedikit waktu untuk belajar Fa dan kultivasi saya perlahan-lahan tertinggal. Baru pada tahun 2018 ketika kami menjual rumah, tekanan mental saya berkurang, dan saya mulai kembali berkultivasi dengan rajin.

Menyelamatkan manusia menjadi lebih penting selama pandemi ini. Saya harus menerobos keterikatan rasa takut untuk berbicara dengan orang-orang secara langsung. Awalnya saya pergi keluar bersama suami untuk membagikan materi klarifikasi fakta. Ketika dia sibuk, saya pergi keluar bersama praktisi lain. Terkadang kami harus berjalan naik turun sebanyak 30 lantai, namun saya tidak merasa lelah. Saya dan seorang rekan praktisi bekerja sama dengan sangat baik dan seringkali dapat membantu 6 hingga 15 orang setiap hari untuk mundur dari PKT.