(Minghui.org) Saya telah membantu cucu perempuan saya mengatasi penyakit kulit yang parah selama beberapa bulan terakhir. Dalam prosesnya, saya mengultivasi diri dan meningkatkan hubungan saya dengan putri saya. Saat Fahui Tiongkok ke-20 meminta artikel berbagi pengalaman, saya ingin melaporkan pengalaman ini kepada Guru dan membaginya dengan rekan-rekan praktisi.

Cucu Perempuan Lahir dengan Eksim

Cucu perempuan saya, Sheree, lahir dengan penyakit kulit dan mulai mengalami rasa gatal yang terus-menerus sepuluh hari setelah dia dilahirkan. Sejak saat itu, ia sering mengeluarkan nanah di sekujur tubuhnya, sehingga menyebabkan tangisan yang tak henti-hentinya. Dokter mendiagnosisnya mengidap eksim dan memberi tahu kami bahwa penyakitnya mungkin bisa sembuh. Ketika saya melafalkan sembilan kata keberuntungan, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik” untuk meringankan penderitaannya, ibunya, putri saya, dengan tegas menentangnya. Putus asa, dia mencoba pengobatan tradisional dan berbagai obat, namun tidak ada yang terbukti efektif.

Pada usia tiga tahun, Sheree tidak menunjukkan tanda-tanda kesembuhan, dan dokter berspekulasi bahwa penyakitnya akan hilang dengan sendirinya ketika dia mencapai usia sekolah. Dia telah tinggal bersama saya sejak dia lahir, dan saya berjuang untuk merawatnya, kehilangan waktu berharga untuk belajar Fa dan berkultivasi. Saya memperlakukan penyakitnya seperti bagaimana manusia biasa menangani penyakit. Ketika dia berumur enam tahun dia pergi untuk tinggal bersama putri saya di Tiongkok selatan.

Ketika Sheree berusia tujuh tahun dan mulai bersekolah, kondisinya tidak kunjung membaik, namun malah semakin memburuk. Diagnosis dermatitis khusus dilakukan pada usia sembilan tahun, dan dokter memperkirakan penyakit ini akan diderita seumur hidup jika tidak disembuhkan pada usia dua belas tahun. Dokter merekomendasikan prosedur pengobatan yang mahal selama sepuluh bulan, yang merupakan beban keuangan yang sangat besar bagi pendapatan kami yang tidak seberapa. Terlepas dari efek awalnya, kondisi Sheree memburuk setelah pengobatan ketujuh, menyebabkan sembelit parah. Sayangnya, pengobatan tersebut tidak membawa kesembuhan.

Dia sangat menderita setiap musim panas. Bisul yang dipenuhi nanah dan bau busuk memaksanya untuk beristirahat di rumah maupun tidak dapat mengikuti kelas pendidikan jasmani. Parahnya kondisinya sangat membebani hati saya.

Setelah Sheree kembali tinggal bersama ibunya, saya menghidupkan kembali komitmen saya untuk berkultivasi. Belajar Fa secara intens, latihan, dan terlibat dalam produksi materi klarifikasi fakta menjadi rutinitas harian saya. Saya mendorong diri untuk mengikuti kemajuan Pelurusan Fa.

Dengan peningkatan dalam kultivasi, saya mendesak putri saya untuk membiarkan Sheree melafalkan kata-kata keberuntungan, menekankan itu sebagai satu-satunya solusi. Namun putri saya tetap skeptis dan menentang ide tersebut. Pada akhir tahun lalu, saya mendapat firasat buruk tentang kematian Sheree, yang mendorong saya untuk memohon kepada putri saya agar mengirimkannya kembali kepada saya. Meski saya memohon dengan sungguh-sungguh, putri saya tetap diam. Saya menyadari bahwa saya harus melepaskan qing saya.

Cucu Perempuan Melakukan Latihan Dafa

Pada bulan Maret, suami saya mengusulkan untuk tinggal bersama putri saya sementara waktu. Saya awalnya ragu-ragu karena potensi gangguan pada kultivasi saya. Petunjuk Guru melalui pemanggilan nama Sheree dalam pikiran saya meyakinkan saya sebaliknya. Setelah dia tiba, saya sangat terpukul melihat kondisi Sheree. Bertentangan dengan gambar yang terlihat dalam panggilan video, kulitnya gelap, lemah, penuh bekas luka, dan kurang vitalitas. Saya mendesak dia untuk segera melakukan latihan Dafa.

Sesi awal merupakan tantangan bagi Sheree, mengingat kondisinya yang lemah. Saya mendorongnya untuk bertahan dan tetap tekun. Dia patuh dan melakukan yang terbaik untuk bekerja sama. Dia membuat kemajuan pesat dan mampu melakukan perangkat latihan kedua secara penuh setelah dua hari. Saya juga mengajari Sheree melafalkan kata-kata keberuntungan Falun Dafa. Dia melakukannya dengan rajin selama perjalanan sehari-hari dan waktu luangnya.

Ketika memancarkan pikiran lurus pada suatu malam, saya menambahkan sebuah pemikiran agar Guru dapat membantu Sheree. Tepat pada saat itu, saya melihat cahaya keemasan tiba-tiba menutupi dirinya. Sesosok kemudian muncul di belakangnya, dan mengeluarkan sesuatu dari kakinya. Saya memancarkan pikiran lurus selama lebih dari lima puluh menit.

Suatu kali dalam mimpi saya, Guru sedang menggendongnya, yang menegaskan takdir pertemuannya yang kuat dengan Dafa.

Penolakan Keras dari Putri Saya

Putri saya dengan keras menolak saya karena mengajari Sheree latihan Dafa dan terus bertengkar dengan saya. Dia tidak mau mendengarkan saya, dan percaya pada propaganda Partai Komunis Tiongkok yang mencoreng Dafa. Suatu malam, dia masuk ke kamar saya, meminta saya dan Sheree berhenti bermeditasi. Saya ingin dia mengakui kemajuan Sheree dan berdebat dengannya. Saya menyesali kegagalan saya untuk menahan diri setelahnya.

Sejak itu, putri saya memberi Sheree pekerjaan rumah tambahan setiap hari dan memaksanya menyelesaikan tugas tersebut. Beban ekstra itu menguras tenaganya dan dia menjadi tidak bahagia. Saya menahan air mata melihat dia berjuang secara fisik dan mental.

Saya teringat ajaran Guru:

“Kesabaran adalah kunci untuk meningkatkan Xinxing. Bersabar dengan marah dan benci, merasa dipersalahkan, menahan air mata, itu adalah bentuk kesabaran dari seorang manusia biasa yang terikat oleh rasa khawatir. Sama sekali tidak timbul marah dan benci, tidak merasa dipersalahkan barulah merupakan kesabaran dari orang Xiulian.” (“Apa yang Dimaksud Kesabaran?” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju)

Saya merasakan hati saya tergerak dan saya harus membiarkan segala sesuatunya terjadi secara alami. Saya menemukan kesempatan untuk dengan tenang mengingatkan putri saya tentang kesehatan Sheree, mengenai pekerjaan rumah tambahan. Suatu kali ketika saya menghibur Sheree yang menangis karena pekerjaan rumah, putri saya mengalihkan kemarahannya kepada saya, namun hati saya tetap tidak terpengaruh.

Faktanya, saya juga menyadari bahwa roh jahat komunis sedang memanipulasi putri saya, jadi saya memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkan gangguan tersebut. Hasilnya, sikap putri saya menjadi lebih baik. Saya dan Sheree bisa melakukan latihan lebih sering dan dia menjadi lebih energik. Dia dengan gembira mengatakan kepada saya, “Nenek, saya dulu lelah berjalan dengan ransel yang penuh muatan, tapi sekarang saya bisa berlari dengan ransel itu.”

Ketika ujian akhir Sheree semakin dekat, putri saya menanyakan kepada saya dengan tenang untuk mengetahui apakah Sheree harus menghentikan latihan untuk minggu ini dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar. Saya menjelaskan kepadanya bahwa Falun Dafa menganugerahkan kebijaksanaan kepada orang-orang dan dia tidak perlu khawatir. Sheree terus berlatih setiap hari sampai ujian akhir. Dia mendapat nilai hampir sempurna dalam mata pelajaran utama dan menduduki peringkat ketiga di kelasnya.

Karakter Sheree juga meningkat melalui latihan Dafa. Dia tidak iri terhadap siswa lainnya dan selalu bergembira atas prestasi orang lain. Ketika dia diintimidasi di sekolah, dia tidak marah atau melawan, namun menangani masalah tersebut dengan damai. Meskipun dia tidak pernah membaca buku-buku Dafa dan hanya mempelajari prinsip-prinsip dasar Dafa melalui kehidupan sehari-hari, dia belajar bagaimana menjaga karakternya. Diikuti pengakuan di sekolah, dan Sheree mendapatkan banyak penghargaan di akhir tahun ajaran.

Saya membawa Sheree kembali ke rumah saya selama liburan musim panas. Sheree terus melakukan latihan Dafa setiap hari. Ketika dia hendak kembali, Sheree memberi tahu saya bahwa ibunya tidak mengizinkan dia melanjutkan latihan setelah kembali ke rumah. Meskipun merasa kehilangan, saya menerima kejadian yang wajar itu dan mendorong Sheree untuk terus melafalkan kata-kata keberuntungan. Dia setuju.

Malam itu, putri saya mengalami demam ringan. Saya menyarankan untuk melafalkan kata-kata baik Dafa, dan dia diam-diam menyetujuinya. Setelah pemulihannya, dia secara mengejutkan mengizinkan Sheree untuk melanjutkan latihan setiap harinya, itu merupakan perubahan yang signifikan.

Kesimpulan

Perjalanan yang tidak mudah selama enam bulan terakhir ini mengingatkan saya pada mimpi yang saya alami sesaat setelah tiba di rumah putri saya, di mana seorang pria bertanya apakah saya berani mendaki gunung ini. Saya mendongak dan terkejut melihat gunung itu ditutupi pilar beton setinggi lebih dari tiga kaki, dan setiap pilar penuh dengan pemberat kaca dan paku baja. Apakah ini segunung pisau? Tapi saya menjawab ya tanpa ragu-ragu. Saya naik ke atas dan tidak merasa seperti ditusuk atau dicubit. Ketika sampai di puncak gunung, saya melihat Sheree meludahkan darah di sana, jadi saya mengangkatnya dan terus meneriakkan namanya sampai saya bangun.

Enam bulan terakhir ini terasa seperti mendaki gunung pisau. Dimulai dengan kondisi Sheree yang putus asa dan tentangan dari putri saya, perjalanan tersebut diakhiri dengan kesembuhan Sheree yang signifikan dan putri saya perlahan menerima Dafa. Saya bersyukur atas penyelamatan belas kasih Guru.

Di tengah kesengsaraan, saya beralih dari kesabaran yang penuh air mata menjadi memahami sudut pandang putri saya, bersimpati padanya, dan menoleransi tanpa rasa benci. Keluarga kami berubah dari lingkungan yang tidak bersahabat menjadi lingkungan yang damai dan harmonis. Semoga pengalaman saya menjadi pelajaran bagi rekan-rekan praktisi dalam menghadapi kesengsaraan keluarga -- hanya melalui belajar Fa yang rajin, mencari ke dalam, dan sikap tenang, Guru dapat membimbing kita untuk mengatasi tantangan dan meningkatkan kultivasi kita.

Mohon tunjukkan bila ada yang tidak sesuai dengan Fa.