(Minghui.org) Seorang pensiunan guru berusia 64 tahun di Kota Changchun, Provinsi Jilin baru-baru ini dijatuhi hukuman dua tahun karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Hukuman terhadap Nie Yan berasal dari penangkapannya pada tanggal 31 Mei 2023, ketika dia sedang berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong di Taman Nanhu. Petugas yang menangkap dari Kantor Polisi Jalan Weixing, termasuk Li Jinquan, menyita dompetnya, yang berisi kunci mobil, kunci rumah, dan uang kertas yang berisi tulisan pesan Falun Gong (sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan). Mereka juga menyita mobilnya.

Sore itu, tiga petugas lainnya, hanya satu yang memakai seragam, menggerebek rumah Nie. Tidak jelas apakah dia hadir selama penggerebekan. Keluarganya melaporkan bahwa polisi tidak menunjukkan identitas atau surat perintah penggeledahan. Mereka menyita laptop, komputer, dan ponsel Nie.

Nie dibawa ke Kantor Polisi Jalan Weixing, di mana dia diborgol untuk waktu yang lama. Pada tanggal 7 Juni, polisi memindahkannya ke Penjara Kota Changchun. Keesokan paginya, empat petugas dari kantor polisi tiba-tiba menjemputnya dari penjara dan membawanya ke lembaga pengawasnya, Departemen Kepolisian Distrik Chaoyang, untuk diinterogasi. Sekitar jam 21:00 hari itu, polisi mengeluarkan pemberitahuan penahanan kriminal kepadanya. Dia kemudian dibawa ke Pusat Penahanan Kota Changchun, di mana dia tahan.

Polisi menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Chaoyang pada tanggal 28 Juli. Jaksa Gao Di mengabaikan permintaan keluarga Nie untuk tidak mengeluarkan surat perintah penangkapan resmi terhadapnya. Dia bahkan mengarahkan petugas Li untuk mengancam keluarga Nie, “Apakah anda juga berlatih Falun Gong? Jika demikian, anda juga perlu diinterogasi!”

Gao mendakwa Nie dan menyerahkan kasusnya ke Pengadilan Distrik Chaoyang pada tanggal 8 Agustus. Hakim Qu Dong baru-baru ini menjatuhkan hukuman dua tahun penjara kepadanya. Rincian persidangan dan hukumannya masih harus diselidiki.

Penganiayaan Sebelumnya

Nie pindah ke Kota Changchun setelah pensiun dari Sekolah Dasar Lihua di Kota Yanji, Provinsi Jilin. Ia pernah menderita berbagai penyakit, antara lain insomnia, jantung berdebar, anemia, kaki lemah, dan komplikasi persalinan. Setelah dia berlatih Falun Gong, kesehatannya berangsur-angsur pulih. Yang lebih penting lagi, dia mengikuti prinsip Falun Gong, Sejati-Baik-Sabar dan menjadi guru yang lebih teliti dan sabar. Ia tidak lagi membentak murid-muridnya atau menerima hadiah dari orang tua (saat ini masih menjadi hal yang lumrah bagi orang tua untuk memberikan hadiah kepada guru agar anaknya mendapat perlakuan istimewa di sekolah). Salah satu siswa berkata: “Guru Nie adalah guru paling lembut yang pernah saya miliki.”

Setelah penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai pada tahun 1999, Nie dua kali ditangkap karena menjunjung tinggi keyakinannya sebelum hukuman terakhirnya. Pada tanggal 21 September 2004, sekolahnya bekerja sama dengan Departemen Kepolisian Kota Yanji dan menahannya selama 15 hari. Sekitar akhir bulan Maret 2011, Kantor 610 Kota Yanji dan Komite Urusan Politik dan Hukum, keduanya merupakan lembaga yudisial di luar kerangka hukum yang bertugas mengawasi penganiayaan terhadap Falun Gong, menangkapnya di tempat kerja bersama dengan polisi setempat. Mereka menahannya di fasilitas pencucian otak selama lebih dari sepuluh hari, dan selama itu mereka berusaha memaksa dia agar melepaskan Falun Gong.