(Minghui.org) Seorang warga Kabupaten Xupu, Provinsi Hunan menghadapi tuntutan setelah dia baru-baru ini ditangkap karena berlatih Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Zhang Xiaoying, juga dikenal sebagai Mao Yanping, ditangkap oleh polisi selama penangkapan kelompok terhadap sembilan praktisi Falun Gong pada 16 Oktober 2023. Ketika suaminya, Chen Deshun, kembali ke rumah malam itu, dia dikerumuni oleh dua puluh orang petugas yang mengintai gedung apartemen. Mereka mengambil kunci rumahnya dan membuka pintu. Zhang ada di rumah saat itu.

Polisi menyita buku-buku Falun Gong, materi informasi dan foto pencipta Falun Gong milik pasangan tersebut. Chen dan Zhang dibawa ke Kantor Keamanan Domestik Kabupaten Xupu untuk diinterogasi.

Tujuh praktisi lainnya ditangkap pada waktu yang hampir bersamaan, termasuk Zhang Chunyan (wanita), Shu Qiuju (wanita), Yang Lanying (wanita), Shu Wanlan (wanita), Wen Guihua (wanita), Zhang Meiying (wanita), dan Wang Juying (wanita).

Menurut orang dalam, Departemen Kepolisian Kabupaten Xupu mulai memantau praktisi pada bulan Juni 2023 sesuai perintah dari Komite Urusan Politik dan Hukum, sebuah lembaga di luar kerangka hukum yang bertugas mengawasi penganiayaan terhadap Falun Gong. Xia Haofeng, Direktur Kantor Keamanan Domestik Kabupaten Xupu yang baru, mengatur penangkapan kelompok tersebut pada 16 Oktober.

Polisi menendang Chen selama interogasi. Meskipun ia kemudian dibebaskan, Zhang dijatuhi hukuman 15 hari di Pusat Pengawasan Polisi Kota Huaihua dengan tuduhan “mengganggu keamanan nasional.” Dia kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan Kota Huaihua, di mana dia tetap tinggal di sana dan kunjungan keluarganya ditolak. Situasi tujuh praktisi lainnya tidak jelas.

Polisi menuduh Zhang sebagai koordinator dari penangkapan praktisi, mengutip materi Falun Gong yang disita dari rumahnya. Petugas Xia sekarang bersiap untuk menyerahkan kasusnya ke kejaksaan setempat untuk menuntutnya.

Zhang berlatih Falun Gong pada tahun 2007 dan herniasi lumbalnya segera hilang. Setelah melihat perubahannya, Chen juga bergabung dengannya berlatih Falun Gong.

Karena mereka mengajukan tuntutan pidana pada tahun 2015 terhadap mantan diktator Tiongkok Jiang Zemin yang memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999, polisi menyita paspor mereka dan sering mengganggu mereka melalui telepon. Chen tidak dapat bekerja karena pelecehan tersebut.