(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa mengadakan aksi damai di dekat Moscone Center, tempat diadakannya KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC). Pada malam tanggal 14 November 2023, mereka meminta perhatian atas tindakan Partai Komunis Tiongkok (PKT) menindas Falun Dafa yang masih berlangsung selama 24 tahun ini. Mereka memberi tahu orang-orang tentang disiplin kultivasi spiritual ini dan kejahatan yang dilakukan PKT dalam menganiaya praktisi serta meminta pemerintah di setiap negara untuk membantu mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan ini.

KTT APEC diadakan di San Francisco pada tanggal 11-17 November 2023. Lebih dari 20.000 pemimpin ekonomi APEC, menteri, perwakilan sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya dari 20 negara menghadiri pertemuan tersebut. Dunia menaruh perhatian pada acara di San Francisco ini dan lebih dari 2.200 media dari seluruh dunia telah mengikuti KTT tersebut dan mewawancarai para peserta.

Wu Junxiang, koordinator Himpunan Falun Dafa San Francisco berkata, “Para pemimpin dari lebih dari 20 negara berkumpul di sini. Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi praktisi untuk meningkatkan kesadaran mengenai penganiayaan yang sedang berlangsung dan memberi tahu mereka fakta kebenaran tentang penganiayaan yang dilakukan oleh PKT. Kami ingin memberi tahu seluruh dunia bahwa Falun Dafa baik, dunia membutuhkan Sejati-Baik-Sabar. Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika masyarakat mematuhi prinsip-prinsip ini. Orang yang menganut prinsip-prinsip ini akan membawa kebaikan bagi masyarakat.”

Dia melanjutkan, “Penganiayaan brutal yang dilakukan PKT telah berlangsung selama 24 tahun. Kami ingin penganiayaan ini segera berakhir. Kami akan terus dengan damai memberi tahu orang-orang fakta kebenaran tentang penganiayaan Falun Dafa. Kami ingin mereka melihat sifat jahat PKT dan membantu menghentikan penganiayaan.”

Praktisi Falun Dafa melakukan aksi damai di dekat KTT APEC.

Seorang praktisi Falun Dafa (kanan) diwawancarai oleh reporter CBS.

Praktisi membentangkan spanduk bertuliskan, “Dunia Membutuhkan Sejati-Baik-Sabar,” “Falun Dafa Baik,” “Hentikan Penganiayaan Falun Dafa,” dan “Pengambilan Organ Paksa Hidup-Hidup dari Praktisi Falun Gong Tidak Bisa Ditoleransi.” Mereka juga berbicara kepada orang-orang yang lewat tentang penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok.

Masyarakat Mendukung Upaya Praktisi untuk Mengungkap Penganiayaan

Diane Martin dari Australia mengatakan dia mendukung hak asasi praktisi.

Diane Martin dari Australia berhenti untuk mengetahui situasi ketika dia melihat protes damai praktisi. Dia berkata bahwa dia pernah mendengar tentang Falun Dafa. “Prinsip-prinsip Falun Dafa sangat baik,” katanya. “Saya sangat senang melihat praktisi melakukan protes damai pada pertemuan APEC di San Francisco. Dengan cara ini, lebih banyak orang dapat mengetahui fakta kebenaran tentang penganiayaan Falun Dafa.”

Dia melanjutkan, “Saya tahu praktisi berlatih meditasi. Ini sangat bagus. Penganiayaan yang dilakukan oleh PKT sungguh mengerikan. Pengambilan organ hidup-hidup secara paksa sangat jahat dan bertentangan dengan etika moral manusia. Saya mendukung hak asasi praktisi.”

Praktisi Falun Dafa adalah Pembawa Pesan Perdamaian

Katrina Champion mendukung protes damai praktisi.

Katrina Champion bekerja di balai kota San Francisco. Dia menemui praktisi ketika dia pulang kerja dan berkata, “Falun Dafa adalah latihan yang luar biasa. Praktisi adalah orang-orang yang luar biasa. Mereka adalah pembawa pesan perdamaian dan melakukan hal-hal besar.”

Dia berkata, “Prinsip Sejati-Baik-Sabar adalah sempurna. Prinsip-prinsip ini memungkinkan orang untuk hidup semaksimal mungkin.”

Champion berkata setelah mengetahui tentang penganiayaan, ‘Ini terlalu brutal. Saya tahu tentang kejahatan PKT yang tidak dapat dimaafkan, yaitu pengambilan organ hidup-hidup secara paksa.”

Turis Dari Nepal Berterima Kasih kepada Praktisi

Sandiv dari Nepal berhenti untuk menyaksikan protes damai yang dilakukan praktisi dan berkata bahwa dia mengagumi bagaimana praktisi mematuhi prinsip Sejati-Baik-Sabar. Namun, mereka masih menjadi sasaran penganiayaan.

Sandiv berkata, “Penganiayaan ini sangat jahat. Masyarakat harus mempunyai kebebasan beragama.” Dia berterima kasih kepada praktisi karena memberi tahu dia tentang Falun Dafa dan mengatakan dia akan mempelajari latihan ini.

Warga San Francisco Sepenuhnya Menentang Pengambilan Paksa Organ Hidup-hidup

Charles berkata, “Sejati-Baik-Sabar adalah prinsip yang bagus.”

Ini adalah pertama kalinya Charles, yang tinggal di San Francisco, mendengar tentang Falun Dafa. Dia segera mengutuk pengambilan organ secara paksa hidup-hidup. “Saya sepenuhnya menentang pengambilan organ secara paksa hidup-hidup,” katanya. “Prinsip Sejati-Baik-Sabar adalah prinsip yang bagus.”

APEC didirikan pada tahun 1989 dan merupakan forum yang memanfaatkan meningkatnya hubungan saling ketergantungan di Asia-Pasifik. Dimulai dengan hanya 12 negara dan kini telah berkembang menjadi 21 negara termasuk Australia, Brunei, Kanada, Chili, Republik Rakyat Tiongkok, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Meksiko, Malaysia, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam.