(Minghui.org) Seorang warga Kabupaten Kaijiang, Kota Dazhou, Provinsi Sichuan, dilecehkan dua kali pada bulan Oktober 2023 karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999. 

Zhou Rong, yang saat ini tinggal di rumah putrinya di Kota Chengdu, ibu kota Sichuan, menerima telepon dari Liu Wei, yang mengaku berada di Departemen Kepolisian Kota Dazhou, pada jam 16.40 pada 20 Oktober 2023. Liu meminta untuk mengumpulkan beberapa informasi pribadi darinya. Dia menolaknya dan menutup telepon.

Ketika putri Zhou kembali ke rumah pada malam hari setelah bekerja, dia berkata bahwa dia menerima telepon dari Tan Tianwen dari Kantor Keamanan Domestik Kabupaten Kaijiang pada siang hari. Tan bertanya padanya apakah Zhou masih berlatih Falun Gong dan situasinya saat ini.

Putri Zhou mengatakan dia menjadi marah atas pertanyaan Tan dan mengecam polisi karena terus menerus melecehkan ibunya. Bahkan ketika Zhou sedang bepergian, tubuhnya dan bagasinya akan digeledah dengan ketat karena tanda pengenalnya sebagai seorang praktisi Falun Gong. Dia mengatakan bahwa pelecehan terhadap ibunya telah membawa kesusahan dan tekanan yang luar biasa bagi keluarga dan dia meminta polisi berhenti melecehkan ibunya di masa depan.

Nomor aneh dengan kode area di Chengdu menelepon Zhou pada 28 Oktober (Sabtu). Karena tidak dijawab, nomor tersebut langsung menghubungi ponsel putrinya. Zhou menjawab panggilan tersebut. Itu dari seorang petugas bernama Liu Bo. Dia meminta Liu untuk berhenti melecehkan putrinya tetapi langsung menemuinya jika dia memiliki pertanyaan.

Atas permintaan Liu, Zhou pergi ke Kantor Polisi Yihe untuk menemuinya. Ternyata Liu adalah kepala polisi. Dia memberi tahu Zhou bahwa polisi setempat di Kabupaten Kaijiang telah mengirimkan profilnya kepada mereka. Setelah dia secara paksa mengambil sidik jari Zhou, dia menolak bekerja sama dengannya ketika dia juga meminta untuk melihat kartu identitasnya, mengambil fotonya, dan mengambil sampel darahnya.

Dalam 24 tahun terakhir, Zhou berulang kali menjadi sasaran karena keyakinannya. Dia ditangkap pada bulan Juni 2005 dan ditahan di pusat pencucian otak. Dia terpaksa tinggal jauh dari rumah untuk bersembunyi dari polisi setelah dibebaskan. Dia ditangkap lagi pada 18 Desember 2006, dan dijatuhi hukuman 1,5 tahun di Kamp Kerja Paksa Wanita Nanmusi. Dia dijatuhi hukuman 1,5 tahun setelah penangkapan lainnya pada 25 Juli 2015.

Laporan terkait:

Practitioner Ms. Zhou Rong Sentenced to Prison after Arrest at Railway Checkpoint