(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa di Kolombia mengadakan Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa keenam di Hotel Diez Categoría di Medellín, kota terbesar kedua Kolombia, pada tanggal 12 November 2023. Praktisi dari berbagai kota di Kolombia, Venezuela, Aruba, Spanyol dan Belanda menghadiri konferensi tersebut.

Dua puluh sembilan praktisi berbicara tentang bagaimana mereka mengatasi hambatan dalam hidup mereka, melenyapkan keterikatan manusia dan meningkatkan Xinxing mereka dengan mematuhi prinsip-prinsip Dafa Sejati-Baik-Sabar.

Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa ke-6 di Kolombia

Seorang praktisi berbicara tentang pengalaman kultivasinya.

Mengatasi Kecanduan Ganja

Jaime Rincón dari Medellín, menceritakan proses sulit saat ia mengatasi kecanduan ganja. Ia akhirnya bisa meninggalkan kecanduannya setelah mulai berlatih Falun Dafa.

Jaime diperkenalkan pada Falun Dafa lebih dari 20 tahun yang lalu, namun karena kecanduannya yang kuat, ia baru bisa mulai berlatih dengan sungguh-sungguh tiga setengah tahun yang lalu. Ia memutuskan untuk berhenti menggunakan ganja untuk selamanya.

Ia didiagnosis mengidap Sindrom Tourette, penyakit yang menyebabkan kedutan yang tidak disengaja, ketika ia masih kecil. Untuk mengatasi gejalanya, ia diberi resep obat yang mahal. Ia mulai menggunakan ganja karena lebih murah dan memberikan efek yang sama dengan obat mahal. Ia menjadi sangat kecanduan.

Jaime berkata: “Saya mencoba berhenti merokok ganja tetapi selalu kambuh lagi.” Ia berhenti menggunakan ganja selama 10 bulan saat berada di Australia, namun melanjutkan kebiasaannya setelah bertemu si penyedia.

Ia berkata: “Saya bisa bekerja. Namun, saya merasa hidup saya berjalan otomatis. Saya tidak menyadari dengan jernih betapa saya keluar jalur. Saat ini, saya merokok hingga delapan kali sehari dan saya merasa tersesat.”

Ia menjadi depresi dan kehilangan harapan hidup. Ia membaca Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa, ketika ia sadar dan menyadari betapa parahnya narkoba dan bagaimana hal itu merusak hidupnya.

Selama pandemi COVID pada tahun 2020 ia tinggal di rumah dan membaca ceramah-ceramah Falun Dafa serta melakukan latihan. Jaime juga berpartisipasi dalam konferensi berbagi pengalaman kultivasi daring setempat dan memberi tahu kenalannya tentang penganiayaan Falun Dafa di Tiongkok.

Jaime bertekad untuk berhenti menggunakan ganja pada tanggal 13 Mei, yang juga merupakan Hari Falun Dafa Sedunia. Ia memahami bahwa akar masalahnya bukanlah substansi itu sendiri, melainkan hatinya yang tidak mau melepaskannya. Ia mampu berhenti menggunakan ganja dengan cepat dan mendapatkan kembali harga dirinya. Ia aktif mendukung proyek stasiun radio daring, radio VCS, yang dipimpin oleh praktisi dari Kolombia. Sejak itu, ia secara aktif berpartisipasi dalam proyek-proyek lain dan mengalami kemajuan secara pribadi dan spiritual.

Melihat kembali proses pemulihannya, Jaime berkata: “Saya menjalani ujian ketika orang menawari ganja pada saya. Saya tidak menggunakannya, dan saya tidak akan pernah menggunakannya lagi.”

Keluar dari Depresi Ekstrim

Sonia Montañez dari Medellín mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2019. Dia berbicara tentang beberapa situasi menyakitkan yang dia hadapi selama setahun terakhir dan bagaimana dia berjuang dengan kesehatan mental.

Sejak kecil, dia mengalami episode depresi berat dan bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri. Karena dia beragama Katolik, pemikiran tersebut dipandang sebagai dosa besar. Dia tahu untuk menekan pikiran buruknya tetapi pikiran itu tidak pernah benar-benar hilang. Dia selalu menyembunyikan kondisinya dan menolak membicarakan bahkan ketika suaminya menunjukkannya.

Penyakitnya kambuh parah yang berlangsung selama dua minggu pada bulan Maret 2023. Depresinya belum pernah berlangsung selama ini sebelumnya. Keinginan untuk mengakhiri hidupnya sepertinya selalu ada di benaknya. Dia tahu bahwa memiliki pikiran untuk bunuh diri adalah tidak baik karena dia sudah mulai berlatih Falun Dafa.

Segalanya menjadi lebih buruk ketika keponakannya yang berusia 12 tahun bunuh diri. Sonia mencari dukungan dari praktisi lain dan belajar buku-buku Falun Dafa untuk mengatasi rasa kehilangannya.

Dia memahami bahwa pikiran bunuh diri adalah keterikatan pada “ego” dan cara yang digunakan orang untuk melepaskan diri dari penderitaan dalam hidup. Dia harus melepaskan segala sesuatu di masa lalu dan mengabdikan dirinya dengan sepenuh hati untuk berkultivasi. Pikirannya yang tidak terkendali mulai mereda setelah dia memahami hal ini.

Perjalanan Kultivasi Seorang Pemuda

Alejandro Uran dari Medellín menceritakan bahwa ia mulai berlatih Falun Dafa ketika ia berusia 16 tahun pada tahun 2015. Ia adalah tipikal remaja yang memberontak terhadap keluarganya dan meniru banyak kebiasaan buruk dari teman-temannya. Meski keluarganya beragama Katolik, ia terhanyut mengikuti arus.

Ia mengembangkan minat pada budaya Timur dan mulai mendalami agama Buddha dan Hindu ketika ia berusia 15 tahun. Suatu hari dia melihat praktisi Falun Dafa berlatih di taman dan memutuskan untuk bergabung dengan mereka. Uran berkata: “Musik dan suasana latihan sangat bagus. Saya merasa cukup baik saat bermeditasi.”

Ia membaca buku Falun Gong dan sering melakukan latihan. Ia mengerti bahwa ia perlu menjauh dari teman-teman lamanya dan mengubah perilaku buruknya.

Ia menderita radang hidung dan sakit kepala migrain sejak usia muda. Sebuah keajaiban terjadi ketika ia mulai berlatih dan belajar Fa setiap hari. Penyakitnya telah hilang dan ia tidak lagi menjalani kehidupan seperti dulu.

Praktisi Berbagi Wawasan Dari Konferensi tersebut

Katherin Londoño

Katherin Londoño dari Medellín mulai berlatih Falun Dafa tujuh bulan lalu. Ini adalah konferensi berbagi pengalaman pertama yang dia hadiri. Dia berkata itu sangat memperkaya, dan “Cerita praktisi sangat membantu saya.”

Ariadna Vanessa Rocha Sierra

Ariadna Vanessa Rocha Sierra dari Kolombia bekerja di Belanda selama 10 tahun. Dia kembali untuk berpartisipasi dalam konferensi. Meskipun dia pertama kali belajar Falun Dafa di Kolombia 15 tahun lalu, dia mulai berlatih tiga tahun lalu di Belanda.

Dia berkata: “Saya sangat tersentuh dengan berbagi pengalaman tentang depresi karena itulah penderitaan yang saya alami saat ini. Budaya di Belanda sangat berbeda dengan di Kolombia. Praktisi yang membicarakan hal ini membantu saya mengidentifikasi setiap aspek yang perlu saya tingkatkan.”

Sergio Gustavo Escobar Arango

Sergio Gustavo Escobar Arango dari Medellín mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2004. Ia mengatakan pengalaman praktisi membantunya mengidentifikasi kekurangannya.