(Minghui.org) Setelah saya pindah ke Seattle tahun lalu, hidup sepertinya penuh dengan tantangan. Saya harus bekerja dan belajar untuk mendapatkan gelar, dan saya terlibat dalam proyek untuk menyelamatkan orang. Terkadang saya merasa kewalahan dan frustrasi. Di sisi lain, ketika berbuat hal kecil, saya merasa bahagia dan ingin praktisi lain memuji. Kadang-kadang merasa tidak seimbang—dan saya merasa melakukan lebih dari yang lain. Namun ketika menenangkan diri dan memikirkannya, bukankah ini lingkungan kultivasi yang bagus?

Ketika sekolah dimulai pada musim gugur, gaya hidup saya yang relatif santai berubah. Saya harus melakukan perjalanan yang berhubungan dengan pekerjaan, dan ujian berulang kali ditunda. Sulit untuk melanjutkan ujian yang menjadi tanggung jawab saya, sehingga perjalanan harus diperpanjang.

Saat ini, seorang praktisi yang terlibat di media mengambil cuti dua minggu karena masalah pribadi, yang menyebabkan staf yang sudah terbatas menghadapi tantangan baru. Ini adalah proyek untuk menyelamatkan manusia dan Guru Li (pencipta Dafa) meminta praktisi untuk bekerja sama. Namun, tidak mudah mengambil alih pekerjaan seseorang. Kemalasan, keinginan untuk mendapatkan kenyamanan, kebencian, dan keinginan untuk sukses muncul ke permukaan.

Lingkungan kerja berisik dan kacau. Saya hanya memiliki meja kecil untuk bekerja, dan saya menggunakan monitor portabel. Iklim di Seattle lembab, jadi meskipun anda menemukan kantor yang tenang, tetap ada bau lembap yang tidak sedap di dalam ruangan. Di hotel tempat saya tinggal, selimut pun terasa lembap. Saat makan malam bersama rekan-rekan saya, makanannya kurang memuaskan.

Kebencian dan perasaan tidak adil semakin besar. Namun saya tidak mencari ke dalam. Faktanya, meskipun saya dibantu praktisi lain yang mengisi bagian yang tidak dapat saya lakukan, mereka bekerja sama dengan harmonis. Ketika saya merasa frustasi dan tergesa-gesa, saya menemukan kesalahan dalam video yang saya produksi.

Setelah harus mengulang membuat video, saya menyadari hal itu terjadi karena rasa puas diri dan kebencian.

Saya teringat ajaran Guru tentang asal mula materi,

“Lalu akhir dari materi yang paling asal itu apa? Ia adalah air. Tapi air yang saya bicarakan bukanlah air dari masyarakat manusia biasa kita ini. Bukan juga air dari sungai, kali, danau, dan lautan yang eksis pada tingkat-tingkat yang berbeda. Air inilah yang menciptakan segala materi dan kehidupan dari suatu badan langit pada tingkat itu. Dapat juga disebut sumber asal. Ia hanya dapat disebut sumber asal. Air semacam ini berbeda dari konsep air yang kita kenal pada dimensi manusia biasa. Lebih tepatnya ia harus disebut air diam, karena ia tidak bergerak. Ia sepenuhnya diam dan tidak bergerak. Ia tidak akan beriak-riak walaupun anda melemparkan sesuatu ke dalamnya, ia tidak akan menimbulkan gelembung.” (Ceramah Fa pada Konferensi di Swiss)

Saya menyadari bahwa jika benar-benar meningkatkan Xinxing, saya akan menjadi seperti air diam yang Guru Li bicarakan. Apa pun yang terjadi, hati tetap tidak terusik. Berlatih Falun Dafa memungkinkan kembali ke sifat sejati saya. Saya menyadari bahwa meskipun makanannya buruk, lingkungan yang sulit, dan lelah, saya seharusnya melakukan tugas dan melakukan apa yang seharusnya saya lakukan. Praktisi setempat memikul tanggung jawab mereka dan bekerja sama dengan saya.

Ketika melihat video yang saya produksi dalam dua minggu terakhir, saya melihat ada beberapa peningkatan. Kecepatan produksi video meningkat, dan saya mulai mengembangkan gaya sendiri. Saya merasa Guru sedang menyemangati kami. Ketika staf kami terbatas, kami saling mengakomodasi dan mendukung proyek, dan jumlah langganan meningkat selama dua minggu tersebut.

Tentu saja ada juga ujian Xinxing. Ketika salah satu rekan kerja dinyatakan positif mengidap virus, semua orang harus menjalani tes COVID. Jika hasil tes saya positif, saya harus menunggu dan hasil tesnya negatif sebelum saya dapat terbang kembali ke Seattle. Hasil tes saya negatif, namun tunangan teman sekamar saya bekerja di apotek tempat saya membeli peralatan tersebut, dan melihat saya. Dia mengirimi saya pesan teks yang mengatakan bahwa dia melihat saya membeli alat tes, dan dia mendengar saya batuk. Dia memberi tahu semua orang bahwa saya belum divaksinasi dan dia khawatir dengan kesehatan tunangannya.

Saya sangat marah, dan berpikir, “Bagaimana anda tahu apakah saya sudah divaksinasi atau belum? Pernahkah anda melihat catatan medis saya? Mengakses rekam medis saya tanpa sepengetahuan saya adalah pelanggaran privasi!” Sebagai seorang praktisi, saya tidak khawatir dengan virus ini, dan saya hanya mengambil dua suntikan yang diwajibkan oleh perusahaan. Saya meremehkan ketidaktahuan masyarakat mengenai COVID. Di sisi lain, saya tersinggung. Saya juga berpikir bahwa orang biasa tidak mengetahui sebanyak praktisi Falun Dafa. Saya lupa bahwa bagi orang awam, rasa takut adalah hal yang wajar.

Saya seorang praktisi, jadi saya tidak boleh marah, sebaliknya, saya harus mempunyai belas kasih. Ketika memikirkan hal ini, teman sekamar mengirimi pesan teks untuk meminta maaf, mengatakan bahwa dia merasa tidak enak badan selama beberapa waktu dan khawatir dia akan tertular COVID. Dia juga meminta maaf atas perilakunya yang tidak pantas di masa lalu.

Namun saya segera merasakan gejala penyakit. Saya merasa lelah dan tenggorokan sakit. Tiba-tiba saya berpikir, jika hasil tes saya positif, saya mungkin bisa mengambil cuti dua hari. Namun saya segera menyadari bahwa saya tidak boleh berpikir seperti ini. Saya harus kembali ke Seattle untuk mengantarkan koran, dan harus menjual tiket Shen Yun pada akhir pekan. Jika hasil tes saya positif, bagaimana saya dapat melaksanakan tanggung jawab saya?

Gejala penyakit hilang keesokan harinya. Saya kembali ke Seattle pada hari Jumat dan menjual tiket di stan Shen Yun.

Hari pertama sangat menantang dan panasnya tak tertahankan. Tidak ada ventilasi di bilik kami, dan rasanya seperti oven uap. Tepat ketika cuaca terpanas sore itu hampir berakhir, seorang pria datang dan meminta untuk membeli dua tiket. Dia mengatakan bahwa dia hanya melihat tiket tidak tersedia untuk dibeli di situs web, namun dia tidak menyangka akan melihat stan Shen Yun kami di sini. Saya benar-benar merasa berada di sana adalah hal yang penting meskipun saya harus menahan panas terik. Tidak ada yang lebih penting daripada mendapatkan satu makhluk hidup lagi untuk menonton Shen Yun dan diselamatkan.

Saya menjual empat tiket keesokan harinya, namun mentalitas saya tidak semurni hari sebelumnya. Cuacanya yang sejuk juga membuat saya terlena.

Karena batas waktu penyelesaian pekerjaan rumah adalah malam itu, berkendara kembali memakan waktu satu jam yang terbuang sia-sia. Setelah praktisi yang menggantikan tiba, saya memutuskan untuk tinggal di stan dan mengerjakan pekerjaan rumah.

Ketika mulai mengerjakan pekerjaan rumah, saya menyadari bahwa kelas semester ini benar-benar berbeda dari semester sebelumnya. Mendapatkan nilai sempurna semester lalu itu mudah, jadi saya bisa santai. Tapi semester ini, semua soalnya hitung, dan banyak isinya yang asing. Sudah waktunya stan tutup, namun saya belum selesai, jadi saya duduk di mobil dan terus bekerja.

Setelah kuliah, saya terkontaminasi oleh banyak kebiasaan buruk. Saya cukup pandai di sekolah menengah, dan yang paling saya benci adalah menyontek saat ujian. Namun di bangku kuliah, saya mempelajari berbagai cara untuk menyontek. Rasanya seperti memakai narkoba. Begitu anda terpapar, sulit untuk melepaskan diri. Lebih sulit lagi untuk menenangkan diri.

Semester lalu, saya membuat kesalahan setiap kali mengerjakan pekerjaan rumah, dan ini terbawa ke dalam pekerjaan saya. Saya meminta Guru untuk membantu sehingga saya dapat menyelesaikan tulisan sebelum batas waktu, dan saya berulang kali meminta maaf kepada Guru karena saya benar-benar terjatuh dalam kultivasi selama bertahun-tahun.

Guru berkata,

Sebagai orang Xiulian, bila anda tidak berbuat dengan baik di tengah masyarakat umum, itu pasti merupakan tanggung jawab diri sendiri, yaitu tidak mematut diri secara ketat sebagai orang Xiulian. Majikan telah mempekerjakan anda, anda tidak bekerja dengan baik untuk orang lain; anda adalah seorang murid, anda tidak menyelesaikan pekerjaan rumah, saat belajar di kelas tidak menaruh perhatian, coba katakan apakah anda seorang manusia yang baik? Orang baik walau dalam lingkungan manapun juga seharusnya adalah orang baik. Anda sebagai murid harus belajar dengan baik, anda sebagai karyawan harus menyelesaikan pekerjaan dengan baik. (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Houston)

Dan ketika menyelesaikan pekerjaan rumah, saya menemukan bahwa saya belum membaca banyak konten di buku teks. Jika saya membacanya dengan cermat, saya akan mendapatkan hasil dua kali lipat dengan setengah usaha, dan tidak perlu begadang. Bukankah ini mirip dengan pendekatan santai ketika belajar Fa? Kadang-kadang saya merasa tidak ingin belajar Fa. Saya merasa mengejar gelar adalah pilihan terakhir dan hanya membuang-buang waktu. Namun, saya tidak pernah berpikir karena tidak belajar dengan baik ketika masih kuliah dan melewatkan banyak kursus profesional dan akademis, kurangnya pengetahuan di bidang tertentu akan membawa kesulitan pada upaya dan pekerjaan saya dalam membuktikan kebenaran Fa.

Guru berkata,

“Baik itu gelar akademis anda, maupun upaya keras yang anda curahkan, kemungkinan besar lebih menguntungkan bagi anda untuk memahami Fa, mungkin juga bermanfaat bagi anda kelak menyebarkan Fa dan memahami Fa, juga berhubungan dengan hidup pribadi anda di masa depan. Asalkan Xiulian kita belum berakhir, anda haruslah Xiulian dengan semaksimal mungkin menyesuaikan manusia biasa, itu bukan kesalahan anda. Padahal kuliah pasca sarjana yang anda ikuti, studi gencar anda untuk meraih gelar akademis, pasti tidak akan terpengaruh karena anda belajar Fa. Pasti tidak akan karena anda studi gencar untuk meraih pasca sarjana sehingga memengaruhi anda belajar Fa.” (Ceramah Fa pada Konferensi Para Pembimbing di Changchun)

Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, saya menjelajahi Internet untuk mencari beberapa video untuk ditonton. Saya menyadari keterampilan yang saya pelajari dapat diterapkan dalam pekerjaan di masa depan. Jika saya menggunakan pengetahuan ini dengan baik, apakah saya masih merasa keterampilan saya tidak memadai? Apakah saya akan tetap stagnan? Apakah saya akan tetap main-main?

Jika tidak mengikuti orang banyak ketika kuliah dan memanfaatkan waktu sepenuhnya untuk melakukan latihan dan membaca Fa, saya tidak perlu belajar untuk mendapatkan gelar tambahan.

Ini adalah pengalaman kultivasi. Apapun tantangan yang saya hadapi, saya akan berkultivasi dengan rajin.

Tingkat kultivasi saya terbatas. Jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan Fa, mohon koreksi.

(Disampaikan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Seattle Tahun 2023)