(Minghui.org) Setelah mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1997, saya berterima kasih kepada Guru Li (pencipta Falun Dafa) karena telah mengajari saya untuk menjadi orang baik. Dalam dua cerita di bawah ini, saya bisa menganggap ringan kehilangan kepentingan saya sendiri dan mendahulukan kepentingan orang lain.
Melepaskan Kebencian Setelah Terjadi Kesalahan Medis
Saat melahirkan bayi saya pada 1996, seorang dokter yang sedang menjalani pelatihan meninggalkan separuh jarum di tubuh saya ketika dia menjahit saya. Tanpa menggunakan obat bius, dia melepas jahitannya, mencabut jarumnya dan menjahit saya kembali. Rasa sakitnya sangat menyiksa.
Saya pikir kejadian itu sudah berakhir, namun saya merasa terpukul karena saya tidak dapat buang air kecil tidak peduli seberapa keras saya mencoba. Keesokan harinya, saya mengeluarkan kasa hemostatik yang basah oleh darah. Sejak itu, saya berjuang dengan sejumlah kondisi, termasuk kesulitan membalikkan badan saat tidur dan sakit perut saat berjalan.
Suami membawa saya ke banyak dokter. Ketika dokter Barat tidak dapat membantu, kami beralih ke dokter pengobatan Tiongkok. Kami juga mencoba obat-obatan tradisional, akupunktur, dan sup herbal. Kami mengeluarkan banyak uang, namun tidak ada perbaikan.
Saat mulai kehilangan harapan, seseorang merekomendasikan Falun Dafa kepada saya. Saya mempelajari latihan dan membaca buku. Tidak lama setelah itu, saya tiba-tiba menyadari bahwa saya dapat membalikkan badan di tempat tidur dengan mudah dan tidak lagi merasakan sakit saat berjalan. Saya bahkan bisa membawa seember batu bara untuk memasak sampai ke lantai empat. Saya bersyukur atas semua perubahan ini.
Kemudian kejadian lain terjadi. Ketika saya dan suami membawa putra kami mengunjungi orang tuanya pada musim dingin itu, kami ditabrak mobil dan sopirnya melarikan diri. Saat berdiri, secara mengejutkan saya mendapati diri saya baik-baik saja kecuali ada sedikit kotoran di tubuh saya. Putra saya juga baik-baik saja. Marah dengan kecelakaan tabrak lari itu, suami saya sangat ingin mencari pengemudinya dan memberinya pelajaran.
Saya menjelaskan prinsip-prinsip Dafa yang telah saya pelajari kepada suami. “Semua kesengsaraan dan kesulitan yang kita hadapi adalah akibat karma kita sendiri. Ketika hal seperti ini terjadi, saya harus melunasi karma saya. Praktisi Falun Dafa sejati dilindungi oleh Guru Li. Tanpa bantuan Guru, saya mungkin sudah mati.” Suami akhirnya setuju.
Saya juga melepaskan kebencian yang selama ini saya pendam terhadap ibu mertua. Saya berencana untuk mengantarkan putra saya ke rumah sakit besar. Tapi ibu mertua pikir itu terlalu jauh dan tidak setuju. Kami akhirnya pergi ke rumah sakit setempat, di mana saya mengalami kesalahan medis yang mengerikan ini. Baru setelah mulai berkultivasi Dafa dengan gigih barulah saya mampu melepaskan kebencian tersebut.
Konflik Keluarga Karena Apartemen
Pada awal tahun 1990-an, pembelian rumah dikontrol dengan ketat. Saya dan suami hanya bisa membeli apartemen tua tanpa pemanas atas nama ayahnya, dan kami melakukan semua pembayarannya. Enam tahun kemudian, kami membeli apartemen baru dengan pemanas atas nama suami saya. Kami kemudian menjual unit lama kepada saudara saya. Karena peraturan yang ketat, kami tidak dapat mengalihkan hak milik dari ayah mertua kepada saudara laki-lakinya, meskipun mereka telah membayar uang tersebut kepada kami.
Empat tahun berlalu dan suami saya meninggal karena kecelakaan di tempat kerja ketika saya berusia 35 tahun. Saat itu, dokumen yang kami perlukan untuk mengalihkan hak milik apartemen kepada saudara laki-laki baru setengah jalan selesai. Saat itu, saya sudah bertahun-tahun tidak bekerja dan putra saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Hipotek apartemen baru belum lunas. Kompensasi dari tempat kerja suami saya atas kematiannya sangat kecil. Sebagai seorang praktisi, saya tidak pergi ke tempat kerjanya sambil menangis meminta lebih banyak uang seperti orang lain.
Hidup itu tidak mudah. Namun, saya tahu saya harus mengikuti prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar. Dari kompensasi tempat kerja suami saya, saya mengambil 40.000 yuan dan memberikannya kepada mertua saya. Mereka sudah berusia 70-an dan suami saya selalu memperlakukan mereka dengan baik. Jika saya bukan seorang praktisi Dafa, saya tidak akan memberi mereka apa pun.
Ketika saya mencoba bekerja sama dengan ayah mertua untuk menyelesaikan dokumen pengalihan hak milik apartemen kepada saudara laki-laki saya, mertua saya berubah pikiran. Dia mengatakan apartemen itu miliknya dan meminta keluarga saudara laki-laki saya untuk pindah.
Saudara saya sangat marah. “Kami telah membayar uangnya sejak lama dan telah menunggu surat-surat selesai. Bahkan jika anda mengembalikan uang itu kepada kami sekarang, kami tidak akan bisa membeli apartemen dengan harga yang sama.”
Itu sulit bagi saya karena saya berada di tengah-tengah semua ini. Seorang teman menyarankan agar saya berunding dengan mertua, dan bertengkar dengan mereka jika diperlukan. Namun sebagai seorang praktisi Dafa, saya harus mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Sambil menghibur kakak dan istrinya, saya juga mengunjungi mertua dari waktu ke waktu. Saya membelikan mereka hadiah dan membawa serta putra saya. Tapi mereka sangat dingin terhadap saya, begitu juga dengan cucu mereka.
Berkali-kali saya menangis setelah mengunjungi mertua saya. Saya berkata kepada Guru Li di dalam hati, “Guru, saya dan putra saya kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. Saya selalu membelanjakan uang untuk mertua saya, tetapi mereka memperlakukan saya dengan sangat buruk. "Apa yang harus saya lakukan?"
Kemudian saya teringat ajaran Dafa untuk mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu. Baik mertua maupun keluarga saudara laki-laki saya tidak mudah bergaul. Mungkin saya harus berbuat lebih banyak untuk membantu mengatasi masalah ini.
Saya mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi keluarga dan saya terus mengunjungi mertua saya secara teratur dan membeli barang-barang untuk mereka. Sementara itu, kakak dan ipar saya terus menuntut saya untuk menyelesaikan urusan administrasi, sedangkan mertua saya sering datang ke rumah mereka dan menyuruh mereka pindah. Apa pun yang mereka lakukan, saya selalu berusaha memperlakukan kedua belah pihak dengan baik dan memediasi konflik di antara mereka.
Setelah enam tahun, mertua saya akhirnya pindah. Mereka meminta 10.000 yuan kepada saudara saya untuk menyelesaikan dokumennya. Tentu saja, saya yang membayarnya untuk saudara saya.
Saat ini, saya masih mengunjungi mertua bersama putra saya pada hari libur. Mereka memperlakukan saya lebih baik daripada apa yang mereka lakukan di masa lalu. Waktu berlalu dengan cepat dan putra saya telah kuliah dan mendapatkan pekerjaan.
Sudah 17 tahun sejak suami saya meninggal. Setahun yang lalu, ibu mertua berencana memberi putra saya uang 100.000 yuan, namun dihentikan oleh putra lainnya. Beberapa teman menyarankan agar saya mencari cara untuk mendapatkan uang itu. Sebagai seorang praktisi Dafa, saya tidak akan melakukan hal itu. Bagaimanapun, saya telah berlatih Dafa selama 26 tahun dan saya pasti menjadi orang baik.
Orang tua saya memberikan apartemen mereka kepada saudara laki-laki saya yang lain. Setelah ayah meninggal, ibu memiliki temperamen buruk, dia berselisih dengan saudara ipar perempuan saya. Saya mengundangnya untuk tinggal bersama saya dan saya akan menjaganya. Kami mengalami banyak konflik, tapi saya tetap menjaga Xinxing dan merawatnya dengan baik. Sekarang sudah delapan tahun. Selama masa itu, saudara laki-laki saya tidak membantu apa pun, juga tidak memberikan dukungan keuangan apa pun.
Jika bukan karena Falun Dafa, saya tidak akan menangani masalah keluarga dengan cara yang baik. Melihat kembali jalur kultivasi saya, saya bersyukur Dafa telah mengajari saya menjadi orang baik, istri yang setia, ibu yang bertanggung jawab, dan menantu perempuan yang berbakti. Terima kasih atas segalanya, Guru Li!
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org