(Minghui.org) Saya kembali berkultivasi Falun Dafa pada awal pandemi COVID. Meskipun dua tahun berada di jalur kultivasi itu waktu yang singkat, tapi menjalaninya sulit. Saya beralih dari berpegang pada keterikatan saya, menjadi mampu memahami kultivasi secara rasional serta memahami tanggung jawab seorang praktisi Dafa pada masa Pelurusan Fa. Saya dengan tulus memfokuskan diri pada kultivasi yang teguh. Dengan setiap kemajuan selama waktu itu, saya bisa merasakan Guru mengawasi saya, menjaga dan menyadarkan saya setiap saat.

Permulaan Jalan Kultivasi Saya

Saya lahir pada tahun 90an dan mulai berkultivasi Dafa pada tahun 2006. Saat itu, saya berada di tahun kedua sekolah menengah pertama. Saya berbeda dengan beberapa praktisi muda lainnya, meskipun saya dilahirkan dalam keluarga seorang praktisi, saya mulai berkultivasi atas inisiatif saya sendiri. Pada saat itu, karena khawatir saya akan menjadi sasaran penganiayaan oleh rezim Partai Komunis Tiongkok (PKT), praktisi di keluarga saya meminta saya untuk tidak berkultivasi, dan menjadi orang baik yang memahami bahwa Falun Dafa adalah baik. Mereka berpikir saya harus menunggu sampai Fa meluruskan dunia manusia, baru kemudian berkultivasi. Namun, ketika saya bersikeras untuk berlatih Falun Dafa, mereka juga tidak menghentikan saya.

Melihat artikel berbagi pengalaman dan membaca buku utama Falun Dafa, Zhuan Falun, dan artikel baru Guru dari situs web Minghui, saya memahami bahwa seorang praktisi Dafa pada masa Pelurusan Fa perlu melakukan tiga hal dengan baik. Oleh karena itu, ketika mulai berlatih, saya mencoba mengklarifikasi fakta kepada teman-teman sekelas saya dan membantu mereka mundur dari organisasi PKT. Saya memancarkan pikiran lurus setiap hari dalam perjalanan ke sekolah dan pulang ke rumah. Ketika saya bertemu orang-orang dalam perjalanan pulang, saya juga mengklarifikasi fakta kepada mereka. Setelah saya menyelesaikan belajar di malam hari dan kembali ke rumah, saya belajar Fa dan melakukan latihan Falun Dafa sebelum tidur.

Praktisi setempat memberi nasihat bahwa manajemen sekolah dan guru pada umumnya tidak menerima materi informasi klarifikasi fakta Dafa. Oleh karena itu, mereka mengingatkan saya untuk memperhatikan keselamatan saya ketika berbicara dengan orang-orang tentang Falun Dafa. Faktanya, ketika saya mengklarifikasi fakta kepada siswa secara langsung, meskipun ada orang yang mencemooh dan memaki saya, atau menolak mempercayai apa yang saya katakan, tidak pernah ada orang yang melaporkan saya kepada guru. Beberapa bersedia menerima kebenaran dan meninggalkan keanggotaan mereka di Pionir Muda dan Liga Pemuda. Setiap kali saya membantu seseorang berhenti, saya sangat bahagia untuknya.

Guru kelas saya dan guru lainnya semuanya mengetahui bahwa saya berlatih Falun Gong (juga disebut Falun Dafa), dan membantu orang-orang mundur dari PKT. Namun mereka tidak menghentikan atau berbicara dengan saya. Saya tahu bahwa Guru melindungi saya, dan telah mengatur agar saya mempunyai lingkungan yang stabil untuk mengklarifikasi fakta.

Ketika saya berada di tahun terakhir sekolah menengah pertama, bunga udumbara muncul di dinding lampu neon di kelas kami. Ini disaksikan oleh seluruh kelas saya. Ketika saya pulang ke rumah untuk makan malam dan menceritakan hal ajaib ini kepada orang tua saya, ayah berkata, “Itu karena kamu.”

Saat SMP, saya menduduki peringkat tiga teratas dalam nilai saya selama bertahun-tahun di sekolah. Pada akhirnya, saya berhasil diterima di sekolah menengah atas terbaik.

Tidak Tahu Cara Berkultivasi: Terjebak dalam Tong Pewarna Masyarakat Biasa

Mengingat kultivasi saya semasa SMP, penyesalan paling besar yang saya rasakan adalah saya tidak memahami cara berkultivasi atau mengikuti persyaratan Dafa untuk mengultivasi Xinxing saya. Meskipun di permukaan, saya melakukan tiga hal—belajar Fa, mengklarifikasi fakta, dan memancarkan pikiran lurus—saya kebanyakan melakukannya secara impulsif. Saya tidak mengandalkan rasionalitas seorang praktisi. Oleh karena itu, saya perlahan-lahan menjauh dari persyaratan kultivasi Dafa, dan menjadi tercemar dalam tong pewarna masyarakat manusia biasa. Kebiasaan buruk malah bertambah, bukannya berkurang.

Saya menjadi mudah marah, bertengkar dengan orang tua, dan memanjakan diri dengan permainan komputer online. Saya juga suka begadang, sering terlambat masuk kelas, sulit menyelesaikan pekerjaan rumah tepat waktu, dan masalah lainnya. Meskipun saya memahami masalah yang saya hadapi, saya tidak melakukan apa yang seharusnya saya lakukan, dan saya tidak dapat melenyapkan keterikatan tersebut sampai ke akar-akarnya.

Saya terus seperti ini selama tujuh sampai delapan tahun, dan tidak pernah mencoba untuk berubah. Kadang-kadang ketika saya sadar akan kekurangan saya, saya juga menyadari bahwa saya tertinggal, dan diam-diam berkata kepada Guru dalam hati bahwa saya akan melakukannya dengan baik nanti. Saya tahu bahwa hanya dengan belajar Fa saya dapat mengubah diri saya sendiri. Saya juga memancarkan pikiran lurus pada waktu yang ditentukan, namun tidak dapat mengklarifikasi fakta kepada orang-orang.

Meskipun saya masih belajar Fa secara tidak sadar, saya hanya berpikir tentang bagaimana mengejar ketertinggalan belajar agar bisa unggul lagi di kelas. Hal ini berasal dari keinginan yang sama seperti mengejar kesehatan yang baik, yaitu sebuah keterikatan. Jadi, setiap kali saya memutuskan untuk berkultivasi dengan baik, kondisi saya pada awalnya akan membaik. Namun, hanya butuh beberapa minggu bagi saya untuk berhenti rajin. Merasa tertekan, saya mulai memanjakan diri dalam segala jenis kecanduan, dan tidak dapat menghilangkannya.

Pandemi ini terjadi pada tahun 2020. Saat itu, saya baru saja mengundurkan diri dari sebuah perusahaan dan bersiap mencari pekerjaan yang dekat dengan kampung halaman. Namun karena situasi COVID, saya tidak bisa meninggalkan rumah. Selama waktu itu, saya mempunyai banyak waktu untuk belajar Fa dan melakukan latihan. Saya menyadari bahwa Guru telah memberi saya kesempatan untuk mengubah kondisi kultivasi saya.

Namun, kali ini agak berbeda dibandingkan sebelumnya. Yang mengejutkan saya, ketika saya belajar Fa lagi, saya tidak dapat melihat prinsip Fa apa pun. Gangguan karma pikiran sangat kuat. Sering kali, begitu saya selesai membaca satu paragraf, saya lupa semua yang disebutkan di paragraf sebelumnya. Setelah saya selesai membaca satu bab, saya tidak percaya bahwa saya tidak memikirkan apa pun, yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saya dengan sedih berpikir, “Apakah saya sudah kehilangan kesempatan berkultivasi?” Saya khawatir Guru juga akan menyerah terhadap saya, seorang kultivator yang tidak tekun.

Saat itu, keadaan saya sangat buruk sehingga cukup mengkhawatirkan. Saya tidak mandi selama sebulan penuh, dan kamar saya tidak rapi dan kotor. Saya sangat tertekan, merasa berat hingga sesak setiap hari, dengan wajah yang begitu muram hingga tidak mampu untuk tersenyum.

Mengingat keadaan saat itu, saya merasa sangat malu, namun kesulitan untuk membicarakannya. Meskipun saya memperoleh Fa, saya gagal berkultivasi dengan baik, bahkan saya tidak bisa dibandingkan dengan orang baik di antara manusia biasa.

Saya berpikir bahwa saya bukan seorang praktisi baru, namun tetap saja saya melakukannya dengan buruk. Banyak praktisi baru yang bisa menyelamatkan makhluk hidup, mengapa saya tidak? Meskipun saya tidak melakukannya dengan baik, saya tidak boleh mengganggu penyelamatan makhluk hidup. Tidak peduli betapa buruknya yang saya lakukan, daripada khawatir gagal mencapai kesempurnaan, setidaknya saya dapat membantu beberapa orang pergi ke alam semesta baru, dan tidak hancur ketika alam semesta lama dibongkar. Dalam ceramah baru Guru, Beliau terus menekankan penyelamatan manusia. Kenapa saya tidak bisa melakukan itu?

Oleh karena itu, saya memutuskan untuk tidak mengkhawatirkan cara saya berkultivasi, melainkan apa yang harus saya lakukan dalam proyek klarifikasi fakta.

Mengingat penampilan saya telah ternoda oleh berbagai kebiasaan buruk di masa lalu, agar tidak meninggalkan kesan buruk di mata orang-orang biasa, saya memutuskan untuk tidak mengklarifikasi fakta secara langsung untuk saat ini, melainkan menyampaikan materi informasi secara tidak langsung. Setelah memikirkannya, saya memutuskan untuk berpartisipasi dalam mengirimkan email untuk klarifikasi fakta. Proyek ini memiliki persyaratan keamanan yang tinggi untuk sistem komputer, mulai dari mengisolasi seluruh mesin dan memastikan langkah-langkah keamanan, hingga mencari dan mendaftarkan kotak surat luar negeri yang valid, cara mengumpulkan dan mendistribusikan kotak surat, dan cara memverifikasi bahwa surat yang dikirim adalah sah. Keseluruhan proses memerlukan sejumlah pengetahuan komputer dan kemampuan belajar, sehingga cocok untuk diikuti oleh praktisi muda.

Mengikuti tutorial di forum teknologi, saya membeli solid-state drive dan menginstal sendiri sistem WTG. Saya kemudian mengunduh tutorial isolasi mesin lengkap dan perangkat lunak yang diperlukan. Terakhir, saya mulai mempelajari cara membuat isolasi mesin yang lengkap.

Sebuah keajaiban terjadi hari itu. Tiba-tiba saya merasa badan saya terasa sangat tidak nyaman, jadi saya memutuskan untuk mandi air panas. Pada hari pertama saya mulai meneliti cara mengisolasi seluruh mesin, saya melihat tumpukan sampah di lantai, jadi saya akhirnya membersihkan kamar saya. Saya juga mengganti sprei dan selimut saya. Keesokan harinya, saya merasa tidak enak jika saya berpakaian minim di rumah, jadi saya memutuskan untuk memakai lebih banyak pakaian. Saya kemudian mengalami beberapa perubahan setiap hari.

Dalam seminggu, lingkungan sekitar saya tiba-tiba menjadi bersih dan rapi. Saya bersemangat sekali, dan kebiasaan buruk selama beberapa tahun hilang, satu demi satu, tanpa saya sengaja melakukan apa pun. Faktanya, seluruh proses berjalan begitu cepat sehingga saya tidak punya waktu untuk memikirkannya. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Saya memahami bahwa pemikiran saya untuk “menyelamatkan makhluk hidup” dari lubuk hati yang terdalam adalah benar, sehingga Guru membantu melenyapkan karma saya.

Meningkatkan Xinxing

Saya menerima beberapa email klarifikasi fakta ketika saya masih kuliah, tetapi hanya menemukannya di email junk. Teks isi berisi kata-kata kunci termasuk Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, “Berita Terkini,” “Memahami Kebenaran,” diselingi dengan tautan kebenaran dan penyaringan berita tidak benar.

Setelah memikirkannya, saya merasa meskipun email-email ini secara intuitif dapat menampilkan informasi penting yang relevan sehingga menghasilkan efek menyebarkan kebenaran, email-email tersebut sebenarnya mirip dengan email junk. Tampilannya di kotak masuk terlihat sangat buruk, dan mengirimkannya dalam jumlah besar mungkin akan menyinggung orang.

Untuk manaikan tingkat keberhasilan, saya menggunakan cara manual untuk mengirimkannya, dibandingkan mengirimkannya dalam jumlah banyak. Ini karena ketika saya mengirimkan beberapa email percobaan, saya menyadari bahwa email tersebut hanya sampai di kotak masuk orang beberapa kali pertama. Setelah itu, sebagian besar akan diperlakukan sebagai email junk dan berakhir di folder trash (folder ketika kita menghapus email). Sebaliknya, meski saya hanya bisa mengirim beberapa saja secara manual, namun dijamin setiap email akan terkirim ke kotak masuk orang (inbox) tersebut. Saya merasa dibandingkan mengejar kuantitas, efisiensi lebih penting. Oleh karena itu, saya telah mengirimkannya secara manual.

Ketika saya menjadi semakin terampil dalam mengirimkan email klarifikasi fakta, jumlah yang dikirim juga meningkat. Saya beralih dari mengirimkan 20 email, menjadi 40 email, menjadi lebih dari 100 email setiap hari sekarang. Dibandingkan dengan berapa banyak yang terkirim, saya lebih menekankan pada apakah semuanya berhasil terkirim ke kotak masuk orang (inbox).

Ketika mengirim email klarifikasi fakta, masalah Xinxing pertama yang saya temui adalah kecurigaan. Karena saya tidak bisa melihat dampak nyata setelah email dikirim, saya khawatir email tersebut tidak akan memberikan efek menyelamatkan orang, dan dengan demikian hanya membuang-buang waktu. Dalam hal ini, saya sangat merasakan pencerahan belas kasih Guru.

Ketika saya pertama kali mengirimkannya, saya melakukannya selama beberapa hari berturut-turut dan tidak menerima balasan apa pun. Suatu hari, karena anggota keluarga saya mengetahui apa yang saya lakukan, mereka bertanya, “Apakah menurutmu email yang kamu kirimkan dapat memberikan pengaruh?” Saya menjawab dengan mengatakan, “Pasti bisa.” Kemudian mereka bertanya lagi, “Apakah kamu menerima balasan?” Saya terjebak. Meskipun saya memahami dari prinsip Fa bahwa " Kultivasi itu tergantung pada diri sendiri, sedangkan evolusi Gong tergantung pada Shifu. " (Ceramah 1, Zhuan Falun)

Selama seseorang mengikuti standar seorang praktisi, dan sepenuh hati mengklarifikasi fakta kepada orang-orang, itu sudah cukup. Saya tidak perlu melihat efeknya dengan mata kepala sendiri. Gurulah yang memainkan peran utama. Namun meski begitu, saya tidak yakin.

Mungkin karena Guru ingin menyemangati muridnya, suatu hari ketika saya mengirimkan email klarifikasi fakta, saya terkejut menemukan balasan di kotak masuk saya. Ia hanya mengatakan: Terima kasih! Tapi tetap saja, saya sangat senang dan segera menunjukkannya kepada keluarga saya. Sementara itu, saya yakin bahwa saya memang berada di jalur yang benar, melakukan sesuatu untuk mengklarifikasi fakta. Guru pasti menjaga saya.

Saya kemudian mulai menerima balasan dan umpan balik dari waktu ke waktu. Awalnya, kebanyakan dari mereka memaki saya. Saya memilih untuk mengabaikan jawaban seperti ini. Saya berpikir, “Anda menyumpahi saya, tetapi saya tidak akan tergerak. Saya tidak akan berdebat dengan anda, dan terus melakukan hal-hal yang seharusnya saya lakukan.” Namun setelah beberapa saat, saya merasa ada yang tidak beres. Saya sedang menyelamatkan makhluk hidup. Ketika mereka memaki saya, bukankah itu berarti saya perlu mengklarifikasi fakta kepada mereka?

Ketika saya kemudian mendapat jawaban seperti ini, saya mulai membalasnya dengan serius. Saya terlebih dahulu mengucapkan terima kasih atas balasannya, lalu mengingatkan mereka untuk membaca isi lampiran email. Setelah membalas beberapa email, saya menyadari bahwa untuk email-email kasar itu, kecuali beberapa di antaranya yang sangat tertipu oleh kebohongan jahat dan tidak bisa menerima kebenaran, kebanyakan dari mereka mengira email saya mengandung virus. Kemudian setelah saya jelaskan secara detail apa saja yang ada di lampiran, mereka semua paham dan tertarik untuk memeriksa lampiran tersebut.

Selama proses pengiriman email klarifikasi fakta, saya juga mengalami penghapusan karma. Kadang-kadang saya tampak malas sampai-sampai saya bahkan tidak ingin menyalakan komputer untuk mengirim email. Seolah-olah itu terlalu merepotkan. Tubuh saya terasa seperti ditahan oleh sesuatu, dan terasa sangat berat dan lelah. Namun, ketika memutuskan untuk menyalakan komputer, dan mulai mengirim email, tiba-tiba saya merasakan tubuh terasa ringan, dan bersemangat. Setelah saya selesai mengirimkannya, saya merasa senang. Lalu keesokan harinya, rasa malas yang sama muncul. Keadaan ini berlangsung beberapa saat.

Selama proses pengiriman email klarifikasi fakta, kadang-kadang saya menemui gangguan, seperti koneksi internet yang terus-menerus terputus. Namun selama saya memancarkan pikiran lurus, masalah ini hilang.

Ketika saya mengirimkan email, saya berusaha mempertahankan pola pikir yang serius, dibandingkan hanya sekedar basa-basi. Saya memahami bahwa hanya dengan menjaga pola pikir seorang praktisi saya dapat melakukan klarifikasi fakta dengan baik. Klarifikasi fakta bukan hanya masalah permukaan, dan hanya dengan memiliki kekuatan dari Fa seseorang dapat benar-benar diselamatkan.

Jalan Kembali bukanlah Perjalanan yang Mulus

Kembali berkultivasi bukanlah hal yang mulus. Saya tersandung, dan harus bangkit kembali beberapa kali. Selama proses ini, saya menyadari bahwa setiap kali saya menaruh perhatian pada klarifikasi fakta dan penyelamatan makhluk hidup, saya bisa maju dalam jalur kultivasi saya. Namun, ketika saya malas dalam mengklarifikasi fakta, saya mudah tertarik dengan permainan, reputasi, kepentingan pribadi, dan sentimentalitas. Ketika gangguan menjadi serius, saya menyadari bahwa saya harus kembali ke posisi semula.

Mengapa demikian? Saya pikir itu karena seorang praktisi datang untuk membantu Guru dalam Pelurusan Fa, dan menyelamatkan makhluk hidup. Dengan memperlakukan konsep “menyelamatkan makhluk hidup” sebagai titik awal, barulah seseorang dapat mempertahankan pikiran lurus sebagai seorang praktisi; dengan bersikap altruistik, seseorang dapat berkultivasi dengan pikiran dan tindakan lurus ketika menghadapi kekuatan lama dan gangguan karma, dan tidak lagi hanyut mengikuti arus masyarakat manusia biasa. Di jalur kultivasi manusia menjadi dewa, seseorang harus gigih maju.

Sekali lagi terima kasih Guru atas belas kasih Anda!