(Minghui.org) Guru memberi kita berbagai kekuatan supernormal dan alat untuk menyelamatkan orang. Saat kita membantu Guru dalam proses Pelurusan Fa, kita telah memiliki semua yang kita butuhkan, namun itu tergantung pada apakah kita tahu bagaimana menggunakan kemampuan kita secaraefektif. Mengapa tidak menggunakan pena, yang merupakan alat ampuh untuk menyelamatkan manusia?

Jadi, saya mulai menggunakan kemampuan menulis saya untuk mengklarifikasi fakta, terutama dalam situasi di mana berbicara tatap muka tidak cocok.

Mengklarifikasi Fakta kepada Ahli Kaligrafi Lansia

Ayah salah satu teman sekelas saya, seorang kaligrafer, berusia hampir 90 tahun. Dia tinggal di apartemen senior dekat rumah saya, jadi saya sering mengunjunginya dan membawakannya makanan ringan dan buah-buahan. Penghuni lain menganggap saya adalah putrinya, dan hal ini sangat menyentuh hatinya.

Dia mengetahui kecintaan saya membaca dan meminjamkan saya buku-buku kesayangannya. Selama percakapan kami, saya memberi tahu dia tentang sifat destruktif Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan memberinya bukuSembilan Komentar Mengenai Partai Komunis. Itu membuatnya menangis. Saya menyarankan agar dia tidak lagi menulis apa pun yang memuliakan PKT.

Suatu hari, dia menulis di buku catatan, “Di masa lalu, ketika PKT pertama kali berkuasa di Tiongkok, teman-teman sekelas saya sering berspekulasi tentang siapa yang pada akhirnya akan mengakhiri PKT. Beberapa orang mengatakan bahwa itu adalah PKT sendiri, ia akan menghancurkan dirinya sendiri karena perbuatan jahatnya. Melihat situasi saat ini, tampaknya memang demikian.”

Setelah mengetahui fakta kebenaran tentang Falun Dafa, pembuat kaligrafi tersebut mulai berbicara dengan orang lain tentang penganiayaan yang dilakukan PKT terhadap praktisi. Karena dia melakukan hal itu, sebagian besar anak-anak, kerabat, dan teman-temannya memahami fakta kebenaran dan mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya. Dia bahkan menulis puisi yang memuji keberanian dan dedikasi praktisi Falun Dafa.

Berbagi Kebenaran dengan Penyair

Saya bertemu dengan mantan teman sekelas yang tertarik pada puisi. Saya berbagi fakta kebenaran tentang Falun Dafa dengannya, dan meskipun dia diam pada awalnya, dia akhirnya berkata, “Kamu perlu belajar melindungi diri sendiri. Jika terjadi sesuatu padamu, saya akan menjadi orang pertama yang datang dan menemuimu.” Saya meyakinkan dia bahwa saya akan aman dan menyarankan dia membaca Sembilan Komentar dan mundur dari PKT.

Awalnya dia menolak dan mengatakan bahwa dia adalah anggota Partai yang baik. Saya jelaskan bahwa anggota suatu organisasi bertanggung jawab atas tindakannya, apalagi jika tindakan tersebut merugikan orang lain. Istrinya memahami logika di balik pengunduran diri dari PKT agar tetap aman, dan dia membujuk suaminya untuk mundur dari PKT.

Menulis Surat kepada Teman Jauh untuk Berbagi Kebenaran

Saya punya banyak teman di kota lain, dan tidak selalu mudah untuk bertemu langsung dengan mereka. Melakukan panggilan telepon juga dapat meningkatkan masalah keamanan. Jadi, saya menulis surat yang panjang kepada mereka, berbagi pengalaman pribadi dan wawasan saya dari berlatih Falun Dafa dan mengklarifikasi fakta tentang Dafa. Saya menyertakan kenang-kenangan Falun Dafa di dalam surat. Teman-teman saya membawa kenang-kenangan itu bersama mereka.

Menyampaikan Fakta dengan Kartu Ucapan Tulisan Tangan

Untuk hari raya dan ulang tahun teman, saya mengirimkan kartu ucapan tulisan tangan yang indah. Teman-teman saya menghargai pesan-pesan yang menyentuh hati ini dan sering kali menerima kebenaran tentang Dafa ketika saya berbicara dengan mereka.

Menyebarkan Kebenaran dengan Memberikan Pidato dan Pertunjukan di Pesta

Guru mengatur banyak kesempatan bagi saya untuk menghadiri pesta bersama teman sekelas, menyediakan tempat yang sempurna untuk berbagi fakta kebenaran. Saya secara sukarela berbicara atau mengatur program untuk membantu teman sekelas saya memahami fakta kebenaran. Beberapa teman yang sudah memahami fakta kebenaran juga membantu menyemangati orang lain untuk menerima informasi tentang Falun Dafa.

Menulis Artikel Berbagi Pengalaman

Menulis artikel juga merupakan proses kultivasi dan peningkatan. Saya merasakan berkah Guru saat menulis artikel berbagi pengalaman. Ada saat ketika saya menghadapi tantangan dan merasa sedih, takut, dan tertekan. Namun, ajaran Guru membantu saya menyadari bahwa saya harus membuktikan kebenaran Fa. Saya menulis artikel ini dan mengalami terobosan besar, yang membantu saya mengatasi kesengsaraan saya.