(Minghui.org) Saudara ipar perempuan saya terinfeksi COVID-19 dan mengalami efek samping yang serius. Sakit jantung dan neuralgia (nyeri saraf) sangat sakit sehingga dia tidak tahan lagi. Saudara laki-laki saya membawanya ke rumah sakit, padahal rumah sakit penuh dengan pasien yang juga tertular virus.

Ipar saya kemudian menjelaskan situasinya kepada saya, “Saya takut setengah mati. Pasien ada di mana-mana, di koridor juga banyak, masing-masing memegang kantong oksigen dan mengerang kesakitan. Ada mayat yang ditempatkan di sepanjang koridor.”

Setelah menunggu lama, akhirnya giliran dia menemui dokter. Tetapi dokter mengatakan kepadanya: “Maaf. Kami kehabisan obat. Yang bisa saya sarankan adalah pulang ke rumah dan menikmati hidup selagi bisa.” Dia menjawab: “Saya sangat sakit dan tidak bisa makan atau tidur. Jika saya kembali ke rumah sekarang, seolah-olah anda menyuruh saya pulang untuk menunggu mati. Tapi dokter bilang ia tidak bisa membantu.

Karena rumah sakit besar penuh, ipar perempuan saya berpikir untuk mencoba keberuntungannya di beberapa klinik kecil setempat. Saudara laki-laki saya membawa istrinya ke kota kecil tempat saya tinggal dan di mana mereka juga memiliki sebuah apartemen. Kota ini ada klinik kecil yang tersedia. Saya pergi mengunjunginya pada malam yang sama ketika mereka tiba. Ipar saya sedang berbaring di tempat tidur dengan mata terpejam, putrinya menangis, dan saudara laki-laki saya berdiri di sampingnya dengan tenang. Tidak ada yang tahu apa yang harus dilakukan.

Sebenarnya saya telah berbicara dengan ipar saya tentang Falun Dafa, sebuah disiplin spiritual tradisional Tiongkok untuk jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) sejak tahun 1999. Dia tahu betapa jahatnya PKT dan betapa indahnya Falun Dafa. Saya berkata kepadanya: “Berdoalah kepada Guru, dan dengan tulus lafalkan kalimat: ‘Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar baik.’ Ini adalah harapan terakhir anda.” Keponakan saya dan saudara laki-laki saya juga mendesaknya untuk melafalkan kalimat tersebut, meskipun saudara laki-laki saya tidak setuju bahwa PKT itu jahat karena ia adalah salah satu penerima manfaat dari Partai.

Saya pergi untuk memeriksa ipar saya malam berikutnya. Anehnya dia jauh lebih baik. Dia duduk di sofa dan memberi tahu saya dengan gembira, “Frasa Falun Dafa luar biasa! Ini benar-benar ajaib. Saya merasa lebih baik sekarang!" Kemudian dia mulai menceritakan apa yang terjadi.

Dia berkata: “Ketika saya di tempat tidur, sakit saya tak tertahankan. Rasanya seperti jantung saya akan meledak keluar dari dada dan saya akan segera mati. Saya mendengar anda menyuruh saya untuk melafalkan kalimat Falun Dafa, tetapi saya tidak dapat berbicara. Saya berteriak sekuat tenaga: ‘Guru Li, tolong bantu saya!’ Saya terus melafalkan kalimat itu dalam pikiran saya sampai saya tertidur. Keesokan paginya ketika saya bangun, semua gejala saya hilang! Pasti Guru Li yang menyelamatkan hidup saya! Terima kasih Guru!"

“Pagi ini saya pergi ke klinik untuk mendapatkan suntikan dan saya terus melafalkan kalimat itu. Perawat itu tertawa. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya dengan tulus percaya bahwa Falun Dafa baik! Dia bilang dia setuju, karena ibunya juga seorang praktisi Falun Dafa. Rekan-rekan praktisi yang dia kenal semuanya adalah orang baik.”

Saya memberi tahu ipar saya bahwa akan baik jika dia mendengarkan ceramah Guru. Dia mendengarkan dengan saksama dan berbagi pemahamannya dengan saya, “Saya tahu mengapa saya terkena penyakit ini. Ini adalah karma yang saya kumpulkan di kehidupan saya sebelumnya. Anda dan rekan-rekan praktisi berada dalam kondisi kesehatan yang sangat baik sehingga tidak terinfeksi sama sekali. Dafa benar-benar baik!”

Karena kakak saya ada saat saya berbicara dengan istrinya, saya menggunakan kesempatan ini untuk memberi tahu mereka berdua tentang bagaimana PKT memfitnah Falun Dafa dan menipu orang dengan propaganda. Kemudian saya mendengar bahwa ketika temannya menanyakan tentang bagaimana keadaan istrinya, ia menceritakan keseluruhan cerita tentang bagaimana Falun Dafa membantu istrinya sembuh dari sakit. Ia juga berkata, “Dia masih melafalkan frasa itu di rumah, dan dia bahkan mendengarkan ceramah.” Keponakan saya juga menjadi percaya pada Falun Dafa melalui kejadian ini.