(Minghui.org) Praktisi di Helsinki, Finlandia, mengadakan beberapa kegiatan pada April 2023 untuk memperingati Permohonan Damai 25 April di Beijing 24 tahun lalu. Mereka memperagakan latihan di depan Kedutaan Besar Tiongkok pada 20 April dan mengumpulkan tanda tangan di Forum Shopping Center pada 22 April. Banyak orang menyatakan dukungan mereka atas upaya praktisi untuk mengakhiri penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Praktisi melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Helsinki.

Orang-orang yang pergi ke Kedutaan Besar Tiongkok pada 20 April diberi informasi tentang Falun Dafa dan penganiayaan. Keluarga Tionghoa berbicara dengan praktisi. Pria itu berkata bahwa dia telah diberi buku Tujuan Akhir Komunisme dan bertanya-tanya apakah dia dapat membawanya kembali ke Tiongkok. Seorang praktisi berkata, “Jika anda khawatir, anda mungkin membutuhkan perangkat lunak untuk menghindari blokade internet PKT. Ini akan memberi anda akses ke semua informasi di luar negeri dan memungkinkan anda mengunduh buku itu.” Pria itu berkata dia akan melakukannya. Dia mundur dari semua organisasi komunis tempat dia bergabung, dan putranya mundur dari Pionir Muda. Ketika mereka meninggalkan kedutaan, mereka melambaikan tangan kepada para praktisi.

Seorang pria yang berhenti di depan spanduk praktisi bertanya apakah kejahatan pengambilan organ itu nyata. Seorang praktisi bercerita lebih banyak tentang kejahatan PKT dalam mengambil organ dari praktisi yang masih hidup. Ketika pria tersebut menyebutkan bahwa Kedutaan Besar Tiongkok menggunakan jasa perusahaannya, praktisi berkata, “Partai Komunis Tiongkok bukanlah Tiongkok atau rakyat Tiongkok. Orang-orang Tiongkok baik dan ramah. Pegawai kedutaan juga tertipu oleh propaganda PKT.” Pria itu setuju. Dia berkata, "Terima kasih banyak atas upaya anda. Kerja keras anda akan terbayar! Saya akan membagikan informasi berharga anda.”

Mengumpulkan Tanda Tangan di Pusat Perbelanjaan

Banyak orang berhenti di stan Falun Dafa di Forum pada 22 April. Mereka mempelajari tentang penganiayaan, membaca papan foto-foto korban penganiayaan, dan menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya kejahatan PKT.

Praktisi memperagakan latihan Falun Dafa.

Orang-orang yang lewat berhenti untuk mempelajari tentang Falun Dafa.

Mengumpulkan tanda tangan

Joseph, seorang pendeta, memberi tahu seorang praktisi bahwa dia mengikuti berita tentang Tiongkok dan mendengarkan Epoch Times setiap hari. Dia memahami pentingnya kegiatan tersebut dan telah menandatangani petisi beberapa minggu sebelumnya. Joseph berkata bahwa dia sangat tertarik dengan budaya Tionghoa. Dia berharap melihat Shen Yun dan mengunjungi Tiongkok suatu hari nanti.

Joseph (kiri) dan temannya menentang penganiayaan.

Seorang pria dari Belanda sedih melihat foto-foto korban penganiayaan. Dia menandatangani petisi dan berterima kasih kepada praktisi karena menyebarkan informasi penting melalui kegiatan mereka.

Sepasang suami istri Swedia memberi tahu seorang praktisi bahwa teman Tionghoa mereka terlalu takut untuk mengomentari penyensoran atau penganiayaan PKT. Mereka mengungkapkan simpati mereka kepada praktisi yang dipenjara di Tiongkok dan berharap praktisi sukses dalam memberitahu orang-orang tentang penganiayaan.

Janne, yang telah menulis 15 buku, memberi tahu seorang praktisi bahwa dia sedang mengerjakan sebuah buku baru tentang hak asasi manusia. Dia memuji praktisi Falun Dafa dan mengatakan bahwa mereka adalah sekelompok orang baik.

Janne (kiri) mendukung hak asasi praktisi.

Banyak orang lain menyatakan dukungan dan harapan baik mereka. Beberapa mengatakan mereka ingin melihat negara mereka mempertahankan hubungan ekonomi yang lebih sedikit dengan pemerintah yang mengabaikan hak asasi manusia.