(Minghui.org) Praktisi mengadakan rapat umum di pusat kota Dublin pada 22 April 2023 untuk memperingati 24 tahun permohonan damai 25 April. Mereka juga meminta orang-orang dari semua lapisan masyarakat untuk membantu mengakhiri penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap praktisi Falun Dafa di Tiongkok.
Sore itu, cuaca mendung dan hujan. Para pejalan kaki merasa terkesan dengan kegigihan praktisi. Banyak dari mereka mengambil foto, berbicara dengan praktisi, dan menandatangani petisi untuk mendukung upaya diakhirinya penganiayaan. Beberapa orang juga meminta informasi tentang tempat latihan lokal. Yang lainnya memutuskan untuk mempelajari latihan Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) di tempat.
Praktisi mengadakan kegiatan pada tanggal 22 April untuk memperingati 24 tahun permohonan damai 25 April. Orang yang lalu-lalang berhenti sejenak untuk membaca informasi tersebut.
Liu, Direktur Himpunan Falun Dafa Irlandia, berkata, “Pada tanggal 25 April 1999, lebih dari 10.000 praktisi Falun Gong pergi ke Beijing untuk memohon secara damai hak mereka untuk berlatih. Selama 24 tahun terakhir, praktisi telah meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan yang dilakukan oleh PKT secara damai dan rasional.”
Liu, Direktur Himpunan Falun Dafa Irlandia, berpidato di rapat umum.
“Penganiayaan yang dilakukan PKT terhadap Falun Gong telah berlangsung selama 24 tahun.” Beberapa hari yang lalu, Profesor Cen Hua, ibu dari praktisi Falun Gong Irlandia Li Songyuan, ditangkap dan ditahan secara ilegal oleh otoritas Beijing karena keyakinannya. Liu berkata, “Dia hanyalah kehidupan kecil dari jutaan praktisi Falun Gong yang dianiaya. Dalam 24 tahun terakhir, PKT telah membentuk sistem lengkap untuk menganiaya Falun Gong. Jutaan praktisi telah ditangkap, dipenjara, dilarang tidur, disiksa, dan bahkan dibunuh untuk diambil organnya.”
Dia meminta orang-orang yang baik hati untuk membantu menghentikan penganiayaan PKT.
Menyerukan Pembebasan Ibunya Cen Hua
Tanggal 25 April juga merupakan hari istimewa bagi praktisi Li Songyuan. Dua puluh empat tahun yang lalu, ibunya—Cen Hua, bersama dengan banyak praktisi Falun Gong, pergi ke Kantor Permohonan Dewan Negara untuk memohon sesuai dengan hukum, meminta pembebasan praktisi Falun Gong yang ditangkap secara ilegal di Tianjin.
Praktisi Falun Gong Li Songyuan berpidato di rapat umum.
Pada 14 April 2023, Profesor Cen ditangkap oleh otoritas PKT karena dia tetap berlatih Falun Gong. Ibunya yang berusia 88 tahun juga diculik. Ibunya kemudian dibebaskan karena penyakit Alzheimer dan hilang ingatan, tetapi Profesor Cen dikirim ke Pusat Penahanan Distrik Chaoyang di Beijing. Otoritas PKT tidak mengizinkan keluarganya untuk mengunjunginya.
“Saya dengan ini memohon kepada pemerintah Irlandia, media, dan orang-orang yang baik hati untuk memberikan bantuan, dan meminta (PKT) untuk segera membebaskan ibu saya, Cen Hua!”
Masyarakat Mendukung Upaya Praktisi
Mark berdiri di bawah payung dan mendengarkan pidato Li Songyuan. Dia berkata, "Ini sangat memilukan." Dia mengatakan dia pernah mendengar tentang penganiayaan PKT terhadap kelompok agama sebelumnya, tetapi ini adalah pertama kalinya dia mendengar tentang Falun Gong dan bagaimana PKT menganiaya orang-orang baik hati yang percaya pada Sejati-Baik-Sabar.
Ketika Mark mendengar bahwa PKT mengambil organ dari praktisi saat mereka masih hidup, dia berkata, “Ini sangat buruk. Apakah Anda mengumpulkan tanda tangan?” Dia berharap tanda tangannya dapat membantu menghentikan penindasan yang kejam ini.
Setelah mengetahui tentang penganiayaan PKT terhadap praktisi dari rapat umum tersebut, Luke berkata, “PKT sangat sewenang-wenang. Sungguh gila bahwa orang tidak dapat memiliki keyakinan mereka sendiri.”
Luke berkata bahwa dia menyukai prinsip Falun Gong Sejati-Baik-Sabar. Dia mengatakan bahwa semua kepercayaan ortodoks memiliki kesamaan, dan apa yang diinginkan PKT adalah mengendalikan dan mempengaruhi orang.
Para pejalan kaki menandatangani petisi
Rosin melakukan percakapan panjang dengan seorang praktisi. Dia menjelaskan bahwa dia bekerja di Tiongkok selama tiga bulan. Selama periode ini, dia menyaksikan dua rekan asingnya diculik oleh PKT. Pihak berwenang tidak memberikan alasan apa pun. Mereka baru dibebaskan setelah perusahaan membayar uang jaminan mereka. Pengalaman ini membuatnya menyadari sifat jahat PKT. Ketika dia mendengar bahwa praktisi Falun Gong dianiaya secara kejam karena keyakinan mereka pada Sejati-Baik-Sabar, dia merasa sedih tetapi tidak terkejut. “PKT sangat-sangat jahat,” katanya berulang kali.
Melihat foto praktisi Falun Gong sedang bermeditasi di selebaran, Rosin tertarik. Sebagai seorang terapis meditasi, dia berkata bahwa dia mengetahui manfaat meditasi dengan sangat baik. Seorang praktisi mengatakan kepadanya bahwa Falun Gong diajarkan secara gratis dan semua buku dapat diunduh secara gratis dari situs web FalunDafa.org. Dia dengan senang hati menuliskan situs web dan informasi kontak sebelum pergi.
DeLaurence tinggal di Malaysia selama 14 tahun dan menyukai budaya Asia. Dia dengan hati-hati membaca setiap papan pajangan dan melihat foto-foto praktisi yang disiksa oleh polisi PKT. Dia menunjuk ke papan pajangan dan berulang kali menggelengkan kepalanya dengan tak percaya. “Ini sangat menyayat hati,” katanya.
“Selalu ada orang jahat di dunia ini, kata DeLaurence. “Senang sekali Anda bisa memberi tahu (dunia) tentang penganiayaan ini.”
Dia melanjutkan dengan berkata, "Saya ingin berdoa untuk praktisi Falun Gong (orang Tionghoa yang dianiaya)."
Setelah mendengarkan pengenalan lima perangkat latihan Falun Gong dari seorang praktisi, dia mengungkapkan minatnya. Sambil menunjuk ke selebaran di sakunya, dia berkata, “Saya pasti akan membacanya dengan cermat. Saya suka Falun Gong. Kita akan bertemu kembali."
Latar Belakang: Apa itu Banding 25 April?
Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke masyarakat oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada tahun 1992. Latihan kultivasi ini sekarang dipraktikkan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Jutaan orang telah memeluk ajaran — yang didasarkan pada prinsip Sejati- Baik-Sabar dengan gerakan lembut — dan mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.
Pada tanggal 23 dan 24 April 1999, petugas polisi di Tianjin, sebuah kota dekat Beijing, menyerang dan menangkap puluhan praktisi yang berkumpul di luar kantor majalah untuk meluruskan kesalahan dalam artikel yang diterbitkan saat itu, menyerang Falun Dafa. Ketika berita penangkapan tersebar dan lebih banyak praktisi bertanya kepada pejabat, mereka diberitahu bahwa mereka harus mengajukan permohonan ke Beijing.
Keesokan harinya, 25 April, sekitar 10.000 praktisi Falun Dafa secara spontan berkumpul di kantor Pusat Permohonan di Beijing, seperti yang telah diinstruksikan oleh pejabat Tianjin. Silaturahmi berlangsung damai dan tertib. Beberapa perwakilan Falun Dafa dipanggil untuk bertemu dengan Perdana Menteri China, Zhu Rongji, dan anggota stafnya. Malam itu, kekhawatiran praktisi terjawab. Praktisi yang ditangkap di Tianjin dibebaskan dan semua orang kembali ke rumah masing-masing.
Jiang Zemin, mantan kepala PKT, menganggap popularitas Falun Dafa yang semakin meningkat sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT dan mengeluarkan perintah untuk melarang latihan ini pada 20 Juli 1999.
Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi akibat penganiayaan selama bertahun-tahun; jumlah sebenarnya diduga jauh lebih tinggi. Lebih banyak lagi praktisi yang dijebloskan kedalam penjara dan disiksa karena keyakinan mereka.
Ada bukti nyata bahwa PKT memberikan izin terhadap praktek pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org