(Minghui.org) Legislator dan anggota dewan kota datang untuk menunjukkan dukungan mereka di Jenewa dan menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan terhadap Falun Dafa selama acara tanggal 25 April 2023, yang memperingati 24 tahun Permohonann Damai 25 April di Beijing.

Praktisi Falun Dafa mengadakan acara mereka di aula bawah gedung abad ketujuh belas di Kota Tua Jenewa. Mereka memperagakan latihan dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT). Beberapa pejabat terpilih hadir dan menyatakan dukungan mereka terhadap upaya praktisi untuk mengungkap penganiayaan.

Bangunan abad ketujuh belas menghadap ke Dewan Agung Jenewa, tempat para legislator Kanton Jenewa dan anggota dewan kota sering mengadakan pertemuan. Daerah ini sering dikunjungi oleh pejabat pemerintah.

Praktisi memperagakan latihan Falun Dafa selama acara di Kota Tua Jenewa pada 25 April 2023.

Orang-orang mempelajari tentang Falun Dafa dan penganiayaan.

Anggota Dewan Kota Jenewa Daniel Dany Pastore

Anggota Dewan Kota Jenewa Daniel Dany Pastore menandatangani petisi untuk mendukung upaya praktisi menentang penganiayaan PKT. Dia berkata, “Untungnya, ada beberapa orang seperti anda yang memainkan peran penting di dunia. Hal ini dapat meningkatkan kondisi kehidupan manusia di berbagai bidang. Untungnya, anda ada, karena beberapa perilaku keji dan tidak tahu malu sedang terjadi di dunia, dan inilah saatnya bagi semua orang untuk menanggapinya. Jenewa Internasional telah menempatkan dirinya di tempat yang tepat, dan memberikan contoh yang bagus [untuk negara lain]. Terima kasih!"

François Lefort, Wakil Presiden Dewan Agung Jenewa

François Lefort, Wakil Presiden Dewan Agung Jenewa, juga hadir dan menandatangani petisi tersebut. Dia telah mendukung praktisi Falun Dafa dalam upaya mereka mengungkap penganiayaan selama bertahun-tahun. Dia berkata bahwa penampilan para praktisi sangat bagus. Dia juga berfoto bersama praktisi, dan berkata bahwa dia akan mempublikasikannya di situs jejaring sosialnya. Dia berkata, “PKT tidak menyukai saya. Saya ingin memberi tahu mereka dengan jelas: 'Saya bersama praktisi, dan saya mendukung anda!'”

Marjorie de Chastonay, Anggota Dewan Umum Jenewa, menandatangani petisi.

Marjorie de Chastonay, anggota Dewan Umum Jenewa, berkata, “Penting bagi saya datang ke sini untuk [menunjukkan] dukungan saya. Saya mendukung anda dari lubuk hati saya. Ini sangat penting. Saya tidak bisa melewatkannya. Bagi saya, itu juga [tanggung jawab] saya yang paling dasar, dan saya akan selalu ada di sini untuk mendukung anda. [Saat anda membutuhkan bantuan saya] jangan ragu.”

Danielle Magnin, anggota Dewan Agung Jenewa, menandatangani petisi tersebut.

Danielle Magnin dan André Pfeffer, anggota Dewan Agung Jenewa, juga menandatangani petisi untuk menunjukkan dukungan mereka.

Latar Belakang: Apa Itu Falun Dafa dan Mengapa PKT Menganiayanya?

Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada 1992. Disiplin spiritual ini sekarang dilatih di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Jutaan orang yang telah mengikuti ajarannya, yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar, dan telah mempelajari lima perangkat latihan, telah mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.

Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), menganggap semakin populernya disiplin spiritual sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT, dan pada 20 Juli 1999, dia mengeluarkan perintah untuk memberantas latihan tersebut.

Di bawah arahan pribadi Jiang, PKT mendirikan Kantor 610, sebuah organisasi di luar hukum dengan kekuasaan untuk mengesampingkan polisi dan sistem peradilan, dan yang tujuan utamanya adalah melakukan penganiayaan terhadap Falun Dafa.

Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi sebagai akibat dari penganiayaan selama 24 tahun terakhir. Jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi. Tak terhitung praktisi telah dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.

Ada bukti nyata bahwa PKT menyetujui pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ Tiongkok.