(Minghui.org) Sekitar 140 praktisi Falun Dafa saat ini ditahan di Penjara Wanita Provinsi Liaoning Bangsal ke-12. Tempat ini diperuntukkan bagi praktisi Falun Dafa yang baru masuk penjara.

Satu-satunya tugas penjaga dan tahanan adalah menyiksa praktisi dan membuat mereka melepaskan keyakinan mereka. Seorang tahanan pernah mengklaim bahwa tingkat kesuksesan mereka dalam “mengubah pendirian” praktisi melalui pencucian otak dan siksaan fisik adalah 100%.

Falun Dafa adalah ajaran spiritual dengan latihan meditasi yang dianiaya secara kejam oleh rezim komunis Tiongkok selama 24 tahun terakhir.

Dua tahanan biasanya ditugaskan untuk mengawasi satu praktisi sepanjang waktu. Mereka bertiga melakukan semua hal bersama-sama, termasuk menghadiri sesi pencucian otak, melakukan kerja paksa, dan beristirahat. Dua tahanan juga memastikan praktisi “milik mereka” tidak berbicara dengan praktisi lain.

Saat praktisi menolak melepaskan Falun Dafa, tahanan memaksanya untuk tetap berdiri tegak. Dia tidak diperbolehkan menggunakan toilet atau tidur, sampai dia setuju melepaskan keyakinannya. Selama waktu ini tahanan mencaci maki latihan serta penciptanya. Seorang tahanan pernah berkata pada praktisi yang tidak menggunakan toilet selama lebih dari sehari, “Bila Anda kencing di lantai, saya akan mengelapnya menggunakan pakaian dan seprai Anda.” Mereka juga mengancam praktisi akan diberi makan serangga.

Bila praktisi menyerah dan setuju untuk “diubah pendiriannya,” tahanan merekam praktisi menulis pernyataan yang memfitnah Falun Dafa serta penciptanya, bersamaan dengan pernyataan yang menjamin bahwa dia tidak akan pernah berlatih lagi. Mereka lalu membawanya ke kantor penjaga, di mana kapten atau ketua divisi memberinya pertanyaan yang digunakan agar praktisi memfitnah Falun Dafa sambil merekamnya.

Setelah dokumen dan video selesai, penjaga memastikan praktisi tersebut tidak akan mengubah pemikiran mereka, dengan menerapkan sesi cuci otak selama satu bulan di ruang isolasi. Praktisi dipaksa menonton video yang memfitnah Falun Dafa dan juga menulis “laporan pikiran” untuk memfitnah latihan setiap hari. Tahanan selalu memeriksa laporan sebelum menyerahkannya ke penjaga.

Setiap hari Selasa dan Kamis ada “sesi pergumulan” wajib di dua ruang kegiatan penjara yang besar. Kapten membuat semua orang menonton video yang memfitnah Falun Dafa, dan menanyakan pertanyaan menghina tentang latihan tersebut. Hampir setiap kalinya, seorang praktisi dipanggil untuk menjawab pertanyaan. Bila praktisi menolak mencemari Falun Dafa, dia dan dua tahanan yang mengawasinya akan dibawa ke kantor kapten, di mana mereka bertiga akan dipaksa melakukan split squat dengan tangan di paha mereka selama dua atau tiga jam. Terkadang kapten akan memaksa praktisi melalui sesi cuci otak selama satu bulan lagi bila penolakan mereka tidak dianggap menyeluruh.

Di hari lain selain Selasa dan Kamis, praktisi yang “diubah pendiriannya” serta tahanan melakukan kerja paksa tak berbayar dan menghadiri kegiatan cuci otak. Mereka juga harus menonton berita propaganda rezim komunis sebelum jam tidur.

Bila praktisi berubah pikiran dan menyatakan bahwa pernyataannya untuk melepaskan Falun Dafa tidak sah dan batal, penjaga akan membuat praktisi berdiri di ruangan dari jam 5 pagi hingga 11 petang dan tidak memperbolehkannya mandi. Dia tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan, dan harus buang air di hadapan dua tahanan. Ini berlangsung sampai praktisi melepaskan Falun Dafa lagi. Sebagian praktisi juga diperpanjang masa tahanannya bila mereka tetap teguh berlatih.

Gerbang depan Penjara Wanita Provinsi Liaoning

Laporan Terkait

Ongoing Torture of Falun Gong Practitioners in Liaoning Province Women’s Prison