(Minghui.org) Sabtu, 13 Mei 2023 adalah hari yang hangat dan cerah. Praktisi Falun Dafa dari seluruh penjuru Jerman mengadakan acara di dekat Gerbang Brandenburg untuk merayakan peringatan 31 tahun pengenalan Falun Dafa ke publik.

Gerbang Brandenburg adalah tempat bersejarah yang terkenal di dunia, dan banyak wisatawan berhenti untuk menonton pertunjukan praktisi dan mengambil foto.

Tanggal tersebut bertepatan dengan hari ulang tahun pencipta Falun Dafa, Guru Li Hongzhi. Untuk menghormati acara akbar tersebut, praktisi menampilkan genderang pinggang, barongsai, dan paduan suara musik, di alun-alun. Pada pukul 16:00, parade akbar berangkat dari Gerbang Brandenburg dan berbaris menuju Schloßplatz.

Orang-orang membaca tentang penganiayaan PKT terhadap Falun Dafa.

Banyak orang menandatangani petisi untuk mendukung upaya praktisi mengakhiri penganiayaan.

Orang-orang berbicara dengan praktisi untuk mempelajari lebih lanjut tentang penganiayaan.

Pawai dimulai di Gerbang Brandenburg, melewati Theologische Fakultät, Oranienburger Str., Rosenthalsse, Alexanderplatz, dan berakhir di Schloßplatz. Banyak orang di sepanjang rute mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya mereka mendengar tentang Falun Dafa dan mengatakan bahwa pawai itu indah.

Anggota Dewan Negara: PKT Akan Segera Runtuh

Ronald Gläser, anggota dewan negara dan wakil ketua kelompok Partai Alternatif (AfD) di Berlin, menyampaikan pidato pada acara tersebut.

Ronald Gläser, seorang legislator negara bagian dari Berlin dan wakil ketua kelompok Partai Alternatif (AfD), memberikan pidato dan mengecam penganiayaan PKT. (Epoch Times)

Dalam pidatonya, dia mengecam keras penganiayaan PKT terhadap praktisi Falun Gong dan mengatakan bahwa keruntuhan PKT mungkin lebih cepat daripada yang dipikirkan kebanyakan orang. Dia berkata, “Kami mendengar bahwa penangkapan (praktisi) masih berlangsung dan kami baru saja mendengarnya lagi. Kami pernah mendengar tentang kerja paksa di penjara dan bahkan pengambilan organ. Semua hal ini sangat biadab.

“Kita tidak bisa menutup mata terhadap pelanggaran hak asasi manusia atau pelanggaran kebebasan berekspresi dan beragama yang begitu masif. Tetapi, itu bukan hanya tugas politisi. Setiap orang di Berlin memiliki tanggung jawab untuk mengatakan dengan lantang bahwa apa yang terjadi adalah salah. Terkadang, sistem seperti itu akan runtuh lebih cepat dari yang Anda kira. Peristiwa tahun 1989 telah menunjukkan hal ini. Mungkin ini juga akan segera terjadi di Tiongkok.”

Anggota CDU: Praktisi Falun Dafa Menjadi Contoh Bagi Kami

Huang Yuhan, anggota Persatuan Demokrasi Kristen Jerman (CDU) dan keturunan Tionghoa, menyampaikan pidato. (Epoch Times)

Huang Yuhan, anggota Uni Demokratik Jerman (CDU) dan keturunan Tionghoa, juga berbicara pada acara di Gerbang Brandenburg. Dia menyebutkan bahwa jika PKT berani membunuh kelompok seperti Falun Dafa, cepat atau lambat, mereka akan melakukan penganiayaan yang sama terhadap orang lain. Ini menimbulkan ancaman bagi orang-orang di dunia yang mendambakan kebebasan.

Dia berkata, “Kita harus tahu bahwa ketika PKT menganiaya praktisi Falun Dafa dengan sangat tidak sopan, ini bukan hanya masalah antara PKT dan Falun Dafa. Ini adalah siksaan hati nurani kita masing-masing. Haruskah kita tetap diam menghadapi kejahatan seperti itu? Ketika kita menutup mata terhadap ketidakadilan yang diderita orang lain, bencana tidak jauh dari diri kita sendiri. Ketika pelaku menemukan bahwa mereka tidak harus menanggung konsekuensi apa pun atas kekejaman mereka, mereka hanya menjadi lebih buruk. Dan ketika ada rezim di dunia yang menginjak-injak hak asasi manusia, dan mengancam negara dan individu lain dengan kekerasan, itu merupakan ancaman bagi semua orang di dunia yang percaya pada nilai-nilai universal dan kebebasan.”

Dia menekankan, “Apa yang luar biasa adalah meskipun dianiaya secara brutal, kami tidak pernah mendengar adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh praktisi Falun Dafa. Sebaliknya, mereka telah mengekspresikan pandangan mereka secara rasional dan damai. Ini menjadi contoh bagi semua orang yang membela kebebasan berbicara.

“Ketika sejarah membalik halaman ini, kita tidak hanya akan mengingat kebaikan dan keberanian para praktisi Falun Dafa, tetapi kita juga akan mengetahui bahwa kekejaman para diktator itu akan dipaku pada tiang rasa malu dalam sejarah dan akan selalu dikenang oleh dunia.”

Dokter Jerman: Sejati-Baik-Sabar Adalah Kebijaksanaan Abadi

Dokter Jerman Emke mengagumi peradaban Tiongkok dan percaya bahwa Sejati-Baik-Sabar adalah kebijaksanaan abadi.

KD Ehmke adalah dokter dari Jerman. Dia pergi ke Beijing dan Shanghai pada tahun 2001. Empat minggu yang dia habiskan di sana memberinya kedekatan dengan Tiongkok dan orang-orang Tionghoa. Dia mengunjungi banyak kuil dan situs budaya, dan merasakan sedikit peradaban Tiongkok selama 5.000 tahun.

Dia menunjuk ke tiga kata: “Sejati-Baik-Sabar” pada spanduk dan mengatakan bahwa setiap kata sangat penting bagi manusia saat ini, bagi keberadaan kehidupan, dan merupakan dasar bagi keberadaan kehidupan di bumi.

Dia berkata, “Sejati-Baik-Sabar adalah satu kesatuan, kebijaksanaan abadi, kebijaksanaan Dewa yang telah dilupakan orang. Karena mereka hanya mengejar materi dan kesenangan.”

Musisi: Sejati-Baik-Sabar Dapat Membantu Kita Kembali ke Jalan yang Benar.

Florian Bush percaya bahwa PKT akan runtuh.

Florian Busch, musisi, mengatakan kepada praktisi, “Musim semi adalah musim 'penyelesaian', waktu ketika segala sesuatu lahir, dan ini adalah waktu kebangkitan alam dan manusia. Ketika saya melihat grup ini dan rapat umum ini, saya memiliki banyak perasaan.”

Dia menunjuk ke rapat umum dan berkata, “Saya selalu prihatin dengan penganiayaan PKT terhadap Falun Dafa. Saya bahkan tidak dapat memikirkannya karena pengambilan organ dan segala sesuatu selama penganiayaan sejak tahun 1999 sangat berdarah.

“Saya sangat menyadari bahwa bencana ini berasal dari Partai Komunis Tiongkok. PKT sekarang jatuh atau akan runtuh, dan ini adalah hasil dari hukum langit yang berlaku dan semua orang ada di dalamnya. Standar yang ditetapkan oleh kekuatan yang lebih tinggi ang menentukan ini.”

Dia percaya bahwa Sejati-Baik-Sabar adalah harapan yang dia lihat. Dia merasa bahwa semakin banyak orang mengikuti prinsip ini, semakin bermanfaat bagi masyarakat dan dapat membantu orang hari ini kembali ke jalan yang benar.

Dia berkata, “Kita menyalahgunakan apa yang telah Tuhan berikan dan sekarang kita harus kembali ke nilai Sejati-Baik-Sabar. Ini adalah hukum ketuhanan, ini adalah hukum alam semesta, dan ini sepenuhnya sejalan dengan nilai-nilai universal.”

Wisatawan: Kegiatan Falun Dafa Indah

Sidnei dan Marci dari Amsterdam melihat praktisi berkaus kuning melakukan latihan dan berpikir bahwa itu indah. Sterni, yang belum pernah melihat Falun Dafa sebelumnya, mengatakan bahwa dia merasa sangat nyaman dan berharap untuk mempelajari latihan ini saat bertemu praktisi lagi.

Urika Heitkamt memuji Sejati-Baik-Sabar sebagai nilai universal.

Urika Heitkamt, guru, datang ke Brandenburg bersama sekelompok teman dari Tanzania. Ketika mereka melihat praktisi melakukan latihan, mereka berhenti untuk mengambil gambar dan bertanya apa itu.

Urika tersenyum dan berkata, “Para tamu kami tertarik dengan latihan, jadi mereka memotretnya. Itu membuat saya memikirkan orang-orang yang tenang dan tampaknya memiliki ketenangan pikiran.”

Mengenai Sejati-Baik-Sabar, dia berkata, “Ini adalah prinsip yang baik, tamu saya dan saya berkomitmen untuk menjadi sukarelawan, dan ini adalah nilai universal yang kami hargai.”

Vincent dan temannya dari Mozambik mengatakan bahwa Falun Dafa baik.

Pada sore hari, saat praktisi bersiap untuk mengambil foto bersama, Vincent dari Mozambik dan temannya berfoto dengan latar belakang praktisi. Mereka mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya mereka melihat atau mendengar tentang Falun Dafa dan merasa suasananya sangat bagus sehingga mereka ingin mengambil foto untuk mengenang peristiwa tersebut.

Vincent, yang tinggal di Berlin selama lebih dari empat puluh tahun, berkata, “Saya mengalami masa ketika Berlin terbagi menjadi Timur dan Barat.” Mengacu pada penganiayaan PKT di Tiongkok, dia berkata, “Masih ada sistem otoriter hari ini. Sungguh menyedihkan. Orang tidak diperbolehkan untuk mengungkapkan pikiran mereka. Ini adalah tanda keterbelakangan.”