(Minghui.org) Warga Kota Qian'an, Provinsi Hebei berusia 56 tahun diadili pada 27 April 2023 karena keyakinannya pada Falun Gong, latihan jiwa-raga yang menjadi sasaran rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Wen Qingfang ditangkap pada 1 Agustus 2022 dan ditahan di Pusat Penahanan No.1 Kota Tangshan sejak saat itu. Berat badannya turun drastis setelah sembilan bulan penahanan, tapi dia tampak dalam kondisi mental yang baik ketika muncul di pengadilan. Dia menolak untuk diwakili oleh pengacara yang ditunjuk pengadilan, tetapi bertindak sebagai pengacaranya sendiri dan mengajukan pembelaan tidak bersalah.

Penangkapan Wen terjadi setelah tujuh tahun mengungsi untuk bersembunyi dari polisi. Penangkapan sebelumnya pada 15 Desember 2015, dia ditemukan memiliki kondisi medis sehingga ditolak masuk ke pusat penahanan setempat. Dia bersembunyi setelah dibebaskan, tetapi tiga praktisi wanita yang ditangkap bersamanya ditahan dan kemudian dijatuhi hukuman penjara: Wan Yonghong dijatuhi hukuman 4 tahun dan baik Zhou Xiuxia maupun Liu Xiaoyuan 3,5 tahun.

Menyusul penangkapan terakhir Wen, polisi dengan cepat bekerja sama dengan jaksa Wang Xiaojing untuk memulai kembali proses penuntutannya.

Wen berkata selama persidangan bahwa tidak ada hukum yang mengkriminalkan Falun Gong di Tiongkok. Dia mengatakan bahwa daftar aliran sesat yang diterbitkan oleh Kementerian Keamanan Publik pada tahun 2000 tidak memasukkan Falun Gong, menambahkan bahwa Administrasi Umum Pers dan Publikasi telah lama mencabut larangan buku-buku Falun Gong pada 2011.

Jaksa Wang menuduhnya melanggar Pasal 300 Hukum Pidana, yang menetapkan bahwa siapa pun yang menggunakan organisasi aliran sesat untuk merusak penegakan hukum harus dituntut seberat-beratnya.

Wen menanyai Wang, “Tolong beri tahu saya penegakan hukum mana yang saya langgar?” Wang tetap diam.

Wen menuntut untuk membacakan buku Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis di pengadilan, yang menyoroti sejarah kebohongan dan pembunuhan rezim. Hakim menolak permintaannya.

Penganiayaan Sebelumnya

Wen pernah bekerja di Biro Pembangunan Perumahan dan Pedesaan Kota Qian'an. Dia mulai berlatih Falun Gong pada April 1998. Segera setelah itu, tingkat energinya meningkat, dan penyakit kulit kronis serta kelemahan anggota tubuhnya menghilang.

Wen ditangkap pada Juli 1999, ketika dia pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan berlatih Falun Gong. Dia dibawa kembali ke Qian'an dan ditahan selama dua minggu. Sejak itu, dia dimasukkan ke dalam daftar hitam polisi dan berulang kali ditangkap dan dilecehkan, seringkali sebelum pertemuan politik besar.

Dia ditangkap lagi pada Juli 2000 dan rumahnya digeledah. Wakil kepala polisi, Peng Minghui, memukulinya selama penahanan dua minggu dan memerintahkan dia untuk membayar uang jaminan 5.000 yuan sebelum membebaskannya.

Wen dibawa ke sesi cuci otak selama tujuh hari pada 21 Desember 2000 oleh tempat kerjanya. Karena dia menolak untuk melepaskan Falun Gong, dia dipindahkan ke pusat penahanan setempat, di mana kepala polisi Peng menyetrumnya dengan tongkat listrik. Dia masih menolak untuk melepaskan Falun Gong dan dibawa kembali ke pusat pencucian otak sebulan kemudian.

Pegawai pusat pencucian otak mengancam keluarganya bahwa berlatih Falun Gong sama dengan kontrarevolusioner. Mereka mengatakan dia tidak hanya akan memenjarakan dirinya sendiri, tetapi keluarganya juga akan terlibat. Ketakutan, ibu Wen pingsan dua kali dan menderita penyakit jantung sejak saat itu.

Wen ditahan di pusat pencucian otak selama satu tahun dua bulan. Setelah dibebaskan, polisi terus melecehkannya di rumah dan di tempat kerja, seringkali membuat putrinya gemetar ketakutan.

Wen ditangkap lagi pada 25 Februari 2006 sebelum konferensi tahunan rezim komunis. Dia melakukan mogok makan selama penahanan sebulan. Penjaga dan narapidana menahannya dan menyuntiknya dengan racun. Dia menderita sakit luar biasa di anggota tubuhnya dan organ internal. Kaki kanannya mati rasa dan kaku. Hanya ketika dia mulai bergumam sembarangan dan berada di ambang kematian, barulah pusat penahanan membebaskannya.

Keluarga Wen membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Dokter mengatakan sistem saraf pusatnya rusak dan dia akan cacat selamanya. Selama lebih dari enam bulan, Wen lumpuh dan harus digendong oleh keluarganya ketika dia pergi. Dia tetap berlatih Falun Gong dan secara ajaib sembuh.

Sebelum pertemuan politik lainnya, polisi menangkap Wen lagi pada 28 September 2007 dan menggeledah rumahnya. Dia kembali melakukan mogok makan di pusat penahanan dan dicekok paksa makan. Dia dibebaskan 26 hari kemudian.

Peragaan Penyiksaan: Dicekok paksa makan

Sesaat sebelum Olimpiade Beijing 2008, tempat kerja Wen memerintahkannya untuk kembali bekerja, sebagai cara mencegahnya pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong. Dia dibayar 800 yuan setiap bulan, yang hampir tidak cukup untuk menutupi biaya hidup mendasarnya. Baru pada awal 2012, majikannya menaikkan gajinya menjadi 1.300 yuan, dengan kenaikan 200 yuan lagi di paruh kedua tahun itu. Dia juga tidak mendapatkan tunjangan apa pun. Dibandingkan dengan rekan-rekannya dengan masa kerja yang sama, dia dibayar kurang dari setengah dari apa yang mereka dapatkan. Menjalani kehidupan melarat dengan putrinya selama bertahun-tahun, sebagian besar makanan mereka hanyalah mie polos.

Polisi melecehkan Wen lagi antara 2 dan 5 November 2012, sebelum pertemuan politik besar lainnya. Polisi mengatakan mereka diberi tugas dari atas untuk "mengunjungi" praktisi Falun Gong sebelum pertemuan berlangsung.

Informasi kontak pelaku:

Wang Xiaojing (王小京), jaksa dari Kejaksaan Kota Qian'an
Wang Ziliang (王子良), hakim ketua Pengadilan Kota Qian'an: +86-18932980520
Xu Fu (徐富), hakim Pengadilan Kota Qian'an
Wang Hong (王虹), hakim Pengadilan Kota Qian'an: +86-18712875866, +86-315-7983586
Jia Shenglin (贾胜林), direktur Departemen Kepolisian Kota Qian'an: +86-19131599444

(Lebih banyak informasi kontak pelaku tersedia dalam artikel asli berbahasa Mandarin.)