(Minghui.org) Di awal tahun 90-an, saat tinggal di Tiongkok, saya melepaskan pekerjaan saya sebagai akuntan di badan usaha milik negara untuk menjalankan bisnis pribadi. Perusahaan saya terletak di pusat kota. Dari kantor, saya bisa melihat 30 hingga 50 orang berlatih Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa) di lapangan kota setiap pagi dan malam serta bisa mendengar suara musiknya saat jendela saya terbuka.

Suatu hari setelah bekerja, saya melewati praktisi dan melihat mereka melakukan latihan. Musiknya sangat harmonis, dan gerakannya sangat indah. Seorang wanita paruh baya dengan lembut berkata, “Kami adalah praktisi Falun Dafa. Apakah Anda menyukainya? Saya bisa mengajarkannya bila Anda mau. Latihannya cukup mudah.”

Saya menjawab, “Saya sangat menyukainya, namun saya sangat sibuk dan tidak ada waktu untuk melakukannya sekarang.” Wanita tersebut tersenyum dan berharap saya bisa mencari waktu untuk mempelajarinya di waktu mendatang. Saya tersenyum dan berjalan pergi.

Saya melihat praktisi Falun Dafa melakukan latihan dengan damai setiap hari hingga tanggal 20 Juli 1999, saat Partai Komunis Tiongkok (PKT) menindas Falun Gong. Saya merasa kosong karena tidak lagi bisa melihat wajah-wajah damai serta pemandangan indah mereka berlatih.

Suatu malam saat bekerja, saya tiba-tiba mendengar suara musik latihan Falun Dafa samar-samar. Ternyata sepasang lansia melakukan latihan di tempat sunyi di luar kantor saya. Mereka tampak sangat tenang. Saya terkejut—tekesan dan khawatir dengan keselamatan mereka.

Suatu malam, saya mendengar suara teriakan di luar. Polisi berteriak, “Kalian masih di sini! Seseorang melapor bahwa ada orang Falun Gong di sini. Kalian sungguh berani berlatih!” Setelah berteriak, dia mencoba membawa mereka pergi. Polisi mendorong praktisi pria terlebih dahulu, namun praktisi tidak bergerak. Petugas melihat tangannya lalu mulai menyeret praktisi wanita tua tersebut namun juga tidak bisa membuatnya bergerak. Polisi tampak bingung. Dia melihat sekitar, mengatakan sesuatu, dan pergi.

Pasangan tersebut melanjutkan latihan mereka dan pergi setelah satu jam lebih. Saya melihat mereka, dan kekaguman saya terhadap Falun Dafa serta kedua praktisi tersebut mulai timbul di lubuk hati saya. Namun saya tidak pernah melihat mereka lagi.

Di awal tahun 2000, saudara perempuan saya lulus dari universitas dan bekerja untuk saya. Saat itulah saya baru mengetahui bahwa dia juga berlatih Falun Dafa.

Pada musim semi tahun 2003, saudara perempuan memberitahu saya tentang kejadian saat dia pulang dari perjalanan bisnis. Dia menaiki bus dua lantai dan duduk di lantai atas. Saat dia bersiap untuk turun di tempat perhentian, sopir tiba-tiba memajukan bus dan berhenti mendadak. Dia langsung jatuh ke lantai bawah bus. Seorang wanita membantunya. Banyak penumpang memarahi sopir. Sopir terpaku tanpa mengatakan apa pun. Saudara perempuan memberitahu semua orang bahwa dia baik-baik saja dan turun dari bus dengan bantuan seorang wanita. Pengemudinya langsung berjalan pergi.

Wanita tersebut lalu memberitahu saudara perempuan saya bahwa dia telah menulis nomor bus agar dia bisa menuntut sopir. Saudara perempuan berkata, “Saya adalah praktisi Falun Dafa. Saya tidak akan membiarkan orang lain mendapat masalah. Saya baik-baik saja. Terima kasih karena telah membantu saya!”

Wanita tersebut berkata, “Ada praktisi Falun Dafa di unit tempat kerja saya. Mereka adalah orang-orang baik seperti Anda.”

Saat saudara perempuan pulang ke rumah, dia teringat bahwa dia tidak berterima kasih secara layak kepada wanita yang membantunya, jadi dia menulis surat terima kasih, memuatnya di koran, dan meninggalkan nomor teleponnya. Dua hari kemudian, sopir menelepon. Dia takut saudara perempuan saya akan pergi ke perusahaan untuk menuntutnya. Saudara perempuan lalu memberitahunya, “Jangan khawatir. Saya berlatih Falun Dafa. Guru Li (pencipta Falun Dafa) mengajarkan kami untuk menjadi orang baik, jadi saya tidak akan menuntut Anda.”

Pengemudi menjawab, “Saya memercayai Anda. Saya tidak bisa membayangkan Anda baik-baik saja setelah jatuh dari lantai dua bus. Saya memiliki kerabat yang berlatih Falun Gong, dan mereka baik seperti Anda. Saya sangat beruntung saya bertemu dengan Anda.”

Saya memberitahu saudara perempuan, “Tidak aman meninggalkan nomor telepon di tempat umum dan mengatakan kamu berlatih Falun Gong melalui telepon!”

Saudara perempuan menjawab, “Saya tidak memikirkan tentang keselamatan saya. Saya hanya ingin memberitahu orang-orang keajaiban Dafa.” Saya sangat tersentuh.

Mulai Berlatih Falun Gong

Bisnis saya berjalan dengan sangat baik, dan saya hendak membuka beberapa cabang baru. Namun di musim dingin tahun 2003, saya mengalami kecelakaan mobil yang parah. Sisi kanan tempurung kepala saya retak, ini membawa banyak efek samping. Saya tidak bisa bekerja dan harus tinggal di rumah selama beberapa tahun.

Pada saat itu, saudara perempuan meminta saya untuk mendengarkan ceramah audio Falun Dafa. Setelah mendengarkan dua ceramah, saya sangat gembira dan berkata, “Saya juga ingin berlatih Falun Dafa. Inilah yang saya inginkan!” Tanggal 16 April 2007 adalah hari saya memperoleh Fa. Saya tidak akan pernah melupakan hari itu.

Keesokan harinya saudara perempuan membawakan saya lebih dari 30 buku Falun Gong. Saat saya membuka Zhuan Falun, buku utama ajaran Falun Dafa, saya melihat foto Guru. Pandangan Guru sangat belas kasih dan bermartabat. Saya tidak bisa menahan tangis dan berkata, “Guru, saya sangat acuh tak acuh dan terlambat memperoleh Fa, namun mulai hari ini, saya akan berlatih Falun Dafa dengan serius.”

Setiap kali saya membaca Zhuan Falun, Saya merasa jari saya seperti membalik halaman emas, dan setiap kata berwarna emas, bersinar, dan tiga dimensi. Itu sungguh luar biasa! Saya sangat gembira sampai-sampai saya menangis setiap kali membuka Zhuan Falun pada bulan-bulan berikutnya.

Guru berkata,

“Manusia dunia mayoritas adalah Dewa di atas langit
Turun ke dunia menantikan Fa, membaca kitab emas…”
(“Jalan Menembus Langit,” Hong Yin III)

Setiap kali saya membaca puisi ini, saya teringat pemandangan saat saya pertama kali memperoleh Fa.

Setelah membaca buku berharga Dafa, saya adalah orang yang baru. Semua penyakit dan efek samping saya lenyap serta tubuh saya menjadi lebih ringan seakan-akan menjadi lebih muda. Saya sangat gembira.

Menyebarkan Materi Informasi Falun Dafa

Berkat dorongan saudara perempuan, saya bergabung dengannya menyebarkan materi klarifikasi fakta Falun Dafa. Dan dengan bantuannya, saya belajar cara mengakses situs web Minghui. Saya lalu membeli peralatan untuk mencetak materi Dafa dan membuat CD. Setiap hari saya sangat sibuk, namun saya sangat gembira.

Setiap hari saya keluar menyebarkan materi klarifikasi fakta dan merasakan kekuatan Dafa. Sekitar waktu Olimpiade 2008, Partai Komunis Tiongkok (PKT) memperkuat penganiayaannya terhadap Falun Gong dan menggunakan berbagai cara untuk mencegah orang-orang mengetahui fakta tentang Dafa. Mobil polisi membunyikan sirenenya, berlarian ke perumahan. Petugas lingkungan merekrut banyak orang untuk mengawasi setiap bangunan—mengikuti, menghentikan, menginterogasi orang asing.

Saya pernah pergi ke gerbang perumahan untuk menyebarkan buku Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis serta CD berisi fakta Dafa. Saya pergi ke lantai atas, lantai enam, dan menggantung sepaket materi di depan pintu. Saya mendengar seseorang datang ke lantai atas dan berpikir: Saya harap itu bukan pemilik rumah ini. Seorang wanita berusia 50-an datang dengan wajah tegang. Saya berpapasan dengannya saat menuruni tangga. Saya lalu berpikir: Apa yang akan dia lakukan saat dia melihat paketnya? Saya mendengar suara keras, paketnya dibuang dan jatuh di kaki saya, hampir mengenai kepala saya.

Keterikatan saya terhadap rasa takut mengundang masalah. Saya memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan gangguan. Saya tersenyum dan berkata, “Halo, kita ditakdirkan untuk bertemu. Saya membawa kebenaran bagi Anda, ini akan membuka banyak misteri yang tidak anda ketahui.”

Dia memaki saya, mengeluarkan ponselnya dan berkata akan menelepon polisi. Saya menjawab, “Hal yang saya berikan pada Anda adalah harta karun. Ini bisa membuat hidup Anda lebih baik. Mengapa tidak dilihat saja?”

Dia menelepon polisi dengan berkata, “Ada praktisi Falun Gong di gedung saya, dia sedang membagikan materi Falun Gong.” Dia menyebutkan lokasi gedungnya, berhenti sejenak memandang saya dan berkata, “Saya tidak melihat orangnya dengan jelas dan tidak tahu apakah itu pria atau wanita.”

Saya lalu mendengar sirene polisi di kejauhan. Wanita ini melambaikan tangannya dan berkata, “Pergilah! Saya lihat Anda adalah orang baik. Apa yang Anda katakan memang masuk akal. Anda bisa meninggalkannya, masih belum terlambat.”

Saya tersenyum dan berkata, “Kebaikan akan mendapat balasan baik dan kejahatan akan mendapat ganjaran. Saya harap Anda diberkati.” Saya lalu menuruni tangga menuju gedung apartemen lain dan menyebarkan sisa materi.

Saat saya berjalan ke luar gerbang perumahan, saya berterima kasih kepada Guru atas perlindungannya dan berkata, “Saya ingin meluruskan pikiran dan menyelamatkan lebih banyak orang.”

Dua mobil polisi parkir di luar gerbang, dan empat atau lima petugas polisi berjaga-jaga di pintu masuk. Memeriksa kartu identitas atau kartu keluar. Saya tidak membawa kartu identitas saya, namun saya tidak takut. Saya berjalan melewati kerumunan, dan tidak ada yang mencegat saya.

Mengungkap Fakta di Luar Negeri

Saya lalu pindah ke Prancis dan mengklarifikasi fakta kepada pengunjung di tempat wisata. Selama pandemi, saya menelepon ke Tiongkok untuk memberitahu orang-orang fakta tentang Dafa.

Saat menelepon, seorang wanita berusia 70-an mengangkat telepon. Dia mundur dari Pionir Muda (salah satu organisasi muda PKT) dengan nama panggilan yang saya berikan padanya. Dia berkata, “Saya sangat menyukai nama ini. Saya yakin Tuhan itu ada. PKT sungguh jahat. PKT tidak peduli tentang hidup orang-orang.”

Saya memberitahunya, “Mohon ajak teman dan kerabat Anda melafalkan ‘Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar adalah baik.’”

Dia tertawa dan memberitahu saya bahwa seseorang telah memberitahunya hal yang sama saat dia keluar bersama tiga orang teman. Dia berkata, “Saya mempercayainya dan mengatakan dua frasa ini setiap hari. Selama pandemi, saya sehat tanpa masalah apa pun. Tiga orang lainnya tidak memercayainya, dan semua terkena COVID. Saya memberitahu putra saya untuk melafal dua frasa tersebut agar tetap aman. Dia tidak mempercayainya, dan dia sekeluarga menderita COVID. Banyak orang di lingkungan saya terkena COVID dan meninggal, namun tetangga dan kerabat saya yang melafalkan frasa tersebut tetap aman. Putra saya kini mulai melafalkan frasa itu juga.”

Di lain waktu seorang pria menjawab telepon dan berkata, “Saya bisa tahu bahwa bakar diri di Lapangan Tiananmen adalah rekayasa saat pertama kali menontonnya. Bagaimana bisa kecelakaan tersebut difoto oleh polisi yang bertugas?” Dia setuju untuk mundur dari PKT dan berkata, “Ponsel ini dalam mode pengeras suara, istri dan putra saya juga mendengarkan. Mereka

Saya memberi mereka tiga nama panggilan untuk mundur, dan mereka dengan gembira berkata, “Nama yang bagus! Nama yang bagus!” Putranya berkata, “Orang-orang hampir mengalami gangguan mental selama pandemi. Anda mengatakan dua frasa adalah obat mujarab, dan saya mempercayainya. Bisakah Anda mengulangi kata-kata tersebut? Saya akan menulisnya dan mengirimkannya kepada teman, dan menyebarkannya kepada orang-orang yang tidak menggunakan ponsel.”

Setelah bertahun-tahun, saya dengan tulus menghargai betapa baiknya berlatih Falun Dafa! Saya ingin memberitahu dunia bahwa saya bukan satu-satunya orang yang mendapat manfaat dari Dafa. Jutaan pengikut Dafa telah mendapat manfaat secara mental dan fisik. Inilah mengapa kami semua ingin memberitahu orang-orang “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar adalah baik.”

Terima kasih Guru karena telah menyelamatkan nyawa saya! Saya bertekad untuk mengejar ketinggalan dalam kultivasi!