(Minghui.org) 21 Mei 2023, adalah Hari Meditasi Sedunia. Praktisi Falun Dafa diundang ke kampus Paklihawa dari Institut Pertanian dan Ilmu Hewan (IAAS) di Nepal untuk mengadakan sesi pengenalan Falun Dafa pada 22 Mei. Banyak mahasiswa mengatakan mereka sangat senang mendapat kesempatan untuk belajar tentang Falun Dafa. Nepal, yang terletak di sepanjang lereng selatan pegunungan Himalaya, adalah negara yang terkurung daratan yang dikelilingi oleh India di timur, selatan, barat dan Daerah Otonomi Tibet di Tiongkok di utara.

Mahasiswa Sarjana Prabin Puri berkata dia mengetahui tentang Falun Dafa empat tahun lalu melalui iklan Facebook, yang kemudian memotivasinya untuk menonton ceramah Guru. Dia sekarang meluangkan waktunya untuk berbagi latihan Falun Dafa dengan 30 juta orang di negara mereka.

Puri melakukan sesi pengenalan kecil untuk teman sekelas di universitasnya dan webinar online untuk mahasiswa junior, tetapi panggilan telepon dari presiden Amnesty International Paklihawa Youth Network pada 6 Mei memberinya kesempatan untuk memperkenalkan latihan ini ke kelompok yang lebih besar.

Presiden mengatakan dia melihat informasi tentang Falun Dafa di media sosial. Dia menghubungi Puri dan memintanya untuk mengadakan sesi pengenalan di universitasnya, kampus Institut Pertanian dan Ilmu Hewan (IAAS) Paklihawa, pada hari Sabtu, 20 Mei, untuk menghormati Hari Meditasi Sedunia.

Puri membawakan materi presentasi PowerPoint yang memperkenalkan Falun Dafa, manfaat kesehatannya yang luar biasa, dan penganiayaan terhadap praktisi Falun Dafa di Tiongkok selama 24 tahun. Setelah presentasi, lima latihan diperagakan dan semua peserta mengikuti latihan, dengan 35 mahasiswa berpartisipasi dalam program ini.

Mahasiswa di IAAS mempelajari perangkat pertama latihan Falun Dafa.

Peserta menyebutkan bahwa mereka senang menemukan jenis latihan dan meditasi baru dan merasa diberkati pada Hari Meditasi Sedunia. Semua diberi brosur tentang Falun Dafa dan banyak dari mereka terkejut karena semuanya benar-benar sukarela dan gratis.

Karena para mahasiswa adalah bagian dari Amnesty International, mereka terkejut atas apa yang terjadi pada praktisi Falun Dafa di Tiongkok dan ingin tahu lebih banyak tentang penganiayaan terhadap praktisi. Peserta yang tertarik diberikan tautan ke petisi Change.org ke PBB dan LSM lain untuk menghentikan penganiayaan.

Banyak mahasiswa yang senang pada sesi pengenalan. Di postingan media sosial tentang acara tersebut, mereka langsung memposting komentar mulai dari “Terima kasih” hingga “Latihan yang bagus” dan “#Bersama untuk Hak Asasi Manusia.”

Presiden Amnesty International Paklihawa Youth Network menyebutkan bahwa dia merasa Falun Dafa adalah latihan yang bagus dan bertanya tentang sesi lanjutan. Dia juga meminta acara serupa dilakukan di kampung halamannya.

Foto bersama para mahasiswa yang mengikuti workshop di IAAS di Paklihawa

Terinspirasi oleh keberhasilan dan tanggapan di Amnesty International Paklihawa Youth Network, Puri menyarankan untuk mengadakan pengenalan Falun Dafa melalui Asosiasi Mahasiswa Kedokteran Hewan Nepal (NVSA) Rampur, karena dia adalah koordinator Komite Penelitian dan Penyuluhan di sana. Presiden NVSA mengatakan sesi pengenalan Falun Dafa harus dilakukan pada hari berikutnya, 21 Mei, di Universitas Pertanian dan Kehutanan (ADU), di mana NVSA didirikan.

Meskipun waktu persiapannya singkat, Puri dapat mengadakan acara kedua yang mencakup presentasi audiovisual tentang manfaat kesehatan Falun Dafa serta peragaan latihan.

Banyak mahasiswa meminta musik latihan dan informasi lebih lanjut tentang penganiayaan terhadap orang-orang di Tiongkok yang berlatih Falun Dafa.

Puri memberikan materi pengenalan Falun Dafa di IAAS.

Presiden NVSA menutup acara tersebut, menyebutkan betapa sulit baginya untuk duduk diam dan bermeditasi bahkan untuk semenit pun, tetapi hari ini dia dapat bertahan sekitar lima menit ketika dia berlatih Falun Dafa.

Dia juga menyebutkan betapa pentingnya kesehatan mental dan bagaimana latihan Falun Dafa dapat membantu orang menjaga kesehatan pikiran dan keseimbangan mental dalam segala keadaan.

Mahasiswa di AFU mempelajari latihan Falun Dafa.

Latar Belakang: Apa Itu Falun Dafa dan Mengapa PKT Menganiaya?

Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada 1992. Disiplin spiritual ini sekarang dilatih di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia. Jutaan orang yang telah mengikuti ajaran, yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar, dan telah mempelajari lima perangkat latihan, telah mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.

Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), menganggap semakin populernya disiplin spiritual ini sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT dan pada 20 Juli 1999, mengeluarkan perintah untuk memberantas latihan tersebut.

Di bawah arahan pribadi Jiang, PKT mendirikan Kantor 610, sebuah organisasi di luar hukum dengan kekuatan untuk mengesampingkan polisi dan sistem peradilan dan yang tujuan utamanya adalah melakukan penganiayaan terhadap Falun Dafa.

Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi sebagai akibat dari penganiayaan selama 24 tahun terakhir. Jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi. Tak terhitung praktisi telah dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.

Ada bukti nyata bahwa PKT menyetujui pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ Tiongkok.