(Minghui.org) Setelah artikel Guru Li “Mengapa Ada Umat Manusia” diterbitkan di situs web Minghui, saya memutuskan untuk menghafalnya. Guru memberi saya kebijaksanaan dan memperluas pikiran saya. Saya dapat melenyapkan banyak keterikatan dan melemahkan pengaruh budaya Partai Komunis Tiongkok (PKT) di dalam diri saya.

Melepaskan Mentalitas Bersaing

Saya dulu sangat kompetitif dan sering berdebat dengan orang lain. Di tempat saya bekerja, koki yang bertugas menyajikan makanan untuk kami. Suatu hari saat makan siang, koki melayani semua orang dengan senyum lebar di wajahnya—sampai dia menemui saya. Kemudian dia tiba-tiba berbalik dan tidak memberi saya apa-apa. Merasa terhina, saya mulai melafalkan artikel Guru di dalam pikiran saya,

“Segala fenomena kekacauan adalah pengaturan terakhir para Dewa, tujuannya adalah untuk menguji makhluk hidup apakah layak untuk diselamatkan, di saat yang sama penderitaan juga dapat melenyapkan karma di dalam proses ini, segala sesuatunya dilakukan demi menyelamatkan manusia kembali ke alam Surga.” (“Mengapa Ada Umat Manusia”)

Saya tidak membencinya, namun saya berterima kasih padanya dari lubuk hati saya karena telah menciptakan kesempatan ini bagi saya untuk meningkat dan melunasi karma saya.

Guru melenyapkan keterikatan mentalitas bersaing saya, dan sebagai gantinya munculah belas kasih dan kebaikan. Koki ini dan saya sekarang berteman baik, dan dia telah mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya.

Klarifikasi Fakta kepada Kerabat

Menghafal artikel baru Guru juga memberi saya keberanian untuk mengklarifikasi fakta tentang Dafa kepada kerabat saya.

Saya punya sepupu di Beijing yang bekerja di gedung pengadilan. Telah disesatkan oleh fitnah PKT terhadap Dafa. Di masa lalu, dia selalu menolak untuk mendengarkan saya setiap kali saya mengungkit topik ini.

Festival Qingming pada awal bulan April adalah hari orang Tionghoa memperingati leluhur mereka. Sebelum festival tahun ini, saya menelepon sepupu saya dan memberi tahu dia bahwa saya akan pergi ke Beijing untuk mengunjungi makam orang tua saya. Saya tahu saya harus mengambil kesempatan ini untuk membantu kerabat saya memahami fakta-fakta Dafa.

Sepupu saya membawa kerabat Beijing kami yang lain dan ipar perempuan saya ke pertemuan kami. Semua orang senang bertemu satu sama lain, dan kami mulai berbicara tentang bagaimana perbuatan baik dapat membantu seseorang menerima berkah tetapi perbuatan buruk akan dihukum. Kemudian saya menunjukkan kepada semua orang artikel baru Guru “Mengapa Ada Umat Manusia.” Sepupu saya dengan hormat membacakan:

“Kematian manusia hanyalah kerusakan dan penuaan tubuh secara permukaan, sedangkan yuanshen-nya (diri sejati tidak mati) akan bereinkarnasi di kehidupan selanjutnya.” (“Mengapa Ada Umat Manusia”)

Saudara ipar saya memotret seluruh artikel dengan teleponnya dan mengatakan bahwa dia akan membacanya ketika dia sampai di rumah. Waktu yang kita habiskan bersama sangatlah singkat. Saya memberi tahu semua orang untuk dengan tulus melafalkan "Falun Dafa baik" dan "Sejati-Baik-Sabar baik" dan berkata itu akan memberi mereka berkah saat menghadapi bencana. Mereka semua berjanji akan melakukannya. Melihat saya dengan ekspresi yang sangat serius, sepupu saya berkata, “Oke, saya akan ingat!”

Tidak peduli berapa kali saya melafalkan artikel baru Guru, saya merasakan gelombang kesedihan dari jauh meleleh di dalam hati saya, seolah-olah seseorang menelepon dari tempat yang jauh. Saya berterima kasih atas penyelamatan Guru, dan saya berterima kasih kepada Guru karena mengungkapkan rahasia surgawi ini kepada makhluk hidup!