(Minghui.org) Saya lahir pada tahun 1980-an dan mulai berkultivasi Falun Dafa ketika berusia 12 tahun. Tidak peduli apa yang saya alami, keyakinan saya pada Guru Li dan Dafa tidak pernah berubah. Saya berterima kasih atas perlindungan Guru yang tidak berkesudahan.

Saya cukup ahli dengan komputer dan printer mengingat usia saya, jadi saya mengambil tanggung jawab untuk menyediakan kartrid printer untuk tempat produksi materi di daerah kami, serta melakukan perawatan sederhana pada komputer dan printer.

Mengklarifikasi Fakta kepada Petugas Polisi

Pada 24 Juli 2020 di sore hari, beberapa petugas dari Divisi Keamanan Domestik menangkap saya secara ilegal di tempat kerja. Mereka kemudian menahan saya di ruang interogasi. Saya tidak tahu banyak soal hukum dan selalu berpikir bahwa itu tidak relevan bagi saya. Ini adalah sebuah kelalaian.

Mereka menggeledah rumah saya pada pukul 16.00. Ketika mereka kembali menginterogasi saya pada pukul 18.30, seorang petugas berkata, “Lihat berapa banyak barang yang kami ambil dari rumah dan mobil Anda. Ini, lihat daftarnya.” Daftar tersebut mencakup lebih dari 4.000 yuan dengan pesan Falun Dafa tercetak di atasnya, peralatan kantor, dan materi informasi tentang penganiayaan.

Kepala petugas berkata, “Anda harus memikirkannya. Hanya untuk selebaran itu, kami dapat menghukum Anda beberapa tahun penjara. Tetapi Anda memiliki beberapa hal di sini. Pikirkan tentang itu."

Saya mengklarifikasi fakta kepadanya dan memberi tahu dia tentang batu karakter tersembunyi dan banyak ramalan yang mengatakan akan ada bencana besar yang menunggu umat manusia. Saya berkata, “Lihatlah semua bencana yang sekarang terjadi. Kami membuat bahan-bahan ini dengan cara yang paling hemat sehingga Anda dapat selamat dari bencana besar ini. Ini bukan untuk kami, melainkan untuk Anda, sehingga lebih banyak orang baik dapat diselamatkan.

Saya mengatakan kepadanya bahwa kode QR yang mereka temukan di tas saya adalah agar mereka dapat mengatasi blokade internet. Saya mendorongnya untuk memeriksanya ketika dia punya waktu dan kemudian dia akan mengerti.

Dia menjawab, “Saya telah memeriksa lebih banyak buku dan materi daripada Anda. Anda harus segera mengaku. Jika Anda tidak mengatakan apa-apa, saya akan menghukum Anda sama saja.

Saya menolak untuk menjawab lebih banyak pertanyaan dari mereka dan menolak menandatangani dokumen ketika mereka menyuruh saya. Saya percaya bahwa tidak memberikan informasi apa pun dan menolak menandatangani apa pun adalah pendekatan terbaik.

Mereka memborgol saya dan membawa saya ke rumah sakit malam itu untuk mengambil darah saya. Dalam perjalanan ke sana, saya terus mengklarifikasi fakta kepada mereka. Mereka mendengarkan dan tidak menyela. Di rumah sakit, saya menolak untuk membiarkan mereka mengambil darah saya, jadi beberapa dari mereka memegang tangan saya. Saya terus berteriak, “Falun Dafa adalah baik! Falun Dafa adalah baik!” dengan semakin keras . Mereka tidak menghentikan saya untuk berteriak.

Setelah saya dibawa kembali ke kantor polisi, mereka menempatkan saya di sebuah ruangan kecil dengan dua petugas wanita yang ditempatkan untuk menjaga saya. Ketika mereka berganti shift, saya mengambil kesempatan untuk memberi tahu penjaga baru tentang penganiayaan. Saya berkata, “Anda seharusnya tidak pernah menentang Falun Dafa. Dafa mengajarkan orang-orang untuk mengikuti Sejati-Baik-Sabar dan menjadi orang yang baik. Jangan pernah percaya pada propaganda di TV.”

Keesokan harinya, petugas dari Divisi Keamanan Domestik bertanya kepada penjaga apakah saya telah berbicara kepada mereka tentang Falun Dafa. Mereka bilang ya. Ketika ditanya apakah saya melakukan latihan, mereka juga menjawab ya. Petugas memberi tahu mereka, "Anda seharusnya tidak mendengarkan dia atau membiarkan dia melakukan latihan."

Saya terus berbicara kepada mereka, tetapi beberapa tidak ingin mendengar apa yang saya katakan. Jadi saya berhenti berbicara, menenangkan pikiran, memancarkan pikiran lurus dan mencari ke dalam. Saya akhirnya berbicara sedikit lebih banyak kepada mereka yang tidak menentang apa yang saya katakan.

Pada tanggal 26 Juli 2020, seorang sepupu yang merupakan seorang polisi mendengar bahwa saya melakukan mogok makan dan datang menemui saya. Dia berkata, “Anda harus makan. Masalah Anda tidak dapat diselesaikan dalam beberapa hari. Jika Anda melanjutkan mogok makan, mereka harus mencekok Anda, yang sangat menyakitkan. Saya datang untuk menemui Anda, tetapi saya mungkin tidak dapat melakukannya dalam beberapa hari. Dia mencoba memberi isyarat bahwa saya mungkin ditahan untuk jangka waktu yang lebih lama. Saya mengatakan saya akan baik-baik saja dan bisa hidup dengan itu.

Setelah dia pergi, saya berpikir: Bisakah saya melepaskan semua yang ada di dunia manusia? Ayah saya hampir berusia 70 tahun, dan saya memiliki seorang putri berusia tujuh tahun. Saya kemudian memikirkan semua orang di keluarga saya. Saya berkata kepada Guru jauh di lubuk hati, “Guru, saya bisa melepaskan segalanya. Saya tidak punya keterikatan. Tidak peduli berapa tahun saya bisa dipenjara, bahkan sampai kehilangan nyawa, saya tidak akan pernah mengkhianati Guru, Dafa, atau rekan praktisi! Saya bertekad untuk berkultivasi Dafa! Saya akan menyerahkan semuanya kepada Guru dan mengikuti pengaturan Guru!”

Mereka ingin menginterogasi saya lagi, dan saya bertanya mengapa. Seorang petugas menjawab, “Sejak sepupumu datang, kami ingin memberimu satu kesempatan lagi.”

Saya mengatakan kepadanya bahwa saya masih menolak untuk menjawab apa pun. Petugas itu berkata, “Anda harus memanfaatkan kesempatan ini. Jika Anda membuat pengakuan yang baik, kami akan membebaskan Anda. Jika Anda tidak memberi tahu kami milik siapa barang itu, maka pasti Anda tidak akan keluar dari sini.

“Saya masih menolak untuk menjawab atau menandatangani apa pun,” jawab saya.

Keesokan harinya, seorang penjaga bertanya kepada petugas Keamanan Domestik kapan mereka bisa berhenti menjaga saya. Dia berbisik padanya, "Besok kita akan membawanya ke pusat penahanan."

Saya berkata pada diri saya sendiri, “Itu bukan tempat saya seharusnya berada. Guru, tolong bantu saya!”

Kira-kira setengah jam kemudian, sepupu saya masuk dengan petugas polisi lain, mengatakan bahwa setelah saya menandatangani formulir mereka, kami boleh pulang. Saya pikir mereka mungkin mencoba memindahkan saya ke tempat lain. Saya melihat formulir itu dan melihat bahwa itu untuk membebaskan saya. Kegembiraan saya melampaui kata-kata dan hanya bisa dipahami oleh seseorang yang memiliki pengalaman serupa. Guru sangat berbelas kasih! Benar-benar seperti yang Guru katakan,

“Pikiran lurus para pengikut kuat; Guru memiliki kemampuan mengatasi keadaan langit” (“Budi Jasa Guru dan Pengikut,” Hong Yin 2)

Berulang-ulang, saya terus mengatakan di dalam hati, “Terima kasih Guru! Terima kasih Guru!”

Meningkatkan Diri di Dalam Dafa

Sekembalinya saya ke rumah, saya pikir saya akan baik -baik saja karena saya dapat membuat terobosan dalam kultivasi saya. Namun, sepupu saya memberi tahu bahwa saya masih ditahan di rumah. Cobaan saya belum berakhir, saya hanya dibebaskan sementara, dan kasus saya harus diteruskan ke kejaksaan dan pengadilan.

Saya melihat-lihat minghui.org untuk memeriksa artikel hukum yang relevan. Baru saat itu saya menyadari ada forum hukum yang tersedia. Terdapat bagian tanya jawab yang merinci pengetahuan hukum yang relevan. Saya mencetaknya, memilah bagian-bagian yang berkaitan dengan situasi saya, dan membacanya dengan cermat.

Hanya setelah saya selesai membacanya, saya menyadari bahwa saya harus menggunakan hukum untuk menentang penganiayaan dengan penuh martabat. Ini juga merupakan cara yang terbaik untuk membuktikan kebenaran Dafa dan menggetarkan kejahatan. Saya merasa malu karena baru saja menyadari hal ini. Tidak pernah selama tiga interogasi saya, saya merujuk pada hukum.

Beberapa hari kemudian, polisi memanggil saya dan membawa saya kembali ke ruang interogasi yang sama. Mereka ingin saya duduk di kursi besi yang sama seperti sebelumnya. Tapi kali ini, saya berkata, “Saya tidak akan duduk di sana! Kursi itu untuk penjahat, tetapi saya tidak melakukan kejahatan. "

Petugas mengatakan ini adalah prosedurnya, dan saya harus duduk di sana. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak akan pernah melakukannya, dan saya hanya akan berbicara dengannya. Dia menjawab, “Apakah saya harus memaksa Anda lagi?” Saya menatap langsung ke matanya dan mengatakan kepadanya untuk tidak kejam, dia menjawab, "Saya tidak ingin menjadi kejam ini, tetapi Anda tidak ingin bekerja sama dengan kami." Saya hanya berdiri di sana dan menatapnya.

Dia berbalik, kembali ke mejanya, dan bertanya, “Ini adalah interogasi keempat Anda. Apakah Anda punya sesuatu untuk diakui? ”

Saya berkata, “Ya, ada! Pertama -tama, Pasal No. 35 dari Konstitusi menyatakan bahwa semua orang memiliki kebebasan berbicara. ”

"Anda tidak diizinkan menyebutkan itu," jawabnya. "itu tidak relevan dengan kasus ini."

Saya melanjutkan, “Dari 14 kultus yang terdaftar oleh PKT, tidak disebutkan Falun Dafa. Oleh karena itu, berlatih Falun Dafa tidak melanggar hukum. ” Dia menghentikan saya dan menyuruh saya hanya menjawab pertanyaannya.

Dia bertanya, “Pada siapa anda berikan [materi yang ditemukan di mobil saya]?”

Saya menjawab, “PKT telah menegaskan bahwa dari seluruh 14 kultus, Falun Dafa tidak ada diantaranya. Jadi, apa yang Anda minta tidak ada hubungannya dengan kasus ini." Dia mengajukan pertanyaan lain, seperti siapa lagi di keluarga saya yang berlatih Falun Dafa dan dengan siapa saya sering menghubungi. Saya memberikan jawaban yang sama.

Akhirnya, dia bertanya, "Apa ada yang ingin Anda katakan?"

Saya menjawab, “Hukum mana yang saya langgar? Sampai sejauh mana? Kejahatan apa yang saya lakukan terhadap masyarakat? ”

Mereka mencetak catatan interogasi untuk saya tandatangani, tetapi saya perhatikan bahwa mereka tidak meletakkan apa yang saya minta. Jadi saya menulis: "Apa yang saya katakan tidak ditulis."

Ketika dia merobeknya, saya berkata, "Anda tidak menulis apa yang saya katakan, jadi saya tidak akan menandatanganinya." Kedua petugas itu berdiskusi dan menambahkan dalam kata -kata yang saya ucapkan tentang Dafa, lalu mencetaknya lagi. Kali ini, saya menandatanganinya.

Saya yakin saya telah mendapat pengalaman yang baik. Namun, setelah saya kembali ke rumah dan berbicara dengan praktisi lain, dia mengatakan bahwa saya tidak terlalu berbelas kasih. Saya tidak setuju dan berpikir bahwa saya melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang praktisi, ditambah lagi saya tidak membenci petugas yang menginterogasi saya.

Setelah memeriksa artikel Minghui yang relevan, saya mulai melihat celah kekosongan saya. Pola pikir saya sudah keliru sejak awal ketika saya ditangkap. Selama seluruh proses, saya hanya membuktikan kebenaran diri sendiri, menunjukkan bahwa saya tidak takut dan bisa melewati ujian ini dengan baik. Dari penangkapan awal hingga interogasi dan penahanan saya, saya hanya berfokus perihal apakah mereka telah berbuat dosa atau tidak dan bahwa mereka akan dikenakan pembalasan atas apa yang mereka lakukan.

Tapi mereka sungguh mengibakan! Saya seharusnya tidak membiarkan mereka melakukan kejahatan terhadap Dafa. Saya tidak memikirkannya dari sudut pandang mereka atau menunjukkan belas kasih saya kepada mereka.

Mungkin, jika saya bisa melihat melalui perspektif itu, maka hasilnya mungkin berbeda. Selama interogasi, jika saya hanya berpikir tentang bagaimana membantu mereka dengan kebaikan, maka hasilnya tidak akan menjadi "tahanan rumah." Ketika saya menyadari hal ini, saya merasakan Xinxing saya meningkat.

Saya menulis "Permohonan untuk Membatalkan Penahanan Rumah" dan "Permohonan untuk Pengembalian Barang-Barang yang Disita," bersama dengan surat kepada direktur Biro Polisi, Komite Urusan Politik dan Hukum, orang yang bertanggung jawab atas Divisi Penegakan Hukum, dan Kepala kantor polisi, suami saya mengirimkan dua aplikasi dan surat yang saya tulis kepada kepala kantor polisi secara langsung. Mereka mengatakan akan melaporkannya kepada atasan mereka. Saya mengerti bahwa saya memiliki jalan di depan dan harus melakukan apa yang seharusnya saya lakukan dengan belas kasih.

Memiliki pola pikir Tanpa Keegoisan

Hanya setelah saya dibebaskan dari penjara saya mengetahui bahwa Lin (nama samaran) telah memberikan nama saya kepada polisi, yang menyebabkan penangkapan saya. Dia menulis dan mengatakan kepada saya bahwa dia mengkhianati saya. Saya tidak marah. Tingkat daya tahan setiap orang berbeda. Saya harus mengerti dan mentolerirnya. Dia meminta saya untuk memindahkan semua barang -barang saya, tetapi saya tidak mendengarkan dan berpikir bahwa, selama pikiran lurus saya kuat, saya pasti akan baik -baik saja.

Dia datang dari luar kota untuk menangani penjualan rumahnya dan tinggal di daerah kami selama beberapa hari. Masa jaminannya adalah satu tahun dan masih tinggal di propinsi lain, jadi dia harus kembali ke kota kelahirannya. Saya menghubungi dia dan membantu memindahkan beberapa materi Dafa. Namun, saya meninggalkan beberapa di mobil saya dan ketika polisi mencarinya, mereka menemukan materi itu.

Saya sangat menghormatinya dan percaya bahwa dia memahami prinsip-prinsip Fa dengan sangat baik. Jadi saya selalu menantikan dia kembali. Saya berkali-kali menemuinya, dikarenakan sentimentalitas saya. Malam sebelum saya ditangkap, orang-orang dari Divisi Keamanan memanggilnya, agar dia mengkhianati saya karena ketakutannya. Dia dibebaskan pada pukul 16.00 keesokan harinya.

Saya tidak membencinya melainkan menggunakan belas kasih saya untuk memahaminya. Ketika saya berbagi pemahaman saya dengan praktisi lain, seorang praktisi mengatakan kepada saya bahwa saya harus menunjukkan kesalahannya. Saya tidak setuju dan percaya bahwa dia akan mengenali kesalahannya sendiri. Tetapi rekan praktisi berkata lain, bahwa jika Lin merasa jelas, dia akan tahu keseriusan masalah ini dan tidak akan berani mengkhianati saya. Jika dia masih belum jelas tentang masalah ini, siapa yang tahu jika dia akan melakukannya lagi?

Saya menjawab, "Saya tidak membencinya sejak awal."

"Anda egois," rekan praktisi itu menjawab. "Untuk benar-benar bertanggung jawab atas makhluk hidup, Anda seharusnya tidak egois, hanya memikirkan kebaikan untuk dirinya, tanpa mempertimbangkan hal yang lain." Saya setuju.

Jadi saya mulai menulis surat kepadanya pada jam 8 malam dan menyelesaikannya pada tengah malam. Saya memeriksa kata-kata saya dan mencoba mengekspresikan diri dengan baik tanpa kehilangan martabat saya. Setelah saya mengirimkannya, saya merasa sangat tenang dan mengalami arti sebenarnya menjadi tanpa keegoisan yang sesungguhnya.

Berkultivasi Nyata di Jalur Saya

Suatu malam, ibu mertua saya membuat beberapa roti kukus untuk dirinya sendiri dan keluarga saya. Ketika makanan sudah siap, saya mengambil beberapa buah roti, lalu putri saya dan saya pergi ke atas untuk makan. Setelah suami saya selesai, dia juga ikut naik ke atas. Setelah beberapa saat, dia bertanya kepada saya, “Mana roti yang kamu bawa tadi? Bagi saya beberapa."

Saya enggan memberikannya dan berkata, “Mengapa tidak makan di bawah? Saya menyimpan roti ini untuk sarapan." Dia tidak mengatakan apa-apa dan pergi ke kamarnya.

Saya merasa ini tidak benar! Bukankah saya harus mempertimbangkan kepentingan orang lain? Namun saya sangat egois, hanya memikirkan diri sendiri! Saya pergi ke kamarnya dan bertanya, “Apakah kamu ingin roti? Ini ada beberapa.” Saya memberinya roti dan berkata, “Saya tidak berkultivasi dengan baik, saya terlalu egois. Tidak memikirkan dirimu.” Meski telah mengubah sikap, saya merasa tidak senang—masih banyak hal untuk ditingkatkan. Saya akan berusaha gigih maju untuk berkultivasi dengan baik dan segera mencapai taraf kondisi tanpa keegoisan.

Mohon tunjukkan bila ada sesuatu yang tidak pantas.