(Minghui.org) Setelah tindakan pencegahan dan pengendalian pandemi COVID dicabut di Korea Selatan, semakin banyak warga Korea yang melanjutkan aktivitas luar ruangan mereka. Orang-orang telah mengikuti berbagai macam acara untuk mempertahankan gaya hidup sehat. Toko Buku Tianti di Distrik Yongsan Seoul mengadakan Kelas Sembilan Hari Falun Dafa setiap bulan untuk memperkenalkan latihan Falun Dafa kepada orang-orang.
Falun Dafa, juga dikenal sebagai Falun Gong, adalah metode kultivasi berdasarkan Sejati-Baik-Sabar yang memiliki manfaat fisik dan mental yang sangat baik. Kelas Sembilan Hari terbuka untuk semua orang dan mengajarkan gerakan latihan dan ajaran kultivasi kepada orang-orang secara gratis. Pada bulan Juni 2023, praktisi baru yang baru saja selesai menghadiri Kelas Sembilan Hari Falun Dafa berbagi pengalaman kultivasi mereka.
Praktisi baru yang menghadiri Kelas Sembilan Hari Falun Dafa di Toko Buku Tianti pada bulan Juni mempelajari perangkat latihan kelima, Memperkuat Kekuatan Supernatural.
Ketertarikan pada Toleransi dalam “Kesabaran”
Ryu Banghyeon, wanita berusia 81 tahun, adalah seorang guru sekolah dasar. Sejak pensiun, ia telah berpartisipasi dalam banyak kegiatan, seperti pertunjukan instrumental dan jalan kaki. Setelah pandemi COVID merebak, ia mulai mencari aktivitas baru untuk kepentingannya.
Belum lama ini, Ryu diberi brosur Falun Dafa di Taman Hiburan Ttukseom Sungai Hangang Seoul. “Saya tertarik pada Falun Dafa karena prinsip Sejati, Baik, dan Sabar menyentuh hati saya,” katanya.
Dalam pemahamannya, “Sejati” berarti bahwa orang dapat memahami kebenaran sehingga mereka tidak akan tersesat, “Baik” berarti memperlakukan orang dengan baik sehingga tidak ada lagi musuh, dan “Sabar” berarti menahan kesulitan dan bertoleransi. Ia khususnya sangat sependapat dengan bertoleransi dalam Kesabaran.
Ryu membeli buku-buku Falun Dafa dari Toko Buku Tianti dan mulai mempelajari gerakan latihan dari praktisi di dekat rumahnya. Ketika mendengar banyak praktisi berkumpul di Seoul Plaza untuk melakukan latihan bersama pada tanggal 13 Mei, Hari Falun Dafa Sedunia, ia memutuskan untuk berpartisipasi.
Ia mengenang, “Pada tanggal 13 Mei, banyak praktisi berkumpul di Seoul Plaza, tetapi semua orang melakukan latihan bersama dengan disiplin dan bubar dengan disiplin. Apa yang menurut saya sangat luar biasa adalah ketika acara reguler dengan begitu banyak peserta berakhir, biasanya sangat bising. Tidak demikian dengan praktisi Falun Dafa. Saya awalnya ingin mentraktir praktisi yang mengajari saya latihan, tetapi praktisi itu menolak tawaran saya dan menyarankan agar saya meneruskan rasa terima kasih saya kepada orang lain.”
Setelah melihat pemberitahuan tentang Kelas Sembilan Hari yang dipublikasikan di MinghuiWeekly, Ryu mendaftar di kelas tersebut. Ia berkata, “Meskipun saya belum selesai membaca buku sebelum kelas ini dimulai, saya ingin menguji tekad saya selama sembilan hari ini. Saya ingin melihat apakah saya bisa bertahan. Kenyataannya, saya telah menghadiri semua kelas. Ryu berkata bahwa ia juga akan mencoba yang terbaik untuk berkultivasi dengan rajin dengan sikap ini di masa yang akan datang.
Berpartisipasi dalam Kelas setelah Melihat Perubahan pada Istrinya
Park Sucheon, pria berusia 77 tahun, dan istrinya Park Seungok, 74 tahun, berpartisipasi dalam Kelas Sembilan Hari pada bulan Juni. Pasangan itu telah berhubungan dengan banyak agama yang berbeda selama 50 hingga 60 tahun terakhir. Empat tahun lalu, Park Seungok melihat seseorang berusia lebih dari 80 tahun berlatih Falun Dafa di dekat Rumah Sakit Seoul Bohoon. Ia kemudian mulai berkultivasi.
Ia berkata, “Sebelum itu, saya mencoba berbagai agama dan menghabiskan banyak uang, jadi ketika mendengar bahwa belajar Falun Dafa gratis, saya sangat terkejut.” Tiga hari setelah belajar Falun Dafa, kakinya yang selalu terasa dingin karena osteoporosis (ia tidak tahan dengan AC atau kipas angin) sembuh secara ajaib.
Park Seungok menceritakan beberapa keajaiban yang terjadi padanya. Suatu hari, ia terpeleset dan jatuh di kamar kecil dan melukai pergelangan tangannya, Akupunktur tidak menyembuhkan dan pergelangan tangannya menjadi sangat bengkak. Rumah sakit mengatakan bahwa pembengkakan tersebut disebabkan oleh ligamen yang tegang sehingga perlu waktu untuk sembuh. Ia kemudian mengingat Falun Dafa jadi ia melakukan latihan perangkat metode Gong ketiga. Setelah berlatih selama 10 menit, bengkaknya benar-benar hilang.
Dengan terkejut, ia kemudian memahami bahwa Falun Dafa adalah kultivasi yang sejati.
Suaminya, Park Sucheon, suka mendengarkan musik latihan istrinya. Jadi ketika ia merasa frustrasi, istrinya akan memainkan musik latihan untuknya. Melihat perubahan pada istrinya, Park Sucheon juga mengikuti Kelas Sembilan Hari.
Park Sucheon dulu bertempur di Perang Vietnam. Ia berkata, “Saat itu, di medan perang, saya tidak takut mengorbankan diri untuk negara. Saya pikir jika saya cukup beruntung untuk bertahan hidup dan kembali, saya harus hidup dengan saleh selama sisa hidup saya. Karena saya bertahan hidup, saya harus melakukan lebih banyak hal baik dalam sisa hidup saya. Rekan-rekan saya di medan perang masih menderita efek samping yang menyiksa dari defolian (sejenis racun kimia untuk merontokkan daun pepohonan), jadi saya juga ingin memperkenalkan Falun Dafa kepada mereka.”
Toko Buku Tianti di Seoul, Korea Selatan, terletak di dekat pintu keluar ke -13 Stasiun Samgakji. Kelas Sembilan Hari Falun Dafa berikutnya akan diadakan pada tanggal 11 Juli hingga 19 Juli 2023. Kelas pagi akan diadakan dari jam 9:30 pagi sampai siang, dan kelas malam dari jam 7:15 malam sampai jam 9:30 malam Untuk mengetahuinya lebih lanjut tentang kelas, silakan hubungi hotline: 02-504-0860.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org