(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa mengadakan acara di seberang pasar di Mannheim, sebuah kota universitas di barat daya Jerman, pada tanggal 1 Juli 2023, untuk memperkenalkan Falun Dafa dan meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan di Tiongkok.

Hujan turun pada malam sebelumnya, membawa suhu yang sedikit lebih sejuk. Orang-orang berbondong-bondong keluar untuk berbelanja di pasar di seberang jalan dari stan informasi praktisi Falun Dafa. Praktisi memperagakan latihan, membagikan brosur dan mendiskusikan penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Dafa kepada orang yang lewat. Banyak orang yang menandatangani petisi untuk menghentikan pengambilan organ secara hidup-hidup oleh PKT menyatakan dukungan mereka atas upaya praktisi Falun Dafa untuk mengakhiri penganiayaan. Beberapa pejalan kaki mempelajari latihan Falun Dafa dari praktisi dan beberapa meminta informasi tentang tempat latihan setempat.

Praktisi Dafa di Mannheim, Jerman, memperagakan latihan dan memperkenalkan Falun Dafa kepada orang yang lewat pada 1 Juli 2023.

Aliran orang yang terus menerus berhenti untuk berbicara dengan praktisi dan banyak yang menandatangani petisi menyerukan diakhirinya penganiayaan oleh PKT.

Sejati, Baik dan Sabar adalah Dasar Menjadi Manusia

Lo, yang telah tinggal di Jerman selama 13 tahun, dipenuhi dengan emosi setelah melihat spanduk besar dengan kata-kata "Pengambilan Organ Hidup tidak ditoleransi oleh Surga."

“Sebagai manusia, sulit membayangkan ada orang yang bisa melakukan hal seperti itu,” kata Lo.

Lo, yang lahir di Hong Kong, berkata bahwa dia pertama kali bertemu Falun Dafa pada tahun 2005. “Saat itu, saya mendengar organ mereka diambil saat mereka masih hidup. Setelah itu, saya tidak terlalu memperhatikan hal ini lagi. Saya merasa sangat menyesal sekarang.”

Gerakan RUU Amandemen Undang-Undang Anti Ekstradisi pada tahun 2019 membuat Lo menyadari bahwa topik hak asasi manusia adalah yang paling penting.

“Pada tahun 2012 dan 2013, saya belajar banyak [tentang penganiayaan terhadap Falun Dafa] dari internet dan di jalanan Hong Kong. Saya berpikir bahwa berlatih [Falun Dafa] bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental seseorang, dan itu adalah kebebasan dan hak yang harus dimiliki setiap orang. Seperti halnya ada orang yang percaya pada agama Buddha dan Kristen, itu adalah kebebasan mereka. Namun, PKT tidak bisa menerima yang lain,” katanya.

“Saya pikir Sejati, Baik dan Sabar adalah dasar dari menjadi manusia. Ini adalah dasar fundamental dari kebajikan manusia. Itu bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain,” kata Lo.

“Saya merasa sangat tidak mudah bagi Falun Dafa untuk bertahan lebih dari 20 tahun,” katanya. Lo berkata dengan tulus bahwa jika ada kebutuhan, dia akan bersedia membantunya secara sukarela. Dia menandatangani petisi dan bertukar informasi kontak dengan seorang praktisi. Saat dia pergi, Lo menyemangati praktisi untuk melanjutkan apa yang sedang mereka lakukan.

Sejati, Baik dan Sabar Adalah Nilai Yang Sangat Baik

Schneider, yang bekerja untuk BASF, perusahaan kimia terbesar di dunia, mengatakan kepada seorang praktisi bahwa dia mengetahui tentang Falun Dafa melalui media sosial dan internet.

“Informasi ini semua bisa dilihat di internet. Ini sudah sangat terbuka,” kata Schneider. “Namun, saya merasa banyak orang tidak memedulikannya. Kelompok Falun Dafa menderita penganiayaan, Uighur Xinjiang ditahan di kamp konsentrasi dan orang-orang Hong Kong kehilangan kebebasannya, dan Taiwan juga menderita karena ancaman PKT. Beberapa rekan Tiongkok saya mengatakan kepada saya bahwa mereka senang tinggal di sini. Mereka tidak ingin kembali ke Tiongkok lagi.”

Schneider setuju dengan prinsip Falun Dafa Sejati, Baik, dan Sabar. “Ini adalah nilai-nilai yang sangat bagus. Namun, saya merasa ini jelas bukan yang diinginkan PKT,” katanya.

Menandatangani Petisi untuk Mendukung Upaya Praktisi Falun Dafa Mengakhiri Penganiayaan

Bianca Breitenbacher dan suaminya berhenti di stan informasi bersama kedua putra mereka yang masih kecil. Mereka menandatangani petisi untuk mendukung upaya praktisi Falun Dafa mengakhiri penganiayaan di Tiongkok.

Bianca berkata, “Saya sangat tersentuh. Jika menandatangani petisi dapat membantu mereka, saya sangat bersedia melakukannya. Saya hampir menangis sekarang, ini terlalu menyedihkan. Saya berharap hal-hal seperti itu [penganiayaan] tidak akan terjadi.”

Dia menambahkan, “Saya harap kalian semua dapat mengumpulkan lebih banyak tanda tangan. Ini akan memiliki efek seperti katalis [dalam menghentikan penganiayaan]. Ini sangat penting. Sungguh, saya merasa kemajuan masalah ini sangat penting. Saya akan memberi tahu kolega dan teman saya tentang hal ini.”

Sebelum pergi, Bianca menerima bunga lotus kertas dan materi klarifikasi fakta yang diberikan seorang praktisi kepadanya. Dia berkata bahwa dia akan belajar lebih banyak tentang Falun Dafa setelah sampai di rumah.

James, dari Nigeria, mengutuk pengambilan organ praktisi Falun Dafa oleh PKT saat mereka masih hidup. Dia berkata bahwa penindasan PKT terhadap keyakinan spiritual rakyat adalah tampilan kediktatoran. Dia menandatangani petisi untuk mendukung upaya praktisi mengakhiri penganiayaan.

Praktisi Falun Dafa: Saya Ingin Membantu Lebih Banyak Orang Memahami Dafa

Dana sangat ingin berpartisipasi dalam acara untuk meningkatkan kesadaran tentang Falun Dafa dan penganiayaan.

Praktisi Falun Dafa Dana membawakan banyak bunga lotus kertas yang indah, yang dia buat sendiri, untuk diberikan kepada orang-orang. “Saya biasanya harus bekerja, jadi saya tidak punya banyak waktu luang. Terkadang, saya bahkan perlu bekerja di akhir pekan. Hari ini saya libur jadi saya datang untuk mengikuti acara ini,” kata Dana. “Saya ingin membantu lebih banyak orang mengetahui tentang apa yang terjadi di Tiongkok dan memberi tahu mereka tentang penganiayaan serius terhadap praktisi Dafa di Tiongkok. Ini akan membantu lebih banyak orang memahami Falun Dafa.”