(Minghui.org) Seorang penduduk Kota Daqing, Provinsi Heilongjiang, dijatuhi hukuman 10 bulan dan denda 3.000 yuan pada tanggal 15 Juni 2023, karena keyakinannya pada Falun Gong, latihan pikiran-tubuh yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) sejak Juli 1999.

Chu Zhanjuan, pensiunan guru dari Sekolah Menengah No. 4 Daqing, tinggal di Zona Pengembangan Industri Teknologi Tinggi Kota Daqing. Dia ditangkap pada 7 Juni 2022 dan kemudian dibebaskan dengan jaminan satu tahun. KTP-nya disita dan dia diperintahkan untuk tidak pergi ke luar kota selama masa jaminannya.

Selama masa jaminannya, polisi melecehkan Chu beberapa kali, termasuk satu insiden di rumah pada 12 Juli 2022. Chu dipanggil ke kantor polisi pada 13 Agustus 2022, untuk berbicara dengan beberapa orang yang disebut “ ahli” dari pemerintah pusat dan Komite Urusan Politik dan Hukum Provinsi Heilongjiang, sebuah badan di luar kerangka hukum yang bertugas mengawasi penganiayaan terhadap Falun Gong.

Lima petugas dari Kantor Keamanan Domestik Zona Pengembangan Industri Teknologi Tinggi menggerebek rumahnya pada 7 September 2022, menyita banyak barang-barang pribadinya.

Kantor Keamanan Domestik Zona Pengembangan Industri Teknologi Tinggi menahan Chu kembali pada 10 Mei 2023 dan menahannya di Pusat Penahanan Kedua Kota Daqing.

Chu muncul di Pengadilan Zona Pengembangan Industri Teknologi Tinggi pada 15 Juni 2023. Pengacaranya membela tidak bersalah dalam berlatih dan menyebarkan informasi tentang Falun Gong. Dia menekankan bahwa tidak ada undang-undang yang diberlakukan di Tiongkok yang pernah mengkriminalisasi Falun Gong dan larangan publikasi Falun Gong telah lama dicabut pada tahun 2011.

Di akhir persidangan Hakim Yan Guanhua (+86-17804598230) menghukum Chu 10 bulan dengan denda 3.000 yuan (±Rp 6.300.000). Dia telah mengajukan banding.

Ini bukan pertama kalinya Chu menjadi sasaran karena keyakinannya. Dia ditangkap pada 5 November 2015 karena mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan kepala PKT Jiang Zemin karena memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong. Dia ditahan di pusat penahanan setempat selama 15 hari.

Rezim komunis meluncurkan kampanye "Sapu Bersih" di seluruh negeri, yang bertujuan untuk memaksa setiap praktisi Falun Gong yang masuk daftar hitam pemerintah untuk melepaskan keyakinan mereka. Karena itu, sekolahnya melecehkannya berkali-kali dari Oktober hingga Desember 2020. Polisi setempat dan komite jalan juga melecehkannya dua kali di sekolahnya. Kepala sekolahnya dan tujuh administrator lainnya pernah mengepungnya dan menyampaikan ancaman dari atasan bahwa dia akan "dihukum berat" jika dia menolak melepaskan keyakinannya. Mereka mendesaknya agar “cerdik,” tetapi Chu memegang teguh keyakinannya.

Pada Mei 2021, beberapa petugas menggeledah komputer rumah Chu menggunakan alasan bahwa mereka menemukan dia menjelajahi situs web luar negeri, termasuk Minghui.org.

Laporan terkait:

3 Penangkapan Kelompok Falun Gong dalam Tiga Bulan Di Bawah Kepala Polisi Kota Daqing yang Baru

Lebih dari 100 Praktisi Falun Gong, Termasuk Seorang Wanita Berusia 98 Tahun, Ditangkap dalam Satu Hari di Kota Daqing, Provinsi Heilongjiang