(Minghui.org) Seorang warga berusia 78 tahun dari Kota Lanzhou, Provinsi Gansu baru-baru ini didakwa karena memegang teguh keyakinannya pada Falun Gong, latihan jiwa-raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.
Wu Yuying menerima telepon dari putrinya pada 16 Juni 2023, mengatakan bahwa Kantor Polisi Liujiabao setempat telah memerintahkannya untuk meminta ibunya melapor kepada mereka hari itu, jika tidak, dia tidak akan diizinkan pergi bekerja.
Wu lalu pergi ke kantor polisi pada jam 2 siang itu. Ketika ditanya tentang ancaman mereka terhadap putrinya, semua petugas yang hadir membantah pernah menghubungi wanita muda itu. Wu memutuskan untuk pergi, tapi polisi menghentikannya.
Wu tiba-tiba merasa pusing dan pingsan. Ketika sadar, dia ingin duduk untuk melakukan meditasi Falun Gong, tetapi tidak bisa. Dia kemudian pingsan untuk kedua kalinya. Setelah dia sadar kembali, polisi mengatakan mereka akan memanggil ambulans kali ini. Dia mengatakan tidak dan kembali ke rumah setelah beristirahat sejenak.
Tidak lama kemudian, beberapa petugas dan staf dari Kejaksaan Distrik Chengguan datang ke rumahnya untuk menyampaikan “pemberitahuan batas waktu peninjauan dan penuntutan,” sebuah dokumen standar yang dikeluarkan oleh polisi di Tiongkok setelah mereka menyerahkan kasus tersangka ke kejaksaan.
Kejaksaan Distrik Chengguan mendakwanya pada hari yang sama (16 Juni) dan dia sekarang menghadapi persidangan karena keyakinannya.
Ini bukan pertama kalinya Wu, pensiunan karyawan Pabrik Mesin Changfeng di Kota Lanzhou, menjadi sasaran karena keyakinannya selama 24 tahun penganiayaan terhadap Falun Gong.
Departemen keamanan di tempat kerja Wu sering mengirim orang untuk melecehkannya di rumah. Manajemen pabrik bekerja sama dengan polisi menangkapnya berkali-kali. Mereka juga menangguhkan gajinya untuk jangka waktu tertentu dan menekan suaminya untuk menceraikannya. Suaminya sakit parah dan meninggal tak lama setelah perceraian.
Empat Penangkapan Antara 2000 dan 2012
Wu pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong sebelum Tahun Baru Imlek (5 Februari) tahun 2000. Dia ditangkap dan dikawal kembali ke Lanzhou. Departemen Kepolisian Anning menahannya selama 15 hari.
Wu kembali ke Beijing pada awal Oktober 2000 dan ditangkap di Lapangan Tiananmen. Dia ditahan di Pusat Penahanan Kota Xiguoyuan setelah dibawa kembali ke Lanzhou.
Pada Mei 2002, dia ditangkap dan dibawa ke kelas cuci otak.
Pada 11 Juni 2012, Wu dan 11 praktisi setempat lainnya ditangkap di luar Pusat Pencucian Otak Gongjiawan saat menuntut pembebasan praktisi yang ditahan di sana. Dia diberi satu setengah tahun kerja paksa di Kamp Kerja Paksa Wanita Lanzhou. Dia dibebaskan pada 23 Januari 2013.
Dua Penangkapan dalam Empat Bulan pada 2021
Wu dan dua praktisi lainnya, Li Minna (wanita) dan Wang Guixiang (wanita), pergi ke Kota Xiguoyuan pada 23 Juni 2021, untuk berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong. Mereka mampir ke toko serba ada sore itu dan berbicara dengan pemilik dan tiga pelanggan. Salah satu pelanggan kebetulan adalah sekretaris desa setempat dan dia melaporkan ketiga perempuan itu ke polisi. Agen dari Kantor Polisi Kota Xiguoyuan mencegat mereka di jalan raya dan membawa mereka ke Departemen Kepolisian Distrik Qilihe di Kota Lanzhou. Distrik Qilihe membawahi pengawasan Kota Xiguoyuan.
Wu dijatuhi hukuman 10 hari penahanan adminstratif yang harus dijalani di rumah. Seorang petugas mengantarnya pulang sekitar tengah malam hari itu dan juga mengembalikan semua materi Falun Dafa yang disita darinya.
Keesokan harinya (24 Juni) sekitar pukul 10.00, kepala polisi Li dari Kantor Polisi Liujiabao, sekretaris Komite Jalan Xilu setempat, dan sekretaris Komunitas Changfeng memimpin sekitar 20 orang untuk menggeledah rumahnya.
Wu dan keponakannya memutuskan untuk pergi ke Beijing mengunjungi saudara perempuannya yang sakit pada 12 Oktober 2021, tetapi mereka tidak pernah melakukan perjalanan karena dia ditangkap di Stasiun Kereta Api Lanzhou hari itu. Polisi menahannya setelah menemukan pemutar MP3 yang dibawanya berisi informasi Falun Gong. Selama penahanan singkatnya, polisi memerintahkan dia untuk menandatangani berbagai formulir tetapi dia menolak. Setelah berkonsultasi dengan dua badan pengawas, polisi memberinya sepuluh hari penahanan administratif yang harus dijalani di rumah. Mereka menurunkannya di rumah putrinya.
Banyak Peristiwa Pelecehan di Tahun 2022 Mendahului Dakwaannya
Wu dilecehkan berkali-kali oleh otoritas setempat pada 2022 sebelum akhirnya didakwa pada 2023.
Seorang direktur bermarga Wang dari Komite Jalan Xilu dan sekretaris bermarga Yang dari Komunitas Changfeng datang ke rumah Wu pada 6 Mei 2022. Dia dengan tegas menolak ketika mereka memerintahkannya untuk melepaskan keyakinannya pada Falun Gong.
Keesokan harinya, direktur Wang dan sekretaris Yang memerintahkan staf mereka untuk mengunjungi Foci Group dan menekan perusahaan farmasi tempat putri Wu bekerja untuk memecatnya jika dia gagal membuat ibunya melepaskan Falun Gong.
Pada 8 Mei, Han Chun, staf di Komunitas Changfeng, melecehkan Wu di rumah dan dia menolak untuk menandatangani berbagai pernyataan yang dibawa. Dalam beberapa minggu berikutnya, Han menelepon putri Wu setiap hari, menghasut wanita muda itu untuk membuat keributan di rumah ibunya dalam upaya untuk membuat dia melepaskan Falun Gong.
Pada 22 Mei, direktur Wang dan Han muncul lagi di rumah Wu, memerintahkannya untuk menandatangani dan membubuhkan sidik jari berbagai dokumen pernyataan untuk melepaskan keyakinannya. Ketika dia menolak lagi, mereka mencacinya dan mengancam akan “memberi pelajaran kepada cucunya di sekolahnya.” Han juga mengambil foto Wu dan rumahnya, dengan Wang mengawasi di samping.
Wu mengatakan kepada mereka berulang kali bahwa mereka tidak memiliki hak untuk memerintahkannya melepaskan keyakinannya, tetapi mereka tidak mendengarkan dan terus melecehkannya.
Wang dan Han datang lagi pada 19 Juni. Wu masih menolak untuk memenuhi permintaan mereka untuk menandatangani pernyataan tersebut. Wang memanggil sekitar enam petugas untuk menggeledah rumahnya. Beberapa orang memegangnya erat-erat sementara yang lain menyita buku-buku Falun Gong dan foto pencipta Falun Gong. Dia mencoba mencatat nomor lencana polisi dan barang-barang yang disita dari rumahnya, tetapi mereka menghentikannya dan mengancamnya, “Anda telah ditangkap berkali-kali. Kami dapat menangkap anda lagi. Apakah anda mau menandatangani pernyataan itu atau tidak?”
Tiga hari kemudian sekitar pukul 12:30 siang, kepala polisi Li dari Kantor Polisi Liujiabao bersama dengan seorang petugas mengetuk pintu rumah Wu. Mereka mengatakan membutuhkannya di kantor polisi agar mereka dapat memberikan daftar barang yang disita dari rumahnya. Dia pergi dan kepala polisi Li menunjukkan padanya barang-barang yang disita dan tiga salinan dari daftar barang-barang itu. Dia memberikan satu salinan untuknya dan memintanya untuk menandatangani. Dia melakukannya tetapi Li mengambil daftar itu. Karena melanggar janjinya, Wu menolak untuk menandatangani dokumen lebih lanjut. Dia juga mengingatkan mereka tentang Pengumuman 50 yang dikeluarkan Administrasi Umum Pers dan Publikasi pada 1 Maret 2011, yang mencabut larangan buku-buku Falun Gong. Dia mengatakan buku-buku Falun Gong miliknya adalah miliknya yang sah berdasarkan Pengumuman 50.
Du Qian, staf Komite Jalan Xilu, Han dari Komunitas Changfeng, dan seorang petugas polisi datang ke rumah Wu pada 10 Agustus, memintanya untuk pergi bersama mereka ke Pengadilan Distrik Chengguan. Dia berkata bahwa dia perlu berganti pakaian dan meminta mereka untuk menunggunya di luar gedung apartemennya. Mereka sudah tidak ada lagi ketika dia keluar. Namun, ada petugas lain di sana yang menunggunya. Dia mengatakan mereka telah berubah pikiran dan tidak lagi membutuhkannya untuk pergi ke pengadilan hari itu.
Jam 3 sore lewat sedikit, pada 21 Agustus, Du dan Han datang lagi dan Wu tidak membiarkan mereka masuk kali ini. Dia mengatakan mereka bisa berbicara di luar gedung apartemen. Mereka berada di luar hanya beberapa menit ketika tiba-tiba ada sekerumunan orang. Ternyata mereka adalah staf dari Komite Jalan Xilu dan Komunitas Changfeng. Mereka membawa pengeras suara, spanduk, dan papan buletin.
Wu menolak untuk melanjutkan percakapan dengan Du dan Han. Dia pergi dan mereka membiarkannya.
Ketika dia kembali, dia mendengar pengeras suara menyiarkan propaganda yang memfitnah Falun Gong, dan melihat spanduk dan papan buletin yang dipajang berisi pesan-pesan yang mencoreng Falun Gong. Dia mematikan pengeras suara itu dan merobek spanduk. Dia juga merobek gambar dari papan buletin. Saat dia membuangnya ke tong sampah, staf panitia kembali. Mereka menuduhnya mengganggu tugas publik. Mereka memanggil polisi, yang membawanya ke kantor polisi untuk diinterogasi sebelum melepaskannya beberapa jam kemudian.
Laporan terkait:
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org