(Minghui.org) Tahun ini menandai peringatan 24 tahun upaya damai praktisi Falun Dafa untuk menentang dan mengungkap penganiayaan di Tiongkok. Pada 15 Juli 2023, praktisi di daerah Teluk San Francisco mengadakan aksi damai dan pawai untuk mengutuk Partai Komunis Tiongkok (PKT) atas penindasan yang terus berlanjut. Seorang anggota dewan AS dan seorang anggota dewan kota mengirimkan surat dukungan.

Latihan Falun Dafa di Ferry Building pada 15 Juli.

Pawai di San Francisco memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan selama 24 tahun di Tiongkok.

Yu, mantan dosen di sebuah universitas di Tiongkok, berbicara pada rapat umum tersebut.

Praktisi memulai kegiatan hari itu dengan latihan di depan Ferry Building pada pukul 8 pagi. Banyak turis tertarik pada gerakan damai dan ingin tahu lebih banyak tentang Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong). Beberapa penonton bergabung dan mempelajari gerakan latihan

Pada pukul 10:30 praktisi mengadakan rapat umum di depan Ferry Building untuk mengutuk penganiayaan yang sedang berlangsung oleh PKT.

Anggota Kongres Menyerukan PKT untuk Membebaskan Semua Praktisi yang Ditahan

Praktisi Zhao Chen membaca surat dari Anggota Kongres Kevin Kiley pada rapat umum tersebut.

Anggota Kongres Kevin Kiley menulis dalam suratnya tertanggal 13 Juli bahwa dia prihatin atas penangkapan praktisi Falun Dafa, Meng Zhaohong. Dia mengatakan bahwa Meng, ibu dari salah satu konstituennya, dipenjara. Dia mendesak Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, untuk mengangkat masalah ini dengan Duta Besar AS untuk Tiongkok dan meminta PKT membebaskan Meng segera dan tanpa syarat.

Anggota Kongres Kiley mengatakan Meng Zhaohong ditahan secara ilegal dan dipaksa melakukan kerja paksa selama dalam tahanan. Dia juga disetrum dengan tongkat listrik, dipukuli, dan dicekok paksa makan. Salah satu jarinya patah.

Dia mengatakan masyarakat internasional telah mengecam Tiongkok secara luas atas tindakan brutalnya dan penting untuk memberi tahu orang-orang dan menentang pelanggaran hak asasi manusia ini. Dia mendesak Menteri Luar Negeri AS untuk menghubungi Tiongkok dan meminta mereka segera membebaskan Meng Zhaohong dan Yuan Xiuhua, praktisi Falun Dafa lainnya.

Praktisi Li Ding membacakan surat dukungan anggota Dewan Kota Richmond Soheila Bana pada rapat umum tersebut.

Anggota Dewan Kota Richmond Soheila Bana juga mengirimkan surat dukungan. Dia menulis bahwa PKT menindas praktisi. “Saya mendukung hak asasi manusia praktisi Falun Gong. Saya berdiri dalam solidaritas dengan semua orang yang berkumpul di rapat umum yang diadakan di San Francisco pada 15 Juli untuk memprotes penganiayaan selama 24 tahun yang dialami oleh praktisi Falun Gong.

“Penganiayaan terhadap Falun Gong yang sedang berlangsung adalah pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia, termasuk kebebasan berkeyakinan, berekspresi, dan berserikat. Laporan penangkapan sewenang-wenang, penahanan, penyiksaan, dan kerja paksa sangat meresahkan dan menuntut perhatian serta tindakan segera kami.”

Dia mengatakan itu adalah tanggung jawab kami untuk mengungkap kejahatan PKT dan membantu praktisi Falun Gong mendapatkan kembali kebebasan mereka. Dia mengatakan rapat umum mengirimkan pesan yang kuat kepada masyarakat internasional bahwa kita tidak dapat membiarkan tindakan yang sangat melanggar hak asasi manusia dan bahwa kita harus meminta pertanggungjawaban mereka yang menyiksa praktisi Falun Gong.

Putri Praktisi yang Dianiaya Menyerukan Pembebasannya

Praktisi Ding Yue meminta PKT untuk membebaskan ibunya Meng Zhaohong.

Dalam pidatonya, Ding Yue meminta PKT untuk membebaskan ibunya Meng Zhaohong.

Ding Yue mengatakan ibunya ditangkap pada 9 Mei 2023, saat memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa di pasar petani di Kabupaten Qinglong, Provinsi Hebei. Wajahnya ditampar lebih dari 20 kali selama interogasi. Pihak berwenang mencoba mengirimnya ke penjara, tetapi pemeriksaan fisik sebelum masuk mengungkapkan bahwa dia memiliki masalah kesehatan, termasuk masalah paru-paru, pembengkakan kelenjar getah bening, dan penyakit jantung. Penjara menolak untuk menerimanya, jadi polisi mengurungnya secara ilegal di sebuah fasilitas bawah tanah di mana mereka terus menyiksanya.

Dia berkata, “Ibu saya hanyalah satu dari ribuan korban. Di masa lalu, dia dikirim ke kamp kerja paksa dua kali dan dikirim ke penjara satu kali karena keyakinannya pada Falun Gong dan karena dia memberi tahu orang-orang tentang fakta penganiayaan. Dia ditahan total selama lebih dari delapan tahun. Dia disetrum dengan tongkat listrik, dipermalukan, dan dicekok paksa air garam, yang menyebabkan pendarahan internal yang parah. Dia diikat ke kursi dan dipukuli dengan kejam serta menjadi sasaran penyiksaan lain yang tak terbayangkan selama dalam tahanan.

“Hari ini, saya meminta semua orang untuk melihat PKT dan mengenali watak jahatnya. Berdiri untuk menentangnya. Tolong bantu menyebarkan kebenaran tentang penganiayaan. PKT takut orang-orang mengetahui kebenaran. Hanya ketika lebih banyak orang menyadari kebenaran barulah penganiayaan ini dapat berakhir.”

Liu Zhitong Menyerukan Pembebasan Ibunya

Praktisi Liu Zhitong menyerukan pembebasan ibunya, Kong Qingping.

Dalam pidatonya, praktisi Falun Dafa Liu Zhitong mengatakan ibunya Kong Qingping ditangkap pada 22 November 2022. Dia telah ditahan di Pusat Penahanan Yaojia di Kota Dalian dan kunjungan keluarganya ditolak sejak saat itu. Liu meminta orang-orang untuk membantu menyelamatkan ibunya.

Dia mengatakan ibunya sering mengalami demam tinggi pada awal tahun 2004. Perawatan medis tidak membantu dan rumah sakit mengatakan dia mengalami keracunan darah. Ibunya mulai berlatih Falun Gong setelah mendengar bahwa itu baik untuk meningkatkan kesehatan. Dalam waktu kurang dari sebulan, dia pulih sepenuhnya. Penyakitnya yang lain seperti sakit kepala migrain, tekanan mata tinggi, penyakit ginekologi, dan masalah hati juga hilang.

Dia mengatakan, sejak ibunya ditangkap, dia sangat khawatir hingga tidak bisa makan atau tidur dengan baik. “Saya berharap lebih banyak orang dapat menyadari penganiayaan brutal dan mengutuk PKT atas tindakan kekerasannya.”

Pemimpin Redaksi Kantor Epoch Times San Francisco: “Semakin banyak orang yang tersadarkan”

Su Nan, pemimpin redaksi kantor Epoch Times San Francisco, berbicara di rapat umum.

Su Nan, pemimpin redaksi kantor Epoch Times San Francisco, mengatakan dalam pidatonya bahwa penganiayaan PKT terhadap Falun Gong telah berlangsung selama 24 tahun. Praktisi terus mengklarifikasi fakta dan memberi tahu orang-orang tentang watak jahat rezim. Banyak orang di San Francisco telah menerima informasi yang diberikan oleh praktisi.

“Sekarang, semakin banyak orang yang mulai sadar. Dalam sejarah manusia, tidak ada kekuatan politik yang dapat menandingi PKT jahat. Negara-negara Barat kini mulai menyadari masalah ini. Baru-baru ini, Pengadilan Sirkuit AS memutuskan bahwa gugatan praktisi Falun Gong terhadap perusahaan teknologi Cisco karena membantu PKT dalam melacak dan menganiaya praktisi Falun Gong dapat dilanjutkan. Ini pertanda baik, ini menunjukkan bahwa masyarakat Amerika dan sistem hukum AS mulai menyadari apa yang telah dilakukan PKT di masa lalu, termasuk penyusupannya ke dalam masyarakat AS. Masyarakat internasional harus melangkah maju dan membantu menghentikan penganiayaan terhadap Falun Gong.”

Praktisi Menyerukan Diakhirinya Penganiayaan

Praktisi Falun Gong Wang Longbiao (kiri) berbicara di rapat umum.

Wang Longbiao mulai berlatih Falun Gong pada 1998 bersama orang tuanya ketika dia berusia tujuh tahun. Setelah penganiayaan dimulai, ayahnya ditangkap dan dipukuli karena berlatih. Polisi bahkan mendobrak masuk ke rumah orang tuanya dan menyita buku-buku Falun Gong, dan kaset rekaman.

Suatu hari, sebuah mobil polisi datang ke rumahnya karena pesan "Falun Dafa baik, berasimilasi dengan Sejati-Baik-Sabar" dipasang di pintu. Lima orang keluar dari mobil untuk menangkap ayahnya, tetapi mereka malah membawa Wang Longbiao pergi ketika mereka tidak dapat menemukan ayahnya. Wang menjadi sasaran kerja paksa selama dua tahun ketika dia menolak untuk memfitnah Falun Gong.

Wang Longbiao tidak diberi makan yang cukup di kamp kerja paksa. Dia dipaksa bekerja berjam-jam dan berat badannya menurun. Para penjaga bahkan menghasut para tahanan untuk memukuli dan memakinya. Setelah dibebaskan, dia meninggalkan rumah dan pergi dari satu tempat ke tempat lain untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut. Dia akhirnya pindah ke AS.

Dia berkata, "Saya meminta PKT untuk membebaskan semua praktisi yang ditahan sekaligus dan menghentikan penganiayaan."

Anggota Kuomintang AS: “Semua hal buruk dilakukan oleh PKT”

Yang Haiping, anggota Kuomintang AS, mengatakan semua hal buruk dilakukan oleh PKT.

Yang Haiping, seorang anggota Kuomintang AS, mengatakan dalam pidatonya bahwa semua masalah di Tiongkok saat ini disebabkan oleh PKT, bahwa “semua hal buruk,” termasuk penganiayaan terhadap Falun Gong dan orang Kristen, dilakukan oleh PKT.

Dia berkata, “PKT telah menganiaya Falun Gong selama 24 tahun, menggunakan lebih dari 100 jenis penyiksaan, termasuk pemukulan, disetrum, dibakar, pembekuan, dibelenggu dan digantung, dan bahkan pengambilan organ. Hingga saat ini, kejahatan-kejahatan tersebut masih terjadi. Itu keterlaluan.

“Jika PKT tidak dimusnahkan, Taiwan tidak akan pernah ditinggalkan dengan damai, Hong Kong tidak akan pernah mendapatkan kembali kejayaannya, dan penganiayaan terhadap Falun Gong tidak akan pernah berakhir. Menggulingkan PKT adalah satu-satunya harapan untuk menyelesaikan semua masalah di Tiongkok.”

Begitu Banyak Orang Berlatih Falun Gong!

Banyak orang dari Tiongkok yang sedang berlibur maupun dalam perjalanan bisnis melihat kegiatan hari itu dan ingin tahu lebih banyak tentang Falun Gong. Beberapa orang Tionghoa yang tinggal di AS juga datang untuk menunjukkan dukungan mereka. Banyak yang berkata, "Anda telah melakukan pekerjaan dengan baik!" dan “PKT takut pada Falun Gong.”

Huang, seorang pemuda dari Fujian yang berada di San Francisco untuk urusan bisnis, berdiri menonton dengan rasa ingin tahu ketika dia melihat praktisi melakukan latihan. Dia meminta informasi tentang latihan. Dia berkata, “Saya mendengar tentang Falun Gong ketika saya berada di Tiongkok dan sering melihat praktisi membagikan materi di luar negeri. Saya terkejut melihat begitu banyak praktisi di sini hari ini. Ternyata banyak orang yang berlatih.”

Apa yang bisa saya lakukan untuk anda?

Warga San Jose Brittany Moss dan suaminya Cody mengatakan mereka mendukung praktisi dalam menentang penganiayaan.

Brittany Moss dan suaminya Cody Moss tinggal di San Jose. Mereka datang ke San Francisco untuk menghindari panas. Ketika Brittany mengetahui bahwa praktisi telah ditindas selama 24 tahun, air matanya berlinang. Dia berkata, “Saya minta maaf. Saya sangat sedih mendengar ini. Saya tidak bisa menahan tangis. Terutama pengambilan organ. Ini mengerikan! Apakah ada yang bisa saya lakukan untuk anda?”

Cody berkata, “Mereka menanggung penganiayaan brutal di Tiongkok. Ini mengejutkan. Saya benar-benar tidak tahu harus berkata apa. PKT salah dalam memperlakukan rakyatnya seperti ini. Orang harus memiliki kebebasan berkeyakinan, ini adalah hak asasi manusia. Secara khusus, pengambilan organ—ini menakutkan. Kami sangat beruntung tinggal di tanah bebas.”

Brittany setuju dengan prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Falun Gong dan berkata, “Saya sangat setuju dengan Sejati-Baik-Sabar. Tiga kata ini penting.”

Sebelum pergi, dia memberi tahu praktisi, “Saya berterima kasih atas semua yang telah anda lakukan. Anda sedang mengalami penganiayaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, namun anda tidak lupa melangkah maju untuk menentang penindasan ini dan memberi tahu kami apa yang sedang terjadi di Tiongkok.”

Pasangan itu dan orang tua mereka menandatangani petisi untuk menyerukan diakhirinya kejahatan tersebut.

Setiap Orang Harus Mengetahui Hal Ini dan Mendukung Falun Gong

Christine mengatakan setiap orang harus mengetahui kebenaran dan mendukung Falun Gong.

Christine, yang bekerja di dekat Pecinan, berkata dia tahu tentang Falun Gong dan sering melihat praktisi di Portsmouth Square. Dia berkata, “Sedih mendengar tentang penganiayaan terhadap Falun Gong. Kita tidak boleh egois dan melakukan hal-hal yang merugikan dunia.

“Kita semua adalah satu, jadi menganiaya satu individu sama dengan menganiaya semua orang. Ini akan mempengaruhi beberapa generasi. Sangat penting bagi dunia untuk menghentikan penganiayaan ini. Setiap orang harus tahu tentang ini dan mendukung Falun Gong.”