(Minghui.org) Pengadilan Distrik Maonan di Kota Maoming, Provinsi Guangdong, menjatuhkan hukuman Sembilan tahun terhadap penduduk setempat Zhou Huajian (pria) pada tanggal 10 Juli 2023 karena keyakinannya pada Falun Gong, latihan jiwa raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak bulan Juli 1999.

Zhou, seorang petugas keamanan berusia 72 tahun, berlatih Falun Gong pada tahun 1997 dan kesehatannya pulih kembali. Setelah penganiayaan dimulai dua tahun kemudian, ia menggunakan setiap kesempatan untuk memberi tahu publik tentang kebaikan Falun Gong dan penganiayaan yang ilegal. Ia ditangkap pada tanggal 26 Maret 2020 dan sejak itu ditahan di Pusat Penahanan No. 1 Kota Maoming. Tidak jelas kapan ia akan dipindahkan ke penjara.

Ditangkap karena Mengirimkan Pesan Falun Gong Secara Massal

Pada pagi hari tanggal 26 Maret 2020, Zhou sedang menggunakan alat pengirim SMS secara massal untuk mengirimkan informasi Falun Gong di Pasar Meihuaxu di Kota Meihua, Distrik Maonan, ketika ia tertangkap radar Pasukan Keamanan Jaringan Umum Distrik Maonan dan China Mobile Cabang Maoming. Pihak berwenang menunjukkan lokasinya dan agen Kantor Keamanan Domestik Kota Maoning segera datang menangkapnya.

Sekitar pukul 14:00 hari itu, polisi membawa Zhou ke rumahnya dan menggeledah rumahnya. Hampir 30 petugas dan personel lainnya berpartisipasi dalam penggerebekan tersebut. Mereka menyita printer, komputer, buku-buku Falun Gong, sepeda listrik, dan uang tunai lebih dari 9.000 Yuan. Polisi kemudian juga memperoleh catatan telepon dan informasi rekening banknya.

Zhou dikenakan penahanan kriminal pada hari berikutnya. Kejaksaan Distrik Maonan menyetujui penangkapannya pada tanggal 26 April 2020. Departemen Kepolisian Distrik Maonan dan Kantor Polisi Xiyue menyerahkan kasusnya ke kejaksaan pada tanggal 22 Mei 2020. Jaksa Deng Lijin mendakwanya pada tanggal 17 Juli 2020 dan meneruskan kasusnya ke Pengadilan Distrik Maonan.

Sidang Pertama Dibatalkan Setelah Pengacara Menolak Menyerahkan Laptop Pribadi

Pengadilan Distrik Maonan menjadwalkan sidang virtual atas kasus Zhou pada tanggal 6 April 2021, dengan Zhou diharapkan bergabung dari Pusat Penahanan No. 1 Kota Maoning dan dua pengacaranya hadir di gedung pengadilan.

Sebelum pengacara Fan (nama samaran) dan Lu Tingge, memasuki gedung pengadilan hari itu, ketua hakim, Zhou Jinfeng (tidak ada hubungannya dengan Zhou), keluar dan meminta pengacara menyerahkan laptop dan ponsel mereka. Zhou mengatakan bahwa para pengacara dapat menggunakan laptop pengadilan selama persidangan.

Setelah pengacara menolak untuk mematuhinya, hakim Zhou mengeluarkan pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung Rakyat pada tahun 2020, yang menyatakan bahwa pengadilan memiliki hak untuk membatasi penggunaan perangkat digital dalam kasus-kasus besar dan sensitif.

Pengacara bertanya kepada hakim bagaimana menentukan kasus mana yang besar atau sensitif, tetapi hakim menolak untuk menjawab.

Hakim Zhou melaporkan kejadian tersebut kepada ketua pengadilan Ruan Zhiqiang, yang juga melarang pengacara menggunakan perangkat mereka selama persidangan, tetapi menolak mengatakan apakah kasus Zhou dianggap besar atau sensitif.

Meskipun hakim Zhou kemudian meminta anggota staf pengadilan untuk mempersiapkan sidang, beberapa menit kemudian ia mengumumkan bahwa sidang dibatalkan. Ia mengatakan tanggal baru akan dikomunikasikan dengan pengacara di lain waktu.

Sidang Kedua Berakhir dengan Satu Pengacara Dikeluarkan dari Gedung Pengadilan

Hakim Zhou mengadakan sidang virtual lagi pada tanggal 6 April 2021. Kali ini, ia mengizinkan pengacara Fan dan Lu menggunakan laptop mereka dengan syarat staf pengadilan menutup mikrofon dan kamera di laptop mereka dengan selotip. Pengacara Lu memprotes permintaan yang tidak masuk akal karena tidak ada dasar hukum untuk persyaratan seperti itu bagi pengacara pembela.

Setelah berkonsultasi dengan Tan Wei (wakil ketua pengadilan) dan Ke Xuejun (pimpinan divisi pidana pengadilan), hakim Zhou mengeluarkan pengacara Lu dari ruang sidang. Ia kemudian bertanya kepada Zhou: “Sekarang kamu hanya memiliki satu pengacara. Apakah kamu setuju untuk melanjutkan sidang?” Zhou mengatakan tidak karena ia telah menyewa dua pengacara untuk membelanya dan harus diadili dengan hadirnya kedua pengacara tersebut.

Hakim Zhou menunda sidang, kemudian memberi tahu Zhou sekitar tanggal 16 Februari 2022 bahwa kasusnya di pending karena wabah COVID-19.

Ketika salah satu pengacara Zhou (tidak jelas apakah itu Fan atau Lu) pergi ke pusat penahanan untuk mengunjunginya pada sore hari tanggal 23 Februari 2022, komputer resepsionis menunjukkan informasi yang mengatakan bahwa ia bukan lagi pengacara pembela Zhou dan pertanyaan apa pun harus diajukan ke Pengadilan Distrik Maonan. Otoritas pusat penahanan kemudian memanggil pengadilan untuk klarifikasi. Setelah memastikan bahwa pengadilan tidak mengeluarkan pemberitahuan untuk melarang pengacara mengunjungi Zhou, penjaga mengatur pengacara untuk bertemu dengannya.

Zhou mengatakan kepada pengacara bahwa ia sering mengalami kepala pusing dalam beberapa bulan terakhir. Tidak jelas apakah kondisinya disebabkan oleh penyiksaan atau penganiayaan lain dalam tahanan atau apakah pusat penahanan telah memberikan perawatan kepadanya.

Sidang Ketiga Dilanjutkan dengan Hukuman Penjara

Hakim Zhou melanjutkan tuntutan terhadap Zhou pada tahun 2023 dan mengadakan sidang langsung di Pusat Penahanan No. 1 Kota Maoning pada tanggal 27 April. Pengacara Fan mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya. Pengacara Lu tidak dapat menghadiri sidang karena jadwal yang bentrok.

Putri Zhou dan anggota keluarga lainnya adalah satu-satunya keluarga yang diizinkan menghadiri persidangan, dengan sisa kursi diambil oleh pekerja komite jalanan dan agen dari Komite Urusan Politik dan Hukum setempat, sebuah lembaga ekstra-yudisial yang bertugas mengawasi penganiayaan terhadap Falun Gong.

Putri Zhou mencatat bahwa ayahnya yang dulu sehat telah menjadi seorang lelaki tua yang lemah setelah lebih dari tiga tahun ditahan. Ia dulunya adalah pria yang kuat dengan suara yang keras dan kulit kemerahan, yang membuktikan mengapa Zhou masih bisa bekerja sebagai petugas keamanan di usianya, tetapi sekarang ia bahkan tidak bisa mendengar putrinya ketika putrinya memanggil “Ayah” dari jarak sekitar satu meter saja.

Ia juga menderita penglihatan yang kabur dan gaya berjalan yang tidak stabil. Wajahnya bengkak, dan menderita kepala pusing terus-menerus. Ia tidak bisa berpikir jernih, apalagi membela diri di pengadilan.

Pengadilan menjatuhkan hukuman sembilan tahun penjara dan denda 20.000 Yuan terhadap Zhou pada tanggal 10 Juli.

Laporan Terkait:

Pria dari Guangdong berusia 73 tahun Sering Menderita Pusing Saat Ditahan karena Keyakinannya

Court Cancels Hearing After Lawyers Refuse to Surrender Their Own Laptops

Pria berusia 70-an Menghadapi Sidang karena Mengirim Pesan Teks tentang Keyakinannya

Kota Maoming, Provinsi Guangdong: Sedikitnya 13 Praktisi Falun Gong Dipenjara Karena Keyakinan Mereka