(Minghui.org) Baru-baru ini dikonfirmasi bahwa seorang pria berusia 58 tahun di Kota Laohekou, Provinsi Hubei telah dijatuhi hukuman empat tahun karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Shan Furong, mantan karyawan Mesin Jiangshan, ditangkap pada 5 Januari 2021, saat membagikan materi informasi Falun Gong di dekat Kabupaten Gucheng. Keluarganya hanya tahu bahwa dia dibawa ke Pusat Penahanan Kabupaten Gucheng dan tidak pernah menerima kabar terbaru tentang kasusnya dari pihak berwenang.

Orang dalam baru-baru ini memberi tahu keluarga bahwa Shan sekarang menjalani hukuman di Penjara Fanjiatai (terletak di Kabupaten Shayang di Provinsi Hubei) setelah divonis hukuman secara rahasia, selain itu kedua mata Shan menjadi buta akibat penyiksaan.

Ini bukan pertama kalinya Shan menjadi sasaran karena keyakinannya. Dia sebelumnya ditangkap beberapa kali dan dijatuhi hukuman empat tahun setelah ditangkap pada tahun 2015. Majikannya memecatnya setelah dia dibebaskan pada tahun 2019. Istrinya tidak tahan lagi dan menceraikannya. Ibunya mendapat pukulan lain ketika dia ditangkap lagi pada tahun 2021. Dia meninggal pada akhir tahun 2022, pada usia 86 tahun, tanpa melihat putranya untuk terakhir kalinya.

Penangkapan Antara 1999 dan 2001

Shan pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong pada akhir Oktober 1999. Dia ditangkap dan dibawa ke Kantor Penghubung Kota Laohekou di Beijing. Petugas Xia Qixian, Ma Wanbin dan Liu Shumin dari Departemen Kepolisian Kota Laohekou Cabang Jiangshan menjemputnya dari kantor penghubung. Setelah mengawalnya kembali, mereka menahannya di Pusat Penahanan Pertama Kota Laohekou sampai awal Februari 2000 (tepat sebelum Tahun Baru Imlek pada tanggal 5 Februari). Petugas Ma dan Wen Hong menginterogasinya disertai dengan penyiksaan selama penahanannya.

Pada tanggal 28 Juni 2000, Shan naik kereta menuju Beijing, tetapi dicegat di Kota Xinxiang, Provinsi Henan. Petugas Xia, Ma, dan Liu kembali menjemputnya dan membawanya kembali untuk ditahan di Pusat Penahanan Pertama Kota Laohekou. Dia ditahan selama lebih dari 40 hari dan didenda 5.500 yuan.

Sesaat sebelum Tahun Baru Imlek 2001 (24 Januari), Shan membuat rencana untuk pergi ke Beijing untuk memohon lagi. Majikannya mengetahui hal itu dan menahannya di kantor selama lebih dari sepuluh hari, selama itu mereka menginterogasinya dengan disertai penyiksaan.

Shan ditangkap lagi pada 13 April 2001, oleh petugas Ma dan Xue Renshan dari Cabang Polisi Jiangshan, serta agen Kantor Polisi Hongshanzui. Mereka menahannya di Pusat Penahanan Pertama Kota Laohekou selama tiga bulan sebelum membawanya ke Kamp Kerja Paksa Xiangfan untuk menjalani hukuman satu tahun tiga bulan.

Penjaga kamp kerja paksa memaksa Shan untuk menonton video yang memfitnah Falun Gong dan memerintahkannya untuk menulis pernyataan melepaskan keyakinannya. Mereka juga melakukan berbagai bentuk pelecehan, termasuk meninju dan menendangnya, mencambuknya dengan pipa PVC, memukul kepalanya dengan tumit sepatu kulit, memaksanya membungkuk dengan tangan menyentuh jari kakinya, dan menyuruhnya melakukan kerja paksa seperti menggali pondasi dan memindahkan batu bata.

Sementara penjaga mengizinkan narapidana lain untuk menggunakan kelambu saat tidur, mereka melarang Shan untuk menggunakannya. Karena itu dia memiliki banyak bekas gigitan nyamuk.

Shan dibebaskan pada 22 Oktober 2002.

Hukuman Penjara Empat Tahun dan Pemutusan Hubungan Kerja

Shan ditangkap lagi di tempat kerja pada 7 Desember 2015 karena mengajukan tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin, mantan kepala rezim komunis yang memerintahkan penganiayaan. Polisi menggeledah rumahnya dan menyita komputer, printer, dan uang tunai 20.000 yuan.

Shan diam-diam dijatuhi hukuman empat tahun di Penjara Fanjiatai pada September 2016. Penjaga penjara menghasut narapidana untuk menyiksanya. Dia sering dipaksa berdiri berjam-jam, dan pernah dilarang tidur selama tiga hari.

Setelah memukulinya pada 27 Oktober, para penjaga menahannya di sel isolasi selama 15 hari dan kemudian mengirimnya ke tim manajemen intensif pada 10 November dan menahannya di sana selama tiga bulan.

Majikan Jiang memecatnya setelah dia dibebaskan pada tahun 2019.

Laporan Terkait:

Setelah Dipenjara selama Empat Tahun, Pria Hubei Ditangkap dan Diadili Lagi

Pria Hubei Dipukuli di Penjara, Berhasil Menyampaikan Pesan Keluar

Methods of Torture Used on Falun Gong Practitioners in Fanjiatai Prison