(Minghui.org) Saya terkejut ketika membaca artikel terbaru “Mengapa Ada Umat Manusia” yang ditulis oleh Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa. Saya menyadari bahwa hidup diatur untuk memberi saya semangat dan energi yang baru.

Guru Li menulis,

“Sebenarnya segala sesuatu dalam hidup manusia, pantas mendapatkannya atau tidak, semuanya adalah sebab akibat dari kebaikan dan keburukan yang telah dilakukan pada kehidupan sebelumnya yang menumbuhkan buah pada kehidupan setelahnya, berapa banyak pahala kebajikan yang dikumpulkan pada kehidupan sebelumnya akan menentukan berapa banyak keberuntungan yang diperoleh pada kehidupan ini atau kehidupan berikutnya. Jika Anda memiliki banyak pahala, maka di kehidupan berikutnya Anda mungkin dapat menukar pahala tersebut dengan memperoleh jabatan tinggi dan kemakmuran, mungkin juga memperoleh berbagai kekayaan dan kebahagiaan, termasuk apakah keluarga Anda bahagia, bahkan bagaimana dengan kondisi putra-putri Anda. Inilah penyebab fundamental mengapa ada orang yang kaya, ada yang miskin, ada yang menjadi pejabat tinggi, dan ada yang tunawisma, ini tidak seperti propaganda partai jahat komunis tentang kesetaraan antara yang miskin dan kaya. Alam semesta ini sangat adil, jika makhluk hidup melakukannya dengan baik maka akan menuai kebaikan, jika melakukan kejahatan maka harus dibayar, tidak dibayar pada kehidupan kali ini akan dibayar pada kehidupan yang akan datang, ini adalah prinsip hukum alam semesta yang absolut! Langit-Bumi-Dewa-Sang Pencipta memperlakukan manusia dengan belas kasih, Langit-Bumi-Manusia-Dewa semuanya adalah kreasi Sang Pencipta, Ia mutlak tidak akan hanya baik dengan kehidupan tertentu dan tidak baik dengan kehidupan tertentu lainnya. Alasan beberapa orang menjalani hidup bahagia dan yang lain tidak, semuanya karena hukum sebab akibat.” (“Mengapa Ada Umat Manusia”)

Bagian ini membantu saya memahami konsep salah yang selama ini saya miliki. Selama bertahun-tahun, saya berjuang mendapatkan hal yang saya inginkan, semua berujung pada tekanan fisik dan mental yang membawa dampak buruk pada kesehatan saya. Sungguh kesalahan besar!

Membaca artikel ini lagi, saya belajar tentang apa yang dimaksud “Alam Fa” dan “Triloka.” Saya menjadi tahu bahwa dewa itu ada dan dunia diciptakan oleh dewa. Pertanyaan yang mengganggu saya selama puluhan tahun terjawab—Surga itu eksis di luar dimensi fisik kita, dan itu adalah tempat yang jauh lebih baik dibandingkan tempat kita saat ini.

Dalam artikel disebutkan bahwa alam semesta tidak murni, sedang menghadapi pemusnahan, dan dewa sedang menyelamatkan manusia. Dari hal ini saya bisa merasakan kekhawatiran serta belas kasih Guru Li. Bila orang-orang melakukan seperti apa yang disarankan oleh artikel ini—melakukan perbuatan baik dan tidak berbuat jahat, membantu orang lain, menjadi baik, dan percaya pada dewa—dunia akan menjadi tempat yang lebih baik!

Di Tiongkok saat ini, tidak ada yang merasa aman. Mereka harus sangat berhati-hati dengan hal yang mereka bicarakan, karena segala hal yang dianggap sensitif oleh rezim komunis bisa berujung pada penangkapan atau bahkan konsekuensi yang lebih parah. Saat anak-anak bermain di luar, orang tua harus mengawasi mereka agar tidak diculik atau diambil organ tubuhnya. Tiongkok daratan bagaikan neraka dengan kemerosotan moral di mana-mana. Ateisme telah membuat orang-orang kehilangan kebaikan, dan rasa putus asa membuat saya frustrasi. Mengapa saya lahir di tempat yang sangat menyedihkan ini? Di mana saya bisa mendapatkan kehidupan yang damai, aman, dan bebas dari kekhawatiran?

Membaca lagi artikel tersebut, saya mengerti bahwa dengan menanggung penderitaan, orang-orang bisa mengumpulkan pahala dan kebajikan serta akan dibawa kembali ke Alam Fa. Itu adalah Sang Pencipta yang menyelamatkan manusia dengan belas kasih. Mulai saat ini, saya akan tetap rendah hati dan menjadi orang baik demi masa depan agar dewa menyelamatkan saya. Dari dalam lubuk hati, saya berterima kasih kepada Guru Li karena telah memberitahu saya prinsip ini yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Karena ketidaktahuan, dulu saya masuk semakin dalam ke rawa-rawa karena karma. Namun kini saya mengambil langkah pertama keluar dari laut penderitaan.

Saya ingin memberitahu semua orang yang saya kenal bahwa Guru Li bisa membersihkan kita serta membawa kita kembali ke jati diri yang asli dengan hati yang murni. Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik dan orang-orang akan menjadi lebih ramah satu sama lain. Dengan mengikuti Guru Li, kita akan terselamatkan dan kembali ke tempat asal kita yang menakjubkan, dan tidak terjebak dalam rawa-rawa kotor.

Saya ingin berterima kasih kepada Guru Li atas segalanya melalui sebuah puisi:

Gemuruh musim semi tiba, mengguncang Langit dan Bumi,
Melalui artikel baru membersihkan dunia dan memberikan kehidupan yang baru;
Seluruh bunga mekar, menari dengan angin,
Dengan keanggunan dan kesegaran baru disempurnakan.