(Minghui.org) Setelah seorang wanita berusia 65 tahun di Kota Zhaoyuan, Provinsi Shandong kalah dalam bandingnya terhadap hukuman penjara yang tidak sah, suaminya mengajukan mosi untuk mempertimbangkan kembali kasusnya, namun dia malah dipermainkan dan dilecehkan oleh polisi.

Jiang Guixiu ditangkap di rumahnya pada tanggal 17 Mei 2022, karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan jiwa-raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak bulan Juli 1999. Suaminya, yang tidak berlatih Falun Gong, juga dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi. Polisi menipu suaminya untuk mengungkapkan informasi tentang latihan Falun Gong dari istrinya, yang kemudian digunakan sebagai bukti penuntutan terhadap dirinya.

Pengadilan Kota Zhaoyuan mengadakan sidang kasus Jiang pada tanggal 24 November 2022. Hakim ketua telah merencanakan sidang kedua pada pertengahan bulan Desember, tetapi kemudian membatalkannya dan menghukum Jiang tiga tahun dengan denda sebesar 10.000 yuan pada tanggal 21 Desember. Dia mengajukan banding enam hari kemudian, dan pada tanggal 4 April 2023, Pengadilan Menengah Kota Yantai memutuskan untuk menegakkan putusan aslinya, tanpa mengadakan sidang.

Pada pertengahan bulan Juni 2023, suami Jiang mengajukan mosi untuk mempertimbangkan kembali kasusnya ke Kejaksaan Agung dan beberapa lembaga di Provinsi Shandong.

Suami Jiang menerima pesan teks dari Kejaksaan Agung Rakyat pada akhir bulan Juni, yang menyatakan bahwa, “Kami telah menerima mosi anda. Setelah meninjaunya, kami memutuskan bahwa itu tidak termasuk dalam yurisdiksi kami. Kami telah meneruskan mosi anda ke Kejaksaan Provinsi Shandong.”

Pada awal bulan Juli, suami Jiang menerima pesan teks dari Kejaksaan Provinsi Shandong, yang mengatakan bahwa kasus tersebut tidak berada di bawah yurisdiksi mereka dan mereka telah meneruskannya ke Kejaksaan Kota Yantai, yang mengawasi Kejaksaan Kota Zhaoyuan (yang mendakwa Jiang setelah penangkapannya).

Sekitar waktu yang sama, dia juga menerima pemberitahuan dari Biro Kehakiman Provinsi Shandong, yang juga menyatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab untuk menangani mosinya dan dia harus mengajukan mosinya ke lembaga yang sesuai.

Pada pertengahan bulan Juli, seorang pria dari Pengadilan Kota Zhaoyuan menelepon suami Jiang, memintanya untuk tidak mengajukan mosi untuk mempertimbangkan kembali kasus istrinya karena bandingnya telah ditolak. Dia juga mengatakan tidak ada agensi yang akan menerima mosi tersebut karena dia telah menolak untuk menandatangani putusan aslinya dan putusan banding. Dia menolak untuk mengungkapkan di mana Jiang ditahan.

Suami Jiang bersumpah untuk terus memperjuangkan keadilan untuk istrinya. Penelepon kemudian mengatakan dia harus menyerahkan tiga salinan mosi dengan sidik jarinya ke Pengadilan Menengah Kota Yantai dan Pengadilan Tinggi Provinsi Shandong. Dia melakukannya dan masih menunggu untuk mendengar kabar dari dua pengadilan itu pada saat penulisan.

Selama seluruh proses, suami Jiang juga terus-menerus menghadapi gangguan dari Kantor Keamanan Domestik Kota Zhaoyuan.

Setelah penangkapannya, semua orang di keluarga besar Jiang awalnya tidak memberi tahu ayahnya yang berusia 94 tahun tentang hal itu, mengingat usianya yang sudah lanjut. Tapi ayahnya menjadi curiga seiring berjalannya waktu dan akhirnya diberi tahu tentang segalanya. Pria yang dulunya sehat dan bugar itu begitu terpukul hingga tiba-tiba jatuh sakit. Dia dirawat di rumah sakit dan masih di unit perawatan intensif pada saat penulisan.

Laporan Terkait:

Permohonan Banding Wanita Shandong atas Hukuman Penjara yang Tidak Sah Ditolak

Wanita Shandong Dihukum Tiga Tahun Karena Laporan Saksi Palsu