(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Jepang mengadakan parade di Kuil Sensoji, sebuah tujuan wisata terkenal di Tokyo, pada tanggal 20 Agustus 2023. Pawai ini diadakan untuk memberi penghargaan kepada 417 juta warga Tiongkok yang telah mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi pemuda serta menyerukan diakhirinya penganiayaan PKT terhadap Falun Gong.

Meskipun musim panas ini merupakan musim panas terpanas dalam 120 tahun sejarah pengamatan meteorologi di Jepang, praktisi Falun Gong dari seluruh negeri terus meningkatkan kesadaran akan penganiayaan yang dilakukan oleh PKT dan menyarankan masyarakat Tiongkok untuk mundur dari organisasi PKT.

Pawai praktisi Falun Gong di Tokyo pada tanggal 20 Agustus

Parade dimulai pada sore hari di Taman Hanakawado, menyusuri jalan di sekitar area pemandangan, dan kembali ke titik awal, sebuah rute yang memakan waktu sekitar satu setengah jam. Sebuah mobil polisi memimpin prosesi, diikuti oleh Tian Guo Marching Band, praktisi memegang spanduk, kelompok yang memperagakan latihan, dan genderang pinggang di barisan belakang.

Tim genderang pinggang memeriahkan dan menceriakan suasana ketika praktisi membagikan brosur dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan di sepanjang jalan. Beberapa orang membaca brosur sementara yang lain menanyakan informasi lebih lanjut tentang Falun Gong. Beberapa menyatakan keinginan mereka untuk mempelajari latihan ini.

Wisatawan mempelajari latihan Falun Gong.

Orang-orang Menyatakan Dukungannya terhadap Falun Gong

Narita sudah mendengar tentang parade yang memprotes penganiayaan. Ia berkata, “Senang rasanya melihat kegiatan seperti ini diadakan di Jepang dan di seluruh dunia setelah pandemi berakhir. Praktisi Falun Gong yang dianiaya sedang menderita, jadi anda harus bekerja keras dan bersuara agar dunia mendengarkan anda. Selama anda melakukan apa yang benar dan mengangkat masalah ini, Jepang pasti akan memberikan bantuan.”

Setelah Takahashi, seorang turis, mendapatkan brosur di Taman Hananakato dan mendengar tentang penganiayaan yang dilakukan oleh PKT terhadap Falun Gong, dia berkata, “Mengingat tirani PKT, sungguh luar biasa bahwa praktisi Falun Gong di Tiongkok masih dapat mempertahankan kepercayaan mereka. Saya memahami betapa sulitnya hal ini bagi mereka. Baik di Jepang maupun di Tiongkok, saya mengagumi orang-orang yang teguh pada keyakinan mereka dalam menghadapi tirani. Meski sulit, tolong jangan menyerah.”

Arai membaca brosur Falun Gong.

Arai, yang bekerja di sebuah tempat penitipan anak di rute yang dilewati pawai, menyaksikan peragaan latihan Falun Gong dan mendengarkan penjelasan tentang pawai tersebut. Dia berkata, “Saya tertarik. Teruskan, saya mendukung anda.”

Sasaki menganggap parade itu “fantastis.”

Sasaki, yang bekerja di surat kabar lokal, keluar untuk menonton pawai ketika dia mendengar Tian Guo Marching Band akan tampil. Dia berkata, “Ini adalah parade yang hebat. Saya benar-benar tidak menyangka akan mendengar penganiayaan seperti itu.”

Leo (kiri) dari Prancis

Leo dari Prancis berkata, “Saya berharap orang-orang di Tiongkok dapat belajar dan berlatih Falun Gong secara terbuka.”

Stefania dan Sergio dari Spanyol

Stefania dari Spanyol berkata, “Meskipun saya tidak tahu banyak tentang Tiongkok, mendengar tentang penganiayaan membuat saya sedih. Saya berharap PKT menghentikan penganiayaan, dan [praktisi Falun Gong di Tiongkok] dapat belajar dan berlatih Falun Gong, sama seperti yang dapat mereka lakukan di Eropa.”