(Minghui.org) Melihat kata-kata “Falun Dafa Baik” di spanduk emas dari jauh, Maria, seorang guru musik, berjalan ke arah seorang praktisi Falun Dafa yang sedang membagikan materi informasi. Dia bertanya bagaimana dia bisa membantu mengakhiri penganiayaan terhadap Falun Dafa di Tiongkok, kemudia dia mengambil formulir petisi dan membacanya dengan seksama.

Seperti Maria, banyak orang melihat spanduk yang menarik perhatian di Marktplatz di pusat St. Gallen pada tanggal 12 Agustus 2023. Mereka berhenti untuk melihat praktisi memperagakan latihan dan membaca papan informasi yang menyingkap detail mengejutkan dari penganiayaan terhadap praktisi Falun Dafa di Tiongkok, termasuk pengambilan organ paksa terhadap tahanan tidak bersalah yang direstui negara. Orang-orang mengambil brosur informasi, berbicara dengan praktisi, dan kemudian menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan. Beberapa orang memotret praktisi saat sedang melakukan latihan dan segera mengunggah foto tersebut ke media sosial mereka, bersama dengan alamat situs web Falun Dafa, agar lebih banyak orang mengetahui apa yang sedang terjadi di Tiongkok.

Para praktisi menyelenggarakan acara di pusat St. Gallen, Swiss pada tanggal 12 Agustus 2023, untuk memperkenalkan Falun Dafa dan meningkatkan kesadaran akan penganiayaan di Tiongkok.

Orang-orang mengambil brosur informasi dan berbicara dengan praktisi untuk mengetahui lebih lanjut.

Banyak orang menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan di Tiongkok.

St Gallen adalah kota terbesar di timur Swiss yang merupakan pusat budaya dan ekonomi di bagian timur negara tersebut. Biara setempat dan perpustakaannya dengan koleksi buku abad pertengahan kuno yang kaya terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia. Universitas St. Gallen, yang dikenal sebagai Harvard Eropa, juga berlokasi di sini.

“Saya Percaya Penganiayaan Akan Segera Berakhir”

“Saya tahu Falun Dafa. Itu adalah kelompok keyakinan yang damai. Mereka bermeditasi dan sama sekali menolak kekerasan. Partai Komunis Tiongkok [PKT] menganiaya orang-orang baik ini, dan banyak dari mereka dipenjara,” kata Maria sambil menandatangani petisi. “Saya tahu mereka dimasukkan ke sel isolasi, disiksa, dan menjalani berbagai pemeriksaan kesehatan. Informasi yang diperoleh [dari pemeriksaan], termasuk golongan darah, dan lain-lain, akan dicatat. Jika seseorang membutuhkan organ tubuh, atau permintaan datang dari pasar dunia, organ mereka akan diambil bahkan jika itu berarti [para praktisi] akan kehilangan nyawa mereka.”

Mengacu pada penganiayaan tersebut, Maria berkata, “Ini sangat kejam, mengerikan, dan tidak manusiawi.” Maria percaya bahwa penganiayaan tidak hanya mencelakakan praktisi Falun Dafa, “Ini akan menghancurkan budaya yang sangat berharga. Ini seperti neraka. Sangat, sangat kejam. Rezim ini [PKT] sangat bodoh. Mereka tidak tahu nilai yang telah mereka hancurkan.”

Maria berkata bahwa dia terkejut ketika pertama kali mendengar tentang penganiayaan. Dia mengambil inisiatif untuk melakukan penelitian. “Saya mengetahui [penganiayaan terhadap Falun Dafa] ini dengan sangat baik, dan banyak orang mengetahuinya. PKT berpikir dapat menutupi fakta-fakta ini, tetapi kami tidak akan membiarkan [kejahatan] ini terus disembunyikan.” Dia percaya bahwa kejahatan PKT tidak dapat berlangsung lama. “Semakin banyak fakta yang terungkap. Konspirasi gelap [PKT] pada akhirnya tidak akan berhasil, namun cahaya dan keadilan akan memenangkan kemenangan akhir, dan dukungan terhadap kemanusiaan akan menang.”

“Saya sangat berharap penganiayaan akan berakhir secepat mungkin.” Saat dia berbicara, air matanya menggenang di wajah. “Saya akan mengirimkan dukungan saya kepada semua [praktisi] yang ditahan di penjara. Saya berharap dapat memberi mereka cahaya kebaikan dan ketekunan.”

Sebelum pergi, Maria berkata dengan tegas, “Saya yakin seluruh situasi [penganiayaan] akan segera berakhir.”

Mempelajari Fakta Kebenaran dan Menandatangani Petisi untuk Mendukung Diakhirinya Penganiayaan

Seperti Maria, banyak orang yang berbicara dengan praktisi di Marktplaz mengatakan mereka pernah mendengar tentang Falun Dafa sebelumnya. Ada yang mempelajarinya dari Internet, dan ada pula yang mempelajarinya dari Kegiatan yang diselenggarakan oleh praktisi yang telah gigih mengklarifikasi fakta selama 24 tahun.

Lisa sangat tersentuh setelah melihat foto dan deskripsi praktisi yang dianiaya. Dia membaca setiap deskripsi, terutama penganiayaan yang dialami oleh praktisi wanita.

Lisa menandatangani petisi setelah dia membaca tentang penganiayaan.

Dia berkata bahwa dia pernah membaca tentang Falun Dafa dan merasa ini adalah latihan yang sangat baik. “Falun Dafa adalah sejenis kultivasi dan membantu orang menemukan keseimbangan,” katanya. “Kita sering terpengaruh oleh berbagai kekuatan, seperti kemarahan, gagasan mencari uang, tekanan, dan lain-lain. Kita menyimpang dari hal-hal penting karena itu, sehingga kita perlu berbenah. Saya percaya bahwa berlatih Falun Dafa memberikan kesempatan baik [bagi kami untuk meningkat].”

Dalam pandangannya, penganiayaan yang dilakukan PKT terhadap Falun Dafa adalah “seperti semacam kontrol yang tidak memungkinkan orang untuk hidup mengikuti kata hati mereka. Ini seperti memaksa orang untuk berhenti makan dan minum.” Setelah membaca papan informasi, dia menghampiri meja dan dengan penuh perhatian membaca formulir petisi dan kemudian menandatanganinya untuk mendukung upaya praktisi mengakhiri penganiayaan.

“Saya berharap dapat membagikan kekuatan dan dukungan saya, untuk membantu Anda mewujudkan keinginan Anda,” kata Lisa. “Saya pikir kita adalah satu. Sebuah negara, bahkan seluruh bumi adalah satu. Kita terhubung satu sama lain. Setiap orang mempunyai pengaruh, dan saya pikir ini [tanda tangan untuk mengakhiri penganiayaan] akan memberikan dampak.”

Nina, yang bekerja di industri keuangan, mengatakan bahwa dia mengetahui tentang Falun Dafa di Internet, dan sebelumnya telah menandatangani petisi secara online untuk mendukung praktisi dalam mengakhiri penganiayaan. Hari ini dia bertemu praktisi untuk pertama kalinya.

Dia berkata Falun Dafa adalah “Latihan yang dapat memberi energi bagi orang-orang dan tentu saja sangat bagus. Ini akan memiliki banyak manfaat bagi tubuh dan jiwa.” Berbicara tentang penganiayaan, dia pikir itu “Mengerikan. Saya berharap penganiayaan akan berakhir secepat mungkin.

“Saya berharap orang-orang mengetahui apa yang terjadi [di Tiongkok], dan mengambil tindakan untuk menghentikan penganiayaan.” Nina juga berharap, “Falun Dafa akan menyebar, sehingga orang-orang di masyarakat yang penuh tekanan saat ini dapat memperoleh manfaat darinya.”

Bersama-sama untuk Menghentikan Penganiayaan

Bagi Thomas Straumann, yang bekerja di industri asuransi, prinsip-prinsip Falun Dafa Sejati, Baik, dan Sabar “Sangat indah, menunjukkan gambaran kehidupan yang indah, sungguh luar biasa.” Dia mengatakan dia mendengar tentang Falun Dafa di Internet. Dia percaya bahwa kita tidak bisa mengambil sikap terhadap penganiayaan yang dilakukan PKT terhadap Falun Dafa. Dia berkata, “Ketika saya melihat apa yang terjadi [penganiayaan], saya merasa seolah-olah hal itu terjadi pada diri saya. Saya sangat bersimpati. Kita harus menjaga satu sama lain.” Ia berharap tanda tangannya bisa membawa perubahan. Ia merasa bahwa “Suatu negara harus memposisikan dirinya dan mengesampingkan kepentingan ekonomi.”

Leonardo pun berharap tanda tangannya bisa membantu. “Sungguh menyedihkan melihat organ tubuh manusia dijarah,” katanya. “Ketika semua ini [penganiayaan terhadap Falun Dafa] berhenti, situasi di Tiongkok akan membaik.” Menurutnya, penganiayaan yang dilakukan PKT terhadap Falun Dafa “terlalu gila, saya tidak bisa menerimanya.”

Ejder Samci dari Turki mengatakan dia telah melihat banyak orang Xinjiang di Turki yang menderita penyiksaan di Tiongkok dan meninggalkan rumah mereka. Dia pikir ini cukup untuk menunjukkan bahwa apa yang dilakukan oleh PKT tidak tertahankan. Dia segera menandatangani petisi dan berharap ini akan membantu mengakhiri penyiksaan dan penganiayaan terhadap praktisi di Tiongkok.

“Lebih banyak orang harus mengetahuinya, dan hal ini harus diberitakan lebih banyak di media,” kata Ejder. “Orang-orang menghadapi masalah di Tiongkok. Jika saya mengabaikannya, saya tidak akan bahagia. Karena masalah ini akan mempengaruhi saya suatu hari nanti juga. Jadi kita harus berbagi masalah orang lain.” Dia berterima kasih kepada praktisi atas upaya mereka dalam meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan yang telah terjadi selama 24 tahun terakhir.

Sangat Penting bagi Orang-Orang untuk Mengetahui Fakta Sebenarnya

Sebastian bekerja di Universitas St. Gallen. Dia menandatangani petisi dan berkata, “Belas kasih dan toleransi jarang terlihat dalam masyarakat saat ini. Kita harus mempraktikkan belas asih dan toleransi. Kita harus bisa bertoleransi terhadap orang lain, bukannya langsung melawan. Karena jika kita menggunakan kekerasan untuk menghentikan kekerasan, kita tidak akan pernah bisa menyelesaikan kekerasan dan konflik.”

Sebastian mengatakan dia tidak dapat memahami fakta bahwa PKC telah menganiaya Falun Dafa selama 24 tahun. “Menganiaya orang karena status sosial atau keyakinan mereka tidak dapat diterima,” katanya, “dan tidak boleh terjadi. Saya tidak mengerti mengapa itu terjadi, dan telah berlangsung begitu lama, dan tidak ada yang menghentikannya. Saya merasa sangat menyesal bahwa perusahaan besar masih melakukan bisnis dengan Tiongkok seperti itu dan mendukung propaganda rezim Komunis.”

Dia berkata bahwa penganiayaan yang dilakukan oleh PKT terhadap Falun Dafa jarang diberitakan di media, sehingga orang-orang tidak mengetahui hal seperti ini sedang terjadi, dan mereka tidak dapat membayangkan apa yang telah terjadi. Ini juga berkontribusi pada fakta bahwa penganiayaan telah berlangsung begitu lama. “Subjek [penganiayaan] harus didorong ke depan panggung. Orang-orang harus diberi tahu tentang apa yang terjadi.”

Sebastian percaya bahwa, “Sangat penting untuk menyampaikan informasi tersebut dari mulut ke mulut dan mendorong orang untuk membuat penilaian sendiri mengenai informasi tersebut. Saya bersedia membantu.” Dia menambahkan, “Karena ini tentang kehidupan, kehidupan seperti kamu dan aku. Saya tidak ingin orang lain hidup dengan ketakutan akan dianiaya setiap hari. Kita hidup bersama di planet ini; sangat penting bahwa kita tidak menganiaya orang lain.”

Latar Belakang: Apa Itu Falun Dafa dan Mengapa PKT Menganiayanya?

Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada tahun 1992. Disiplin spiritual ini sekarang dilatih di lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Jutaan orang yang telah mengikuti ajaran, yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar, dan telah mempelajari lima perangkat latihan, telah mengalami peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.

Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), menganggap semakin populernya disiplin spiritual sebagai ancaman terhadap ideologi ateis PKT dan pada tanggal 20 Juli 1999, ia mengeluarkan perintah untuk memberantas latihan tersebut.

Di bawah arahan pribadi Jiang, PKT mendirikan Kantor 610, sebuah organisasi di luar kerangka hukum dengan kekuatan untuk mengesampingkan polisi dan sistem peradilan dan yang tujuan utamanya adalah melakukan penganiayaan terhadap Falun Dafa.

Minghui.org telah mengkonfirmasi kematian ribuan praktisi sebagai akibat dari penganiayaan selama 23 tahun terakhir. Jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi. Praktisi yang tak terhitung jumlahnya telah dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.

Ada bukti nyata bahwa PKT menyetujui pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ Tiongkok.