(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan rapat umum di depan Kantor Perdana Menteri di Warsawa untuk mengutuk penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada 20 Juli 2023. Mereka memohon kepada pemerintah Polandia untuk memperhatikan penganiayaan hak asasi manusia ini di Tiongkok. Mereka meminta orang-orang untuk bekerja sama menghentikan kebrutalan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Rapat umum di depan Kantor Perdana Menteri di Warsawa untuk memperingati 24 tahun praktisi memprotes penganiayaan.

Berbicara dengan orang yang lewat tentang penganiayaan.

Praktisi Falun Dafa Maria berpartisipasi dalam rapat umum.

“Pertemuan di sini hari ini menandai peringatan 24 tahun memprotes penganiayaan terhadap Falun Gong,” kata Maria. “Ini mengingatkan saya pada pembantaian di bawah rezim komunis. Kebrutalan sedang berlangsung. Mempelajari tentang penganiayaan membantu orang untuk mengetahui watak dasar komunisme dan tujuan utamanya. Ini juga membantu menghancurkan PKT dan menghentikan genosida terhadap Falun Dafa.”

Menjaga Kebebasan Adalah Hak Kita

Arkadiusz Gołębiewski mendukung upaya praktisi untuk memprotes penganiayaan.

Arkadiusz Gołębiewski, seorang sinematografer, sutradara, produser, dan penulis skenario Polandia terkenal, kebetulan melewati rapat umum tersebut. Dia membaca informasi tentang Falun Dafa, membuat video saat praktisi memperagakan latihan, dan mendengarkan dengan saksama saat praktisi menjelaskan.

Dia berkata, “Hak asasi manusia dan kebebasan adalah hak penting bagi semua orang. Polandia, seperti negara Eropa lainnya, tidak hanya menghormati dan melindungi hak asasi manusia, tetapi juga memahami konotasi dan pentingnya hak asasi manusia dan kebebasan. Saya terkejut bahwa hal seperti ini terjadi di Tiongkok sekarang. Saya mendukung keberanian anda untuk menegakkan kebenaran dan membela hak asasi manusia. Ini adalah hak asasi manusia alami kita. Semoga anda berhasil.”

Dia mengambil brosur dan berkata ingin tahu lebih banyak tentang Falun Dafa.

Benjamin Gawiński menandatangani petisi.

Seorang pemuda Polandia, Benjamin Gawiński, berdiri di depan papan pajangan dan mendengarkan dengan saksama saat praktisi menjelaskan fakta kebenaran. Dia pergi ke stan dan menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan.

Dia berkata, “Saya berusia 18 tahun dan baru saja melangkah ke masyarakat. Meskipun kekuatan saya kecil, saya bersedia mendukung Falun Dafa dengan hati saya. Kita harus hidup di dunia yang bersih dan damai dan tidak membiarkan kejahatan merajalela. Saya akan belajar lebih banyak tentang Falun Dafa. Saya harap kalian sukses!"