(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa mengadakan acara informasi dan nyala lilin di Nagpur, sebuah kota di India tengah, pada tanggal 20 Juli 2023. Acara ini diselenggarakan untuk memperingati 24 tahun penganiayaan brutal Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Praktisi berkumpul di Lapangan Sanvidhan untuk memperagakan lima perangkat latihan Falun Dafa dan membagikan brosur. Pada malam hari, mereka mengadakan nyala lilin untuk mengenang para praktisi yang disiksa sampai meninggal oleh PKT.

Hingga saat ini, telah diketahui ada 5.000 kasus praktisi yang dianiaya hingga meninggal dunia di Tiongkok, walaupun total kematian sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi karena upaya PKT untuk menyembunyikan kejahatannya terhadap praktisi.

Praktisi menempatkan cetakan lukisan berbingkai di sepanjang Lapangan Sanvidhan yang menggambarkan kegigihan praktisi meskipun ada penganiayaan dan manfaat dari berlatih Falun Dafa. Banyak pengunjung berhenti untuk melihat lukisan-lukisan ini dan mengetahui lebih banyak tentang situasinya. Banyak pengunjung menyatakan dukungan mereka untuk praktisi dan keheranan mereka bahwa kejahatan terhadap kemanusiaan dibiarkan terus berlanjut di Tiongkok.

Melakukan latihan Falun Dafa.

Praktisi mengadakan nyala lilin pada tanggal 20 Juli 2023, untuk mengenang para praktisi yang disiksa hingga meninggal oleh PKT.

“Orang-orang di Seluruh Dunia Harus Bersama-sama Menghentikan Kejahatan dan Ketidakadilan Ini”

Vilas Parate adalah juru kamera untuk saluran YouTube yang meliput acara tersebut. Dia menyatakan kemarahannya bahwa PKT telah menganiaya sekelompok besar orang Tionghoa yang tidak bersalah yang hanya berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik.

Dia berkata, “Sangat mengejutkan mendengar tentang penganiayaan, dan melalui saluran saya, saya akan menyadarkan orang-orang tentang kejahatan hak asasi manusia ini. Sangat salah untuk menganiaya latihan yang damai dan bermanfaat ini!”

Juru kamera untuk saluran YouTube mewawancarai seorang praktisi.

Gautam Rangari tinggal di sisi Nagpur timur dan merupakan asisten pustakawan di Sekolah Menengah Bhagwandas Bhavan di kota. Dia pernah mendengar tentang Falun Dafa sebelumnya dan tertarik mempelajari latihan, tetapi dia tidak tahu banyak tentang peristiwa tanggal 20 Juli dan ingin tahu lebih banyak.

Praktisi menjelaskan bahwa PKT secara resmi meluncurkan penganiayaan terhadap Falun Dafa pada tanggal 20 Juli 1999 yang mengikuti arahan dari pemimpin PKT Jiang Zemin yang iri hati dengan popularitas latihan tersebut. Diperkirakan 100 juta orang telah berlatih Falun Dafa di Tiongkok pada tahun 1990-an, melebihi jumlah anggota PKT.

Gautam Rangari berbicara pendapatnya tentang penganiayaan.

Ketika Rangari mengetahui lebih banyak tentang penganiayaan di Tiongkok. Dia terkejut mendengar bahwa orang dapat dibunuh hanya karena melakukan latihan meditasi dan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Dia bertanya, “Kedengarannya persis seperti yang dilakukan Hitler terhadap orang Yahudi di Jerman. Kemana perginya umat manusia? Orang-orang di seluruh dunia harus bersatu untuk menghentikan kejahatan ini dan ketidakadilan ini.”

Media dan Dampak Media Sosial

Beberapa media datang untuk melaporkan acara praktisi dan beberapa praktisi diminta untuk memberikan komentar mereka di depan kamera.

Praktisi sedang diwawancarai oleh saluran berita setempat.

Beberapa hari setelah acara tersebut, sejumlah surat kabar dan portal berita terkemuka menerbitkan laporan tentang acara praktisi dan penganiayaan di Tiongkok.

Liputan oleh SAKAL, surat kabar terkemuka di Maharashtra.

Klip koran laporan Dainik Bahujan Saurabh. Sandhya Rajurkar, editor tetap surat kabar tersebut, menulis, “Umat manusia harus mengingat kengerian yang terjadi pada tanggal 20 Juli agar tidak pernah terjadi lagi.”

Sebanyak 61 portal daring, media cetak, dan saluran TV menerbitkan artikel dalam bahasa Inggris dan berbagai bahasa India tentang acara tersebut. Sebuah blog tentang peristiwa dan penganiayaan di situs web terkenal berbahasa Inggris mendapat lebih dari 7.000 tampilan.

Sehubungan dengan acara tersebut, praktisi membuat video penganiayaan selama 24 tahun dan bagaimana praktisi Falun Dafa di India memperingati hari ini sebagai “Hari Aksi Damai” untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan. Mereka juga membuat lagu dalam berbagai bahasa India tentang peristiwa tanggal 20 Juli dan penganiayaan. Kedua video diunggah ke YouTube dan platform media sosial lainnya.

Di bagian komentar, banyak penonton mengecam penganiayaan dan ingin tahu bagaimana mereka bisa membantu. Beberapa meminta lebih banyak informasi tentang penganiayaan dan bagaimana mereka dapat mempelajari latihan Falun Dafa.

Nyala Lilin untuk Menghentikan Penganiayaan

Praktisi Falun Dafa berkumpul di Pusat Perbelanjaan Nexus Koramangala di Bangalore pada tanggal 23 Juli 2023. Mereka mengadakan nyala lilin untuk mengenang para praktisi yang dianiaya sampai meninggal oleh PKT. Mereka meminta komunitas internasional untuk membantu menghentikan penganiayaan yang telah berlangsung selama 24 tahun oleh PKT.

Acara praktisi di Pusat Perbelanjaan Nexus Koramangala pada tanggal 23 Juli 2023.

Nyala lilin untuk mengenang para praktisi yang dianiaya sampai meninggal oleh PKT pada tanggal 23 Juli.

Orang-orang belajar tentang Falun Dafa.