(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa mengadakan konferensi pers pada 28 Juli 2023 untuk memberi tahu orang-orang bagaimana Partai Komunis Tiongkok (PKT) berusaha menghentikan pertunjukan Shen Yun di Korea Selatan. Mereka menyampaikan petisi di depan Kediaman Presiden Korea Selatan.

Quan Hongda, ketua Himpunan Falun Dafa di Korea Selatan, dengan petisi

Chosun Ilbo, surat kabar harian tertua di Korea Selatan, baru-baru ini menerbitkan sebuah laporan tentang upaya PKT mengganggu pertunjukan Shen Yun. Menurut sebuah laporan baru-baru ini, seorang perwakilan dari kedutaan Tiongkok di Korea Selatan mengatakan kepada seorang reporter dari The Chosun Ilbo, “Kami tidak setuju bahwa mengganggu pertunjukan Shen Yun akan mengganggu kedaulatan Korea Selatan. Kami akan terus mengikuti arahan kedutaan Tiongkok dan menolak permintaan praktisi Falun Dafa menyewa teater di Korea Selatan.” Dr. Wu Shilie, sekretaris Himpunan Falun Dafa di Korea Selatan, mengatakan bahwa PKT secara blak-blakan menyatakan akan mengabaikan kedaulatan Korea Selatan dan akan terus mengganggu pertunjukan Shen Yun dan kegiatan Falun Dafa.

Dr. Wu Shilie, sekretaris Himpunan Falun Dafa di Korea Selatan

Wu berkata: “Sebagai korban penganiayaan PKT, kami telah memutuskan untuk mengadakan konferensi pers dan mengajukan petisi kepada presiden sehubungan dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh kedutaan Tiongkok. Kami juga mengungkap bagaimana PKT mencampuri urusan dalam negeri Korea Selatan dan bagaimana PKT melanggar kedaulatan budaya negara. Kami berharap acara hari ini akan menjadi kesempatan bagi semua warga Korea Selatan untuk mengenali sifat komunisme yang sebenarnya dan kejahatannya.”

Quan Hongda dari Himpunan Falun Dafa di Korea Selatan, membacakan petisi yang ditujukan kepada presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol.

Setelah Quan Hongda selesai membaca petisi yang ditujukan kepada, Yoon Suk Yeol, presiden Korea Selatan, ia mengadakan konferensi pers dan menyampaikan petisi tersebut. Wartawan The Chosun Illbo, yang menerbitkan artikel itu pada bulan Agustus juga hadir.

Pusat petisi belum didirikan karena relokasi kediaman presiden Korea Selatan. Oleh karena itu, petugas penghubung dari Kantor Polisi Yongsan menerima petisi tersebut dan meneruskannya ke kediaman presiden. Perwakilan setempat dari berbagai organisasi juga hadir untuk menunjukkan dukungan mereka kepada praktisi Falun Dafa. Ini adalah kesempatan untuk memberi tahu publik tentang penganiayaan terhadap Falun Dafa.