(Minghui.org) Seorang pria berusia 70 tahun di Kabupaten Quzhou, Provinsi Hebei ditangkap setelah dilaporkan karena menyebarkan materi yang mengekspos penganiayaan Partai Komunis Tiongkok terhadap keyakinannya, Falun Gong, latihan pikiran dan tubuh berdasarkan prinsip Sejati -Baik-Sabar.

Wu Xuezhang, yang tinggal di Desa Beimadian, Kota Nanliyue, Kabupaten Quzhou, pergi ke Desa Chaozhai di Kota Nanliyue pada 14 Agustus 2023 untuk membagikan materi Falun Gong dari pintu ke pintu.

Ketika dia mampir ke rumah Chen Zhen, Chen Zhen berjalan keluar dan bertanya Wu berasal dari desa mana. Wu menjelaskan tujuannya membagikan materi Falun Gong, dan Chen, sekretaris Desa Chaozhai, menyeretnya ke kantor desa.

Chen kemudian menelepon Kantor Polisi Kota Nanliyue. Polisi segera datang dan menangkap Wu. Mereka juga menggerebek rumahnya dan menyita beberapa buku Falun Gong, satu ponsel, sebuah laptop, dua printer, dan uang tunai lebih dari 10.000 yuan.

Keesokan harinya polisi membawa Wu ke Pusat Penahanan Sitong di Kabupaten Quzhou. Para penjaga di sana awalnya menolak membawanya karena usianya yang sudah lanjut, namun polisi meninggalkannya di sana dan pergi. Pusat penahanan kemudian menerimanya.

Suami Dihukum Dua Tahun Kerja Paksa pada 2007

Wu dan istrinya, Yan Pengxiang, keduanya berlatih Falun Gong pada 1997 dan penyakit mereka segera hilang. Mereka berdua berulang kali menjadi sasaran karena keyakinan mereka pada Falun Gong selama 24 tahun penganiayaan.

Petugas Kantor Polisi Kota Nanliyue menerobos masuk ke dalam rumah Wu pada malam 27 Juli 2007, dan menangkapnya. Mereka menahannya di kantor polisi semalaman sebelum membawanya ke Pusat Penahanan Kabupaten Quzhou. Satu bulan kemudian, Wu dijatuhi hukuman dua tahun kerja paksa dan dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Kota Handan.

Wu dipaksa menonton acara yang memfitnah Falun Gong dan melakukan kerja paksa tanpa bayaran. Dia tidak diperbolehkan tidur setiap kali dia gagal menyelesaikan kuota pekerjaannya. Dia menderita secara fisik maupun mental setelah dua tahun kerja paksa.

Sekitar jam 11 pagi pada 6 Februari 2020, sebuah mobil polisi dan sebuah mobil sipil muncul di luar rumah Wu. Ternyata mereka semua adalah agen dari Kantor Polisi Kota Nanliyue. Mereka menyita buku-buku Falun Gong dari rumahnya dan bahkan merobek hiasan dinding. Baik Wu atau Yan ada di rumah, dan karena kehadiran polisi kedua cucu mereka yang berada di rumah ketakutan.

Istri Dijatuhi Tiga Hukuman Kerja Paksa dengan Total Tujuh Tahun

Yan ditangkap pada 1 April 2001, saat memasang materi Falun Gong. Dia ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Quzhou selama 100 hari, selama itu dia melakukan mogok makan sebagai protes. Para penjaga melepaskannya setelah dia menjadi sangat lemah.

Polisi terus mengganggu dia dan keluarganya di rumah, terkadang di tengah malam. Mereka juga mengatur orang-orang agar memantaunya dan menyadap teleponnya. Yan terpaksa tinggal jauh dari rumah tidak lama setelah dia dibebaskan dari pusat penahanan. Sekitar dua bulan kemudian, dia kembali ke rumah untuk mengambil beberapa keperluan dan ditangkap oleh sekelompok petugas yang kebetulan mengganggu keluarganya. Dia dijatuhi hukuman dua tahun kerja paksa dan dibawa ke Kamp Kerja Paksa Kota Shijiazhuang pada Juni 2003.

Yan ditangkap lagi pada Juli 2007 dan dijatuhi hukuman tiga tahun kerja paksa. Dia menderita penyiksaan brutal di Kamp Kerja Paksa Kota Shijiazhuang. Dia ditampar wajahnya dan dipaksa berdiri berjam-jam atau melakukan kerja paksa tanpa bayaran. Suatu kali dia dilarang tidur selama dua malam berturut-turut. Dia jatuh dalam kondisi kritis dan didiagnosis menderita kanker. Baru setelah itu kamp kerja paksa segera membebaskannya.

Melalui mempelajari ajaran Falun Gong dan melakukan latihan Falun Gong, Yan berangsur pulih setelah kembali ke rumah. Dia kemudian bahkan bisa melakukan pekerjaan pertanian lagi.

Pada tengah malam 4 Juli 2008, belasan petugas memanjat pagar rumah tetangga Yan dan masuk ke rumahnya. Mereka membuka paksa pintu kamar tidurnya dan membawanya pergi. Putranya yang saat itu berusia 15 tahun dibangunkan dan berusaha menghentikan polisi dan mengusirnya pergi. Polisi meninju dan menendang remaja tersebut serta menjatuhkannya.

Polisi menahannya di Kantor Polisi Kota Nanliyue sebelum membawanya ke Pusat Penahanan Kabupaten Quzhou. Dia kemudian dijatuhi hukuman dua tahun dua bulan kerja paksa dan kembali mengalami penyiksaan brutal di Kamp Kerja Paksa Kota Shijiazhuang.