(Minghui.org) Sebelum saya berbagi pengalaman saya sebagai praktisi Falun Dafa, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Guru Li (pencipta Falun Dafa) dan rekan-rekan praktisi atas kesempatan untuk menceritakan kisah saya, serta mengutip dari Fa Guru.

“Di tengah masyarakat yang berkepentingan realistis, di tengah hubungan perasaan dari dunia manusia, anda dapat melepaskan hati, dapat bersikap tidak seperti manusia biasa dalam menghadapi konflik, ini bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan dengan mengucapkannya di bibir saja, bila dilakukan secara sungguh-sungguh adalah sangat sulit. Di hadapan kepentingan-kepentingan duniawi hati ini tidak terusik, di hadapan kesal dan benci masih harus dengan senyum menghadapi segalanya, di tengah konflik masih harus mencari penyebab dari diri kita sendiri, ini tentu tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa. Sesungguhnya di dalam melewati tahap ujian adalah sangat menderita.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di AS Tengah 1999)

Saya mulai berlatih Falun Dafa pada Oktober 2021, selama pandemi COVID-19. Dua tahun sebelum saya memperoleh Fa, saya mengidap penyakit yang disebut RCVS (Reversible VasoConstriction Syndrome) yang menyebabkan pendarahan subarachnoid (penimbunan darah di dalam lapisan pelindung otak).

Pada Februari 2019, saat menjalani perubahan menopause yang memperburuk stres yang berkaitan dengan mengelola praktik gigi dan medis, menemui pasien, dan menangani urusan sehari-hari, saya tiba-tiba menghadapi krisis kesehatan RCVS yang mengancam jiwa dengan pendarahan subarachnoid.

Pada hari yang menentukan itu, sepulang kerja, saya merasakan sakit kepala yang luar biasa (seperti petir) yang diikuti dengan penyempitan pembuluh darah yang parah dan penarikan sumsum tulang belakang yang mengalir ke otak saya. Penyempitan vassal yang berhubungan dengan RCVS menyebabkan perdarahan subarachnoid. Saya berakhir di rumah sakit. Selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan bahkan bertahun-tahun dalam masa pemulihan, rasa sakitnya seringkali hampir tak tertahankan, dan saya benar-benar mencapai batas kemampuan saya untuk menoleransi rasa sakit yang begitu hebat. Saat itu, kemampuan saya untuk mengatasi rasa sakit yang hebat hanyalah dengan tetap hening dan menjaga pikiran saya tetap tenang.

Saya berkultivasi dengan cara saya sendiri. Saya tidak mengenal Falun Dafa, namun saya telah berlatih berbagai bentuk meditasi selama bertahun-tahun, dan saya cukup terampil untuk menjadi sangat tenang dan hening dalam menanggapi rasa sakit yang begitu hebat. Saya segera menyadari bahwa emosi atau pikiran apa pun, baik atau buruk, akan memicu rasa sakit yang parah. Saya belajar untuk menjadi sangat tenang dan hening. Saya belajar kembali cara tidur, dan belajar kembali cara berpikir di hadapan rasa sakit yang hebat.

Tujuan saya saat itu adalah untuk pulih, dan yang terpenting, untuk terhubung kembali, karena saya merasa terputus dari Tuhan. Rasa sakit yang berulang menghalangi saya untuk terhubung melalui meditasi, melalui doa, dan melalui keyakinan saya. Secara harfiah, bagian tersulit dari pemulihan saya adalah hening untuk terhubung kembali.

Suatu ketika, karena kurangnya kemampuan untuk terhubung, saya mulai panik. Saya harus memutuskan untuk tetap tenang atau menjadi panik karena obat-obatan dan antidepresan. Namun keinginan saya untuk menghindari pengobatan cukup kuat sehingga berhasil menghubungkan kembali melalui meditasi keyakinan saya dengan Tuhan. Dan itulah yang saya lakukan. Saya memutuskan untuk tetap berkesadaran jernih. Saya ingin terhubung dengan Tuhan. Dan saya benar-benar melakukannya. Dan saya mengalami kesembuhan tanpa obat.

Dua tahun kemudian, seperti sudah ditakdirkan, saya melihat artikel tentang Falun Dafa di The Epoch Times dan cukup penasaran untuk melihat situs web Falun Dafa. Di sana, sebagai seseorang yang akrab dengan latihan meditasi, saya dapat menemukan dan mendengarkan salah satu ceramah Guru Li tentang kultivasi, mencari ke dalam serta mengatasi kekurangan.

Saat mendengarkan ceramah Guru Li, saya merenungkan keadaan dunia yang gila pada saat itu yakni di tengah pandemi COVID di mana seluruh konsep tentang alam dan kepercayaan kepada Tuhan menjadi hancur. Kata-kata Guru Li selaras dengan pikiran saya, dan saya menyadari bahwa medan energi yang kuat dapat mencerahkan dan meningkatkan kehidupan. Mungkinkah ada orang lain seperti saya?

Saya menelepon seseorang yang bisa memperkenalkan saya kepada seorang praktisi Falun Dafa yang berdekatan dengan tempat tinggal dan tempat kerja saya. Kami melakukan percakapan yang menarik dan dia mengundang saya untuk berpartisipasi dalam latihan hari Minggu yang diadakan sekitar satu jam perjalanan dari rumah saya. Saya sangat bersemangat. Saya benar-benar ingin pergi. Saya mengunduh latihan yang menarik secara visual ke komputer sehingga saya bisa akrab dengan latihannya sebelum saya bertemu dengan kelompok Falun Dafa pada hari Minggu. Seperti yang saya harapkan, saya menemukan dia adalah praktisi berpengalaman dengan kemampuan luar biasa untuk berkultivasi dan menginspirasi praktisi baru.

Latihannya dilakukan di luar ruangan dalam sebuah taman, dan sejak bulan Oktober, cuaca mulai dingin. Saya membutuhkan jaket tetapi kemudian matahari muncul dan cuaca sedikit hangat. Pada satu titik, saya perlu menggunakan kamar mandi dan saya melihat sebuah gereja di seberang taman di mana terdapat kamar mandi. Ketika saya masuk ke dalam gereja, saya menemukan semua orang di sana, termasuk anak-anak, memakai masker, dan terlalu khawatir dalam mengikuti protokol COVID yang ketat.

Saat saya menyeberang jalan untuk kembali ke taman, saya menyadari bahwa tidak ada satupun praktisi Falun Dafa yang memakai masker. Saya ingat, ketika saya diperkenalkan kepada mereka, tidak ada satupun dari mereka yang peduli dengan masker dan tidak ada yang menjaga jarak dari saya. Semua bersukacita menyambut saya. Seolah-olah tidak ada pandemi COVID.

Hal ini memberikan kesan yang sangat besar bagi saya karena saya tetap mempertahankan bisnis saya tetap dibuka selama pandemi COVID. Saya tidak mewajibkan atau mendorong pelanggan saya untuk memakai masker. Sebelum berlatih Falun Dafa, sejak awal karir saya, saya memiliki keyakinan tanpa syarat dalam hati dan jiwa saya bahwa jasmani dan keimanan meredakan semua perasaan takut.

Saat saya mengucapkan selamat tinggal dan berjalan menuju mobil, saya melirik ke arah gereja, dan saya melihat dua patung Kristus – satu dengan tangan terbuka. Meskipun saya dibesarkan sebagai seorang Kristen, itulah pertama kalinya saya merasa Surga Kristus dengan begitu jelas. Medan energi itu akan tetap bersama saya selamanya. Salib, gambaran Kristus, kini mempunyai arti yang sangat berbeda dibandingkan sebelumnya. Hal ini memberikan saya ketenangan yang luar biasa dan dukungan terhadap kultivasi saya dalam Falun Dafa.

Kontak saya dengan para praktisi Falun Dafa membuktikan kebenaran ceramah Guru Li. Kesan pertama saya adalah sebuah pengingat bahwa Anda dapat memercayai dunia, bahwa Anda dapat memercayai iman, dan bahwa Anda dapat mengultivasinya. Semuanya teramat jelas bagi saya. Setelah latihan pertama itu, saya membeli buku Zhuan Falun. Jadi bagi saya pertemuan pertama tersebut cukup penting.

Salah satu hal terpenting yang saya pelajari dari berlatih Falun Dafa adalah mencari ke dalam dan tidak menyalahkan orang lain atas kekurangan saya. Saat ini, karena berlatih Falun Dafa, saya jauh lebih mampu untuk mengatasi stres kehidupan sehari-hari. Ketika saya mendapati diri saya sedang menghadapi stres dan kekangan, saya mencari ke dalam untuk mencari kekurangan saya, dan saya menyadari betapa hal tersebut sangat membantu.

Berlatih dan belajar Fa setiap hari benar-benar memberi saya referensi yang berbeda. Meskipun saya telah berlatih meditasi jenis lain, termasuk ajaran Buddha, ajaran Guru Li telah sangat membantu saya menghubungkan meditasi dengan kehidupan sehari-hari. Meditasi bukan sekedar menikmati pencerahan pada saat meditasi, menikmati ketenangan pada saat tertentu, namun sekaligus membawa ketenangan-membawa pencerahan ke setiap bagian hidup Anda; untuk pekerjaan Anda, untuk hubungan Anda, untuk impian Anda. Saya sekarang merasakan hal yang sama ketika saya bekerja, ketika saya mengurus bisnis, ketika saya berbicara dengan staf saya, atau ketika saya berbicara dengan keluarga saya, seperti yang saya rasakan selama meditasi.

Segala sesuatu yang dulunya sangat menegangkan menjadi lebih mudah untuk dihadapi. Saya memiliki kekuatan dan ketenangan untuk mengalami, menciptakan, dan mencapai lebih banyak hal dalam hidup saya. Berlatih Falun Dafa adalah upaya penuh waktu yang memberikan ketenangan pada setiap momen yang melibatkan masalah keluarga, bisnis, staf, dan kesehatan.

Saya bangun di pagi hari dan sering bekerja lembur, jadi hampir setiap hari saya punya cukup waktu untuk berlatih dan belajar Fa. Setiap hari saya memancarkan pikiran lurus dan terikat pada medan energi yang mendukung kultivasi saya.

Sebagai seorang anak, saya selalu merasakan kehadiran surga dan saya mempunyai kesempatan untuk mengalami baik pemikiran manusia maupun pemikiran surga. Pemahaman saya saat ini mengenai kultivasi memungkinkan saya mengambil lebih banyak tanggung jawab. Ketika saya mencari ke dalam, saya mendapatkan ketenangan rohani yang luar biasa, pengingat akan siapa diri saya, dan kemampuan untuk berkultivasi kembali ke surga. Saya menyadari semakin banyak saya berkultivasi, belajar Fa, memancarkan pikiran lurus dan menyelamatkan makhluk hidup, semakin baik saya dapat berkultivasi hingga mencapai kesempurnaan.

Tepat sebelum menyelesaikan penulisan berbagi pengalaman ini, saya terpaksa menanggung konfrontasi yang intens dan berlarut-larut yang memerlukan fokus batin yang luar biasa untuk bertahan. Saya harus, dalam suasana formal, menghadapi tuduhan palsu dan fitnahan yang dilontarkan oleh orang yang tidak jujur dan berbohong. Ketika saya menderita karena kesaksiannya yang semu dan palsu, saya berusaha membela diri dengan mengikuti prinsip-prinsip Falun Dafa dan tidak terlibat dalam pertentangan dengan orang yang tidak mengucapkan kebenaran sedikit pun.

Saya memilih untuk membela diri dengan tetap tenang, memancarkan pikiran lurus dan meningkatkan Xinxing. Sayangnya, upaya saya untuk mempertahankan posisi unggul tidak sebanding dengan permohonan dramatis yang didasarkan pada kebohongan yang histeris dan terbuka. Saya menderita akibat kesulitan melalui proses lurus dengan mencari ke dalam untuk menemukan mengapa saya harus menanggung pengalaman menyakitkan seperti ini. Apa yang telah saya lakukan hingga pantas mendapatkan perbedaan seperti itu?

Saya menghabiskan, dan masih menghabiskan, banyak waktu untuk mencari alasan dan menerima kesengsaraan ini. Namun demikian, saya bersyukur bahwa latihan Falun Dafa telah memberi saya keterampilan untuk mengultivasi setiap pikiran dan setiap momen, untuk mencari ke dalam, memancarkan pikiran lurus dan dengan demikian menanggung beban dan menunggu sampai semua ini berlalu.

Saya menemukan bahwa menyelesaikan penulisan berbagi pengalaman ini benar-benar membantu saya mengatasi dan melewati ujian ini. Meskipun emosi terus berdatangan, saya menemukan bahwa terhubung dengan medan energi Sejati-Baik-Sabar memungkinkan saya untuk menyelaraskan diri dengan kebenaran, memiliki belas kasih untuk semua yang terlibat, dan menjaga ketahanan yang diperlukan untuk menemukan kehormatan dalam cara saya mendekati dan lulus ujian ini.

Guru berkata

“Sesungguhnya, ketika kalian merasa kesal karena nama, kepentingan dan perasaan di tengah manusia biasa telah dicederai, itu sudah merupakan ketidaksanggupan melepas keterikatan hati manusia biasa. Kalian haruslah ingat! Xiulian itu sendiri tidaklah menderita, kuncinya adalah tidak sanggup melepas keterikatan manusia biasa. Ketika nama, kepentingan dan perasaan kalian harus dilepas barulah terasa menderita.” (“Sejati Berkultvasi,” Petunjuk Penting Gigih Maju)

Tidak ada yang terjadi pada saya sebagai sebuah kebetulan. Ketika sesuatu yang bersifat pribadi terjadi, itu adalah kesempatan bagi kita untuk mencari ke dalam, mengultivasi Xinxing, dan memperbaikinya. Guru mengajarkan pada kita bahwa meskipun kita mengamati sesuatu sebagai pihak ketiga, kita perlu mencari ke dalam. Jika kita benar-benar mengikuti apa yang Guru katakan, mengubah konsep mencari ke luar dan memeriksa batin kita, maka kita akan mengalami lompatan besar dalam kultivasi. Saya berterima kasih kepada Guru dari lubuk hati saya yang paling dalam. Kultivasi Dafa ditujukan pada hati seseorang. Jika kita sungguh-sungguh mencari ke dalam, maka kita akan melihat perubahan yang ajaib.

Sekali lagi, saya berterima kasih kepada Guru Li dan rekan-rekan praktisi atas kesempatan untuk mengalami pencerahan.

(Disampaikan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Amerika Tengah Tahun 2023)