(Minghui.org) Setelah menjalani hukuman 7,5 tahun penjara karena keyakinannya pada Falun Gong, seorang mantan kolonel senior dengan pangkat wakil resimen batalion utama ditangkap lagi pada 3 Juli 2023, dan sekarang menghadapi tuntutan.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak 1999.

Hao Jingming, 58 tahun, adalah mantan direktur Observatorium Meteorologi Angkatan Udara Baishiyi di Chongqing. Setelah menyelesaikan hukuman penjara 7,5 tahun sebelumnya pada 2018, dia pindah bersama ibunya di Kota Pingdu, Provinsi Shandong untuk merawat ibunya.

Hao bergabung dengan praktisi Falun Gong setempat di rumah Jiang Caifeng pada sore hari tanggal 3 Juli 2023. Segera setelah dia masuk ke rumah Jiang, lebih dari 20 petugas polisi masuk dan memborgolnya. Polisi kemudian menggeledah kediaman Hao yang tinggal bersama ibunya. Menurut seorang saksi, lebih dari sepuluh mobil polisi diparkir di luar rumahnya.

Saat melihat polisi, ibu Hao menelepon putrinya, yang sudah pergi tidak lama setelah mengantarkan makanan kepada mereka. Putrinya bergegas kembali dan dihentikan oleh polisi di depan pintu. Dia berargumen bahwa itu adalah rumah ibunya dan polisi mengalah membiarkannya masuk.

Saudara perempuan Hao bertanya kepada polisi mengapa mereka menangkap Hao. Polisi bersikeras bahwa mereka harus menangkap Hao. Sebelum Hao akhirnya dibawa pergi oleh polisi pada pukul 10 malam setelah berjam-jam kebuntuan, Hao meminta saudara perempuannya untuk menyewa pengacara untuknya.

Menurut orang dalam, polisi mulai memantau Hao sejak November 2022. Mereka mengintai rumah Jiang selama tiga minggu untuk menangkap Hao. Selain Hao dan Jiang, lebih dari sepuluh praktisi lain yang baru-baru ini melakukan kontak dengan Hao juga ditangkap pada hari yang sama.

Orang dalam lainnya mengungkapkan bahwa perintah untuk menangkap Hao datang dari Bao Hui, kepala Departemen Kepolisian Kota Pingdu yang baru. Namun tidak jelas apa yang menyebabkan keputusan Bao memburu Hao.

Menghadapi Penuntutan

Hao dibawa ke Pusat Penahanan Kota Pingdu pada 5 Juli dan dia memulai mogok makan pada hari yang sama untuk menuntut pembebasan tanpa syarat.

Li Xiaoan dan petugas lainnya bermarga Zhong dari Kantor Polisi Chengguan membawa Hao ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik dan dicekok paksa makan pada 18 Juli.

Saudara perempuan Hao diberitahu oleh polisi dan bergegas ke rumah sakit untuk memeriksanya. Dia terkejut melihat meskipun kondisi fisik Hao lemah, polisi masih tetap memborgol dan membelenggunya.

Karena Hao menolak bekerja sama dengan polisi dalam pemeriksaan fisik, seorang petugas mendorongnya ke depan saudara perempuannya. Hao hampir jatuh. Saudara perempuannya juga mengetahui bahwa Hao pernah muntah darah ketika penjaga pusat penahanan mencoba mencekoknya dengan paksa.

Seorang agen dari Kantor 610 Kota Pingdu, yang juga berada di rumah sakit, mengatakan mereka bisa memberinya hukuman penjara yang lebih ringan yaitu tiga tahun jika Hao mau bekerja sama dengan mereka.

Penangkapan Hao disetujui pada 2 Agustus dan pengacaranya mengunjunginya pada 18 Agustus.

Ibu Hao, berusia 70an tahun, menderita patah tulang kominutif belum lama ini. Saat dia hampir bisa bergerak, Hao ditangkap. Ibunya sekarang sangat mengkhawatirkan Hao.

Hukuman Penjara Sebelumnya 7,5 tahun

Hao ditangkap pada Maret 2011 karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong di Distrik Jiulongpo, Chongqing. Petugas yang menangkapnya sebenarnya adalah rekannya di Angkatan Udara Baishiyi, bukan polisi sipil. Mereka mengatakan tidak punya pilihan selain menangkapnya. Atasan militernya juga pergi ke Pusat Penahanan Baiheling untuk mencoba membujuknya agar melepaskan Falun Gong. Dia berkata selama Hao melepaskan keyakinannya, dia tidak akan dihukum.

Hao tetap teguh pada keyakinannya dan dijatuhi hukuman 7,5 tahun di Penjara Yongchuan pada 2012. Untuk mengubah pendirian Hao, penjaga penjara melarang dia tidur, memaksanya duduk di bangku kecil tanpa bergerak sepanjang hari, dan menyetrumnya dengan tongkat listrik.