(Minghui.org) Salam kepada Guru yang terhormat! Salam kepada rekan-rekan praktisi! Saya mulai membaca Zhuan Falun (buku utama Falun Dafa) pada akhir Maret 1999. Fa Guru telah menjawab banyak pertanyaan saya, dan kegembiraan saya sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Selama tiga tahun, saya menderita cedera leher dan punggung akibat kecelakaan mobil. Saya berkonsultasi dengan berbagai dokter, tetapi tidak ada yang bisa membantu. Saya sangat lemah sehingga saya bahkan tidak mampu mengangkat anak berusia tiga tahun. Saya pikir tidak ada harapan bagi saya. Namun, hanya tiga minggu setelah saya mulai membaca Zhuan Falun, saya tiba-tiba menyadari bahwa rasa sakit saya telah lenyap. Saya memahami bahwa Guru telah memurnikan tubuh saya. Banyak masalah kesehatan yang saya alami juga hilang. Saya merasa sangat bersyukur atas karunia Guru. Rasa sakit saya lenyap dan bahkan saya belum mulai melakukan latihan. Baru pada akhir April 1999, sekitar tanggal 25 April, saya mulai melakukan latihan Gong bersama praktisi di Oakland. Melihat perubahan besar pada fisik dan watak saya, istri saya memutuskan untuk mulai berlatih.

Saya sangat rajin. Saya belajar Fa dan latihan Gong setiap hari. Terkadang, setelah anak-anak tidur dan hari sudah larut, saya dan istri melakukan kelima perangkat latihan. Kami menyelesaikan latihan, sekitar jam 2 pagi. Saya teringat saya dan istri saya saling bertanya sambil bercanda, “Jadi, latihan yang baru kita lakukan itu dianggap sebagai latihan kemarin atau hari ini?”

Saat itu, kegiatan yang paling saya nikmati adalah memperkenalkan Falun Dafa kepada orang lain. Kami dan rekan praktisi mengadakan kelas untuk mengajarkan latihan. Setiap bulan, kami mengadakan lokakarya di perpustakaan di kota kami. Kami juga mengadakan kelas di berbagai lokasi, seperti sekolah dan panti jompo. Jumlah peserta bervariasi; terkadang jumlahnya sedikit, sedangkan di lain waktu jumlahnya banyak. Kadang-kadang, kami mungkin hanya memiliki satu atau dua peserta, sedangkan pada jam sibuk, satu sesi dapat dihadiri lebih dari tiga puluh atau empat puluh peserta. Saya selalu berpikir: Jika hanya satu orang yang datang, usahanya tidak sia-sia.

Segera setelah saya mulai berlatih, Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Falun Dafa. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan sampai lebih dari setahun kemudian, ketika Guru bertemu dengan praktisi untuk pertama kalinya sejak penganiayaan dimulai, dan memberikan ceramah di San Francisco pada tahun 2000. Ini juga pertama kalinya saya melihat Guru secara langsung. Air mata mengalir di wajah saya saya.

Setelah bertemu dengan Guru, para koordinator di Wilayah Teluk mulai mengatur kegiatan untuk mengklarifikasi fakta. Kami pergi ke New York untuk memprotes mantan ketua PKT Jiang Zemin, lalu kami pergi ke Chicago, Texas, dan Kanada. Kami bahkan pergi ke Eropa dua kali untuk mengajukan petisi kepada PBB agar membantu mengakhiri penganiayaan.

Ke mana pun saya pergi, saya membawa ransel berisi materi klarifikasi fakta. Setiap kali saya memungutnya, saya merasa seperti hendak pergi berperang dan baru saja mengayunkan pedang ke punggung saya—seolah-olah saya adalah seorang prajurit di zaman dahulu. Namun sekarang kami menggunakan materi klarifikasi fakta dan bukan pedang. Menatap anak-anak saya yang masih kecil, saya enggan untuk pergi. Setelah saya pergi untuk waktu yang lama, putri sulung saya melihat saya dan berkata, “Apakah ayah bertambah pendek?” Saya pergi sangat lama, tinggi dia bertambah.

Melihat kembali tahap awal kultivasi saya, saya menjadi lebih rajin dibandingkan setelahnya.

Mengatasi Kemalasan

Di jalur kultivasi kita terkadang lebih rajin dan terkadang kita menjadi santai. Namun, saya bermalas-malasan dalam jangka waktu yang lama dan menyia-nyiakan waktu berharga yang Guru berikan kepada kita untuk menyelamatkan orang-orang. Beberapa tahun setelah saya mulai berlatih, saya menjadi relatif malas dalam berkultivasi. Itu karena, meskipun menyelenggarakan banyak kelas untuk mengajarkan latihan dan banyak orang datang untuk belajar, hanya sedikit yang mulai benar-benar berlatih. Saya merasa kecewa dan tidak proaktif dalam memperkenalkan Falun Dafa.

Meskipun saya terus melakukan tiga hal yang Guru minta agar kita lakukan, perlahan-lahan saya menjadi santai. Saya menjadi ceroboh dalam belajar Fa dan melakukan latihan. Saya kehilangan rasa urgensi untuk menyelamatkan orang-orang dan mulai berpikir penganiayaan akan segera berakhir. Saya tidak tahu bagaimana menjadi rajin lagi. Untungnya, apapun keadaannya, saya selalu mengutamakan Dafa. Itu sebabnya saya secara aktif berpartisipasi dalam acara klarifikasi fakta kelompok tahunan, termasuk kegiatan pada tanggal 25 April, 13 Mei, dan 20 Juli, serta parade dan acara klarifikasi fakta.

Guru berkata,

“Perihal Xiulian, ada sebuah ungkapan, dahulu saya juga pernah mengatakannya kepada anda, “Xiulian seperti pada awal mula, pasti akan berhasil.” (“Ceramah Fa pada Hari Falun Dafa Sedunia,”  Ceramah Fa di Berbagai Tempat 12)

Guru juga berkata,

“Banyak orang yang tidak berhasil Xiuliannya, justru karena di tengah berlalunya waktu, dia tidak dapat melangkah maju. Kesepian, menjemukan, terhadap suatu hal sudah begitu terbiasa sehingga tidak ingin dikerjakan lagi, atau sudah menjadi suatu kebiasaan. Hal apapun dapat membuat orang menjadi kendur dan malas.” (“Ceramah Fa pada Hari Falun Dafa Sedunia,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat 12)

Saya ragu apakah saya bisa mencapai pencerahan. Saya baru-baru ini bertanya-tanya tentang kondisi kultivasi saya. Saya merasa tertinggal jauh dibandingkan saat saya pertama kali mulai berkultivasi. Bagaimana saya bisa menjadi rajin lagi?

Sepertinya saya tidak bisa terburu-buru, apa pun yang saya lakukan.

Meskipun saya belum membuat kemajuan yang signifikan, Guru selalu menjaga dan membimbing saya. Guru menggunakan berbagai situasi, seperti partisipasi saya dalam berbagai proyek atau kegiatan, untuk menunjukkan banyak keterikatan saya. Saya ingin memberikan dua contoh.

Tidak ada Hal Kecil dalam Kultivasi

Saya bersama keluarga saya berhenti di restoran hamburger untuk membeli makanan. Setelah memesan, kami menerima sekantong burger dan kembali ke mobil untuk makan. Saat kami membuka tasnya, kami menemukan dua burger tambahan di dalamnya. Kami mempertimbangkan untuk mengembalikannya, tapi kami sudah menyentuhnya sehingga mungkin tidak bisa dijual kembali. Kami juga mempertimbangkan untuk memberi mereka uang, tapi itu berarti harus mengantri, dan kami tidak yakin apakah mereka akan menerimanya. Kami memutuskan bahwa ini sudah terlanjur. Namun, tak lama setelah kami melanjutkan perjalanan, saya harus mengerem tiba-tiba, menyebabkan dua buah hamburger terjatuh dari tas ke lantai. Kami segera menyadari bahwa kami tidak boleh mengambil keuntungan dari orang lain, bahkan untuk hal kecil sekalipun.

Keterikatan pada Makanan Pedas

Dulu saya menghindari makan makanan pedas. Namun, ketika saya terlibat dalam logistik bus di belakang panggung Shen Yun, makanan yang diberikan kepada kami biasanya pedas. Saya mengeluhkannya selama bertahun-tahun. Dua tahun lalu, saya akhirnya mendapatkan pemahaman dari sudut pandang kultivasi. Saya bertanya-tanya mengapa hal ini terus terjadi. Saya menyadari bahwa ini mungkin terkait dengan keterikatan saya pada rasa takut terhadap makan makanan pedas. Jadi, saya memaksakan diri untuk makan makanan apa pun yang diberikan kepada saya.

Awalnya saya menggigit makanannya lalu meminum air dingin. Pada tahun kedua, saya bisa makan segala macam makanan pedas tanpa perlu air, dan terkadang saya bahkan memakannya tanpa minum air. Belakangan saya mengetahui bahwa kami sering mendapat makanan pedas karena itu yang disumbangkan. Terkadang hanya itu makanan yang tersedia. Terkadang, bahkan praktisi yang menyiapkan makanan untuk Shen Yun belum makan dan menawarkan makanan mereka kepada kami yang mengelola bus. Merenungkan keluhan saya di masa lalu, saya merasa malu dan menyesal.

Kesempatan berkultivasi ini mengajarkan saya untuk mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu dan lebih memahami rekan-rekan praktisi dengan melihat masalah dari sudut pandang mereka.

Ketika saya mulai berlatih, saya pikir saya sudah melepaskan ketenaran dan keuntungan serta tidak memiliki ego. Namun, keterikatan saya pada nama terus muncul kembali, seperti mengupas lapisan bawang—satu lapisan terkelupas hanya untuk memperlihatkan lapisan lain di bawahnya. Ketika saya pikir saya telah melenyapkan keterikatan tertentu, keterikatan itu muncul kembali. Ketika saya berpikir saya berkultivasi dengan baik, saya menemukan pikiran tidak murni dan keegoisan saya terlihat jelas.

Kadang-kadang, saya merasa sangat frustrasi—sepertinya tidak peduli seberapa keras saya berkultivasi, masih ada keterikatan. Untungnya, kita memiliki bimbingan Fa. Guru berkata,”Karena bagian anda yang telah dikultivasi dengan baik, bagian yang layak menjadi Dewa itu sudah dipisahkan.” (Ceramah Fa pada Konferensi Para Pembimbing di Changchun)

Saya menyadari bahwa pikiran tidak baik saya adalah manifestasi dari keterikatan yang belum saya singkirkan. Saya juga memahami bahwa Pelurusan Fa belum selesai, dan Guru kita yang belas kasih memperpanjang waktunya untuk kita. Kita harus terus meningkatkan diri, mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan lebih banyak orang.

Ketika Shen Yun pertama kali hadir di daerah kami, saya juga berkontribusi. Pada saat itu, saya melakukannya karena Guru meminta kita melakukannya. Saya melakukannya hanya karena saya mengikuti kata-kata Guru. Namun, saya belum sepenuhnya memahami dan belum menyadari pentingnya mempromosikan Shen Yun. Ketika saya kemudian memahami hubungan antara Shen Yun dan penyelamatan manusia, saya termotivasi untuk memberi tahu orang-orang tentang Shen Yun.

Saya menyadari bahwa kita perlu memahami prinsip-prinsip Fa agar mempunyai motivasi untuk berkultivasi dengan tekun. Terlibat dalam mempromosikan Shen Yun dan membantu logistik pertunjukan Shen Yun juga memberi saya peluang dan lingkungan yang sangat baik untuk berkultivasi. Melalui pengalaman ini, saya dapat menghilangkan banyak keterikatan, seperti rasa takut pada rasa lelah, pola pikir yang mencari kenyamanan untuk tidur, keengganan terhadap makanan dingin atau pedas, dan sebagainya.

Urgensi Menyelamatkan Manusia

Saya baru-baru ini memahami banyak prinsip yang belum saya pahami sebelumnya. Saya juga menyadari kesinambungan antara apa yang Guru ajarkan di masa lalu dan apa yang Beliau ajarkan sekarang. Saya sangat memahami tiga hal yang Guru minta agar kita sebagai pengikut Dafa lakukan untuk membantu Guru dalam Pelurusan Fa. Saya juga menyadari pentingnya klarifikasi fakta.

Saya juga memahami prinsip Fa bahwa sikap orang-orang terhadap Dafa menentukan apakah mereka dapat diselamatkan.

Saya menyadari bahwa sejak Dafa menciptakan alam semesta, sifatnya adalah Sejati-Baik-Sabar. Misalkan orang-orang mempunyai sikap negatif terhadap Dafa, dan menolak prinsip universal Sejati-Baik-Sabar. Kalau begitu, tidak akan ada tempat bagi mereka di alam semesta baru.

Ketika saya memahami prinsip-prinsip yang Guru ajarkan dan mengamati bahwa banyak orang masih bingung, saya benar-benar merasakan pentingnya menyelamatkan mereka. Terutama setelah membaca dua artikel Guru yang baru, “ Mengapa Ada Umat Manusia” dan “Mengapa Hendak Menyelamatkan Makhluk Hidup,” saya merasakan perasaan mendesak yang lebih kuat dan saya juga merasakan beratnya tanggung jawab kita sebagai pengikut Dafa. Kita benar-benar perlu melakukan klarifikasi fakta yang ekstensif dan komprehensif. Dengan kesadaran ini, saya memahami bahwa tidak ada ruang untuk berpuas diri; dan kita juga tidak boleh bersantai.

Bergerak Maju

Melihat kembali semua yang saya alami dari masa kanak-kanak hingga dewasa, sepertinya semuanya mempersiapkan saya untuk peran yang akan saya mainkan dalam membantu Guru selama masa Pelurusan Fa. Kondisi kehidupan yang menantang selama tahun-tahun awal saya membantu melenyapkan banyak hutang karma dan memupuk tekad yang kuat. Tumbuh di keluarga berpenghasilan rendah mengajari saya untuk peduli terhadap orang lain. Mengalami Revolusi Kebudayaan di daratan Tiongkok, kemudian pindah ke Hong Kong, dan akhirnya datang ke Amerika Serikat melalui lingkungan San Francisco yang kompleks, pengalaman-pengalaman ini memperkaya pemahaman saya tentang hidup di dunia manusia. Menghadiri sekolah menengah atas di San Francisco juga memungkinkan saya belajar bahasa Mandarin, sehingga memungkinkan saya mempelajari Fa Guru di kemudian hari. Menjadi asisten pengajar selama studi pascasarjana di universitas membantu saya mengatasi sifat introvert dan takut berbicara. Dengan mengajar selama beberapa dekade, saya mengasah kemampuan saya berkomunikasi secara efektif dan memahami sudut pandang orang lain. Semua ini berkontribusi pada kemampuan saya saat ini untuk mengklarifikasi fakta. Bahkan kecelakaan mobil yang parah, yang membuat saya sakit dan menderita secara fisik, membuat saya secara pribadi merasakan kekuatan Dafa yang luar biasa. Pengalaman langsung saya adalah kesaksian yang kuat ketika saya memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa.

Kini, kita sedang menyaksikan kekacauan dalam masyarakat, kemerosotan moral, dan sepertinya tidak ada harapan lagi. Banyak orang awam mengatakan bahwa masyarakat ini tidak dapat diselamatkan.

Saya memahami bahwa sebagai pengikut Dafa di Wilayah Teluk San Francisco, kita adalah harapan bagi masyarakat di wilayah ini. Oleh karena itu, kita harus mengklarifikasi fakta dengan penuh semangat sehingga lebih banyak orang dapat mengetahui tentang Dafa dan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Kita harus membantu dunia memahami fakta kebenaran tentang penganiayaan terhadap Falun Dafa yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok sehingga lebih banyak orang dapat memahami fakta kebenaran dan diselamatkan. Hanya ketika orang-orang mengetahui keindahan Dafa barulah mereka mempunyai sikap positif terhadapnya.

Menyelamatkan orang adalah misi kita, sebagai pengikut Dafa di masa Pelurusan Fa, dan membantu Guru menyelamatkan mereka adalah tanggung jawab kita. Berhasil dalam hal ini adalah kehormatan bagi kita; jika tidak, kita akan menyesal. Oleh karena itu, kita harus berani, rajin dan membantu Guru dalam menyelamatkan manusia; kita tidak bisa hanya duduk di rumah dan bersenang-senang. Kita bisa melihat betapa cepatnya masyarakat ini semakin terpuruk dan korup. Jika umat manusia terus mengalami kemunduran, tidak akan lama lagi Anda akan kehilangan tempat untuk menemukan kenyamanan. Jadi, rekan-rekan praktisi, mari kita semua maju bersama, dan selamatkan orang-orang yang seharusnya kita selamatkan.

Terima kasih Guru! Terima kasih rekan-rekan praktisi.

(Disampaikan pada Konferensi Fa San Francisco tahun 2023)