(Minghui.org) Seorang warga Kota Maoming, Provinsi Guangdong berusia 59 tahun, dijatuhi hukuman empat tahun dengan denda 15.000 yuan pada 28 Juli 2023, karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan kultivasi untuk watak dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Lin Wu, seorang pensiunan pelaut dari China Cosco Shipping Corporation Limited, Cabang Guangdong, ditangkap pada 14 Agustus 2020 dan hadir dua kali di pengadilan di Pusat Penahanan Pertama Kota Maoming, masing-masing pada 17 Mei dan 28 Juli 2023.

Selama kedua persidangan, hakim ketua menyiapkan ambulans, karena Lin telah disiksa hingga menderita nyeri dada, tekanan darah tinggi, mati rasa pada jari-jarinya, dan pusing. Dia segera dibawa pergi tepat setelah sidang hukumannya pada 28 Juli, dan pengacaranya mencurigai petugas pengadilan membawanya ke rumah sakit.

Lin bukanlah satu-satunya orang di keluarganya yang menjadi sasaran penganiayaan karena berlatih Falun Gong. Istrinya, Li Suzhen, meninggal akibat penganiayaan beberapa tahun lalu. Lin membesarkan keempat anak mereka sendirian.

Dua Sidang Pengadilan

Pengadilan Distrik Maonan mengadakan sidang kasus Lin di pusat penahanan pada 17 Mei 2023. Karena tekanan darah tinggi Lin dan kondisi medis lainnya, hakim ketua Tan Wei (yang juga wakil presiden pengadilan) memerintahkan ambulans untuk bersiaga.

Dua pengacara Lin mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya dan membantah tuduhan jaksa Yu Huadan terhadapnya, yaitu, "menggunakan organisasi kultus untuk mengganggu penegakan hukum," dalih standar yang digunakan oleh rezim komunis untuk memfitnah dan memasukkan praktisi Falun Gong ke dalam penjara.

Para pengacara menekankan bahwa tidak ada hukum yang berlaku di Tiongkok yang pernah mengkriminalisasi Falun Gong. Mereka juga menunjukkan bahwa polisi, kejaksaan, dan pengadilan semuanya telah melanggar prosedur hukum dalam menangkap dan menuntut klien mereka. Mereka menuntut pembebasan Lin.

Hakim Tan dan asisten hakimnya, termasuk Ke Xuejun dan Pan Chuanghua, terus menyela para pengacara saat mereka menyampaikan pernyataan pembelaan. Salah satu pengacara menyatakan bahwa dia akan mengajukan tuntutan terhadap Tan, Ke, dan Pan. Dia juga mendesak agar panitera Gong Yanfen mencatat pernyataan pembelaan dan interupsi hakim terhadap pengacara dalam proses persidangan.

Tan mengabaikan para pengacara dan mengadakan sidang hukuman pada 28 Juli 2023. Hanya dua putri Lin yang diizinkan hadir. Begitu mereka memasuki pusat penahanan, mereka diikuti oleh tujuh petugas berpakaian preman, yang menghalangi mereka untuk mengambil gambar proses persidangan. Ketujuh petugas dan beberapa orang lain yang diatur oleh pengadilan menempati semua kursi kecuali dua kursi yang disediakan untuk kedua putri Lin.

Meskipun kesehatan Lin lemah, dia diborgol dan dibelenggu sepanjang sidang pengadilan. Borgol dan belenggu juga saling terkait, sehingga sulit baginya untuk meluruskan tubuhnya.

Kedua pengacara Lin tidak dapat menghadiri sidang hukuman karena jadwal yang berbentrokan.

Setelah Hakim Tan selesai membacakan putusan pengadilan, Lin berteriak kepada putrinya, “Banding! Banding!"

Sidang hukuman berakhir dalam waktu kurang dari 20 menit. Anak-anak perempuan Lin melihat juru sita pengadilan menempatkan ayah mereka di kendaraan pengadilan sehingga mereka bertanya ke mana dia akan dibawa. Juru sita berkata, "Ke pusat penahanan." Para wanita muda kebingungan, "Bukankah kita di pusat penahanan sekarang?" Juru sita tidak menanggapi dan membawa Lin pergi.

Anak-anak perempuan Lin memanggil salah satu pengacaranya dan pengacara menduga juru sita mungkin telah membawa Lin ke rumah sakit karena masalah jantung dan tekanan darah tinggi. Pengacara juga mengatakan bahwa juru sita tidak menggunakan ambulans dalam keadaan siaga untuk menghindari menarik perhatian tahanan lain.

Penangkapan

Lin disergap oleh dua orang yang bersembunyi di gedung apartemennya ketika dia kembali dari berbelanja pada 14 Agustus 2020. Berpikir bahwa mereka akan merampoknya, dia berjuang dan berusaha melarikan diri. Orang-orang itu menelepon dan tiga orang lainnya muncul, yang menekan Lin ke lantai dan mengambil kunci rumahnya. Mereka kemudian menggeledah rumahnya dan menyita buku-buku Falun Gong serta barang-barang pribadi lainnya.

Lin dibawa ke kantor polisi lokal sekitar tengah hari. Polisi memborgol dan membelenggunya dengan kencang di kursi besi berkarat. Mereka menginterogasinya dengan intimidasi dan kekerasan verbal sampai jam 2 pagi. Meskipun Lin menyatakan bahwa dia adalah warga negara yang taat hukum dan menolak menjawab pertanyaan apa pun, polisi memalsukan jawaban dan mengisi catatan interogasi.

Polisi kemudian membawa Lin ke rumah sakit lokal untuk pemeriksaan fisik. Dia diambil darahnya kemudian elektrokardiogram, dan CT scan. Dokter menemukan dia memiliki kondisi jantung yang parah, tetapi polisi masih membawanya ke Pusat Penahanan No. 1 Kota Maoming pada pukul 4 pagi pada 15 Agustus 2020. Dia diborgol sepanjang waktu selama pemeriksaan dan pemindahan.

Polisi berusaha mengulangi elektrokardiogram pada Lin keesokan harinya, tetapi harus membatalkannya setelah dia demam.

Dua hari kemudian, Lin dibawa ke rumah sakit untuk ekokardiogram dan elektrokardiogram. Dokter tidak berkomunikasi dengannya tentang hasilnya, tetapi Lin merasakan sesak di dadanya. Dia juga mengalami kesulitan bernapas, pusing, dan mati rasa di lengan dan jari-jarinya.

Polisi membawa Lin kembali ke rumah sakit untuk pemeriksaan jantung yang sama pada 14 September 2020, karena gejalanya terus berlanjut dan berat badannya turun dari 65 kg menjadi 45 kg dalam sebulan. Namun dokter masih belum memberitahukan hasilnya.

Suatu hari setelah Kejaksaan Distrik Maonan menyetujui penangkapannya pada 18 September, polisi datang ke pusat penahanan dan menginterogasi Lin lagi. Lin menolak untuk bekerja sama, dia juga tidak mengakui jawaban palsu dalam catatan interogasi setelah penangkapannya.

Pengacara Lin mengunjunginya di pusat penahanan pada 23 September dan kemudian bertemu dengan jaksa Yu dan petugas polisi Fan Laibiao yang menangani kasusnya pada 24 September.

Pengacara mendesak Fan untuk membatalkan tuntutannya terhadap Lin karena kurangnya bukti. Dia juga menuntut pembebasan Lin, mengingat kondisi jantung dan tekanan darah tinggi yang dideritanya. Pengacara menekankan bahwa semua petugas akan bertanggung jawab atas semua kasus Falun Gong yang mereka tangani. Ketika suatu hari nanti Falun Gong terbukti benar, mereka akan diadili. Fan menolak kedua permintaannya.

Polisi menyerahkan kasus Lin ke Kejaksaan Distrik Maonan pada 17 November. Pengacaranya meninjau dokumen kasusnya pada 2 Desember 2020 dan juga mengunjunginya di pusat penahanan. Pengacara mengatakan Lin telah kehilangan lebih banyak berat badan sejak pertemuan terakhir mereka.

Karena penguncian pandemi di Kota Shijiazhuang, Provinsi Hebei, pengacara Lin tidak dapat melakukan perjalanan ke Maoming untuk menangani kasusnya. Keluarganya menyewa pengacara lain untuknya, yang mengetahui pada 26 Januari 2021, bahwa jaksa Yu telah mendakwanya awal bulan itu.

Ketika pengacara pergi ke Pengadilan Distrik Maonan untuk meninjau dokumen kasus Lin, butuh waktu lebih dari 30 menit untuk mendapatkan akses, karena hakim Ke berusaha menghalanginya.

Pengadilan awalnya menjadwalkan sidang pada 6 April 2021, tetapi kemudian menundanya hingga 2023.

Sementara Lin sedang menunggu persidangan, keempat anaknya mengajukan pengaduan pada Agustus 2022 terhadap 19 pelaku yang bertanggung jawab atas kasusnya. Mereka menuntut: 1) para pelaku dimintai pertanggungjawaban; 2) Kejaksaan Distrik Maonan menarik dakwaan terhadap Lin; 3) Departemen Kepolisian Zona Pengembangan Teknologi Tinggi Maoming menolak kasus Lin; dan 4) Pengadilan Distrik Maonan membebaskan Lin.

Mereka tidak pernah menerima tanggapan atas keluhan mereka.

Laporan Terkait:

Pria Guangdong Ditahan Karena Keyakinannya, Keluarga Mengajukan Pengaduan Terhadap Pelaku Utama

Pria Guangdong Ditahan dan Menghadapi Persidangan karena Berlatih Falun Gong Walau Sakit Jantung