(Minghui.org) Saya mulai mencoba menghafal Zhuan Falun lebih dari satu dekade yang lalu, tetapi gagal berkali-kali karena saya tidak gigih dan lambat dalam menghafal Fa. Saya membicarakan ide ini di arena belajar Fa setempat pada bulan Oktober 2022 dan kami berlima sepakat untuk menghafal Fa bersama. Kami menetapkan bahwa kami akan menghafal tujuh halaman setiap minggu dengan menghafal satu halaman setiap hari. Ketika kami pergi ke arena belajar Fa bersama, setiap orang akan melafalkan tujuh halaman secara bergantian. Jika ada kesalahan dalam menghafal, kami akan perbaiki. Jika seseorang tidak dapat menghafal ketujuh halaman tersebut, mereka dapat membaca dari buku tersebut.

Guru berkata,

“Saya hanya memberi tahu tentang pengertiannya, mereka katakan: benda yang begitu baik, mengapa kita tidak menghafalnya? Setiap saat meminta kita menjadi manusia yang baik di antara manusia biasa, dapat meningkat, apakah tidak lebih baik bila anda menghafalnya? Setiap saat juga dapat perbandingan. Dengan begini, lantas membangkitkan satu tren menghafal buku.” (Saran-Saran pada Konferensi Para Pembimbing Falun Dafa di Beijing, Uraian Falun Dafa)

“Di Changchun sekarang bisa ada lebih dari 10.000 orang yang menghafal buku, bagaimana situasi belajar Fa sekarang ini? Yaitu duduk di sana mulai belajar, tidak pegang buku, dia hafal mulai dari depan, kemudian berhenti dilanjutkan dengan yang lain, sedikit juga tidak salah, satu huruf juga tidak salah dan terus menghafalnya.” (Saran-Saran pada Konferensi Para Pembimbing Falun Dafa di Beijing, Uraian Falun Dafa)

Dari lima praktisi di arena menghafal Fa bersama kami, dua berusia 50-an tahun, dua berusia 40-an tahun, dan satu adalah seorang praktisi lanjut usia berusia 80-an tahun.

Saya tidak menyangka dua rekan praktisi mampu menghafal tujuh halaman hampir setiap minggu. Suara mereka tenang, seperti membaca, dan tidak ketinggalan atau menambahkan satu kata pun. Saya sangat berterima kasih kepada Guru atas lingkungan kultivasi yang memungkinkan saya melihat kesenjangan saya.

Melalui menghafal Fa, saya menemukan banyak keterikatan manusia dalam diri saya, seperti keterikatan pada kenyamanan, takut akan kesulitan, mencari jalan pintas, anggapan manusia bahwa otak saya lambat, dan sebagainya. Ketika saya melafalkan Fa bersama, saya terkadang memiliki pikiran yang tidak sehat bahwa itu seperti sebuah ujian atau kesengsaraan, atau saya merasa iri hati terhadap rekan-rekan praktisi yang pandai menghafal Fa.

Apa yang paling saya rasakan sejak saya mulai berpartisipasi dalam menghafal Fa bersama ini adalah saya tidak pernah sedikit pun berpikir untuk menyerah, tidak peduli kesulitan apa pun yang saya temui, sesibuk apa pun saya, atau kapan pun saya tidak bisa melanjutkan menghafal Fa.

Rekan praktisi berusia 80 tahun ini sering mengatakan bahwa dia lamban dan tidak dapat mengingat satu halaman pun dari Fa, bahkan setelah menghafalnya selama dua jam. Itu sama seperti saya. Kadang-kadang, saya mengulangi sebuah kalimat lebih dari sepuluh kali, tetapi ketika saya memikirkan tentang apa yang baru saja saya baca, saya tidak dapat mengingatnya sama sekali. Kemudian, saya memahami bahwa karma pikiran telah menghalangi saya. Jika saya gigih menghafal Fa, karma pikiran akan terhapuskan.

Saya telah belajar melafalkan ajaran Guru ketika saya tidak bisa menghafal Fa. Guru berkata,

“Ketika sulit bersabar anda mampu bersabar. Ketika sulit dilakukan anda harus mampu melakukan.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Pada tanggal 25 Agustus tahun ini, arena menghafal Fa bersama kami selesai menghafal Zhuan Falun untuk pertama kalinya dan segera mulai menghafalnya untuk kedua kalinya. Menghafal Fa telah membuat pikiran saya tenang dan tenteram. Saat berlatih perangkat latihan kelima, saya bisa menenangkan diri dan merasakan indahnya meditasi.

Saya sering harus menghafal Fa selama satu hingga dua jam setelah memancarkan pikiran lurus di tengah malam, namun saya tidak merasa mengantuk di siang hari.

Saya juga menyadari bahwa saya harus menghormati Guru dan Fa karena setiap kata dan kalimat adalah rahasia langit dan anugerah belas kasih dari Guru.

Guru berkata,

“Kita yang Tianmu-nya sudah terbuka seyogianya dapat melihat, buku ini terlihat beraneka warna, berkilauan dengan cahaya emas, setiap huruf adalah citra Fashen saya.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Hanya dengan menghormati Guru dan Fa, barulah Fa dapat tertanam ke dalam hati seseorang.

Guru sering berkata “Anda sekalian tahu” dan “Saya memberi tahu anda” dalam Zhuan Falun. Saya sekarang tahu bahwa saya harus mengetahui dan mengingat apa yang Guru katakan kepada saya.

Seorang praktisi bergabung dengan arena menghafal Fa bersama kami tahun ini. Dia mengatakan bahwa dia biasa menghafal Fa sendirian di rumah. Karena dia tidak memiliki batasan apa pun, jika terjadi sesuatu, dia akan menunda hafalannya.

Praktisi lain juga bergabung dengan arena menghafal Fa bersama kami. Ketika dia melihat betapa baiknya rekan-rekan praktisi menghafal Fa, kata demi kata, dia tidak dapat menahan air matanya dan terus berkata, “Saya menyesal datang terlambat.”