(Minghui.org) Saya memiliki dua putra. Putra sulung saya pada usia 8 tahun didiagnosis menderita purpura trombositopenia idiopatik, suatu kelainan di mana darah tidak membeku secara normal. Dia pertama kali dirawat di rumah sakit setempat dan kemudian di beberapa rumah sakit terbaik di Shanghai selama dua tahun. Kami juga mencoba obat-obatan Tiongkok dan obat-obatan tradisional. Kami menghabiskan ratusan ribu yuan tetapi tidak berhasil. Jadi, kami pulang dengan perasaan putus asa. Setelah menderita selama dua tahun, putra saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1997. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih.

Kami tidak terlalu memperhatikan qigong sebelum putra saya secara ajaib mendapatkan kembali kesehatannya. Saya benar-benar merasakan kekuatan luar biasa dari Dafa dan keagungan Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa. Setelah itu, suami, putra bungsu, dan saya, semuanya menjadi praktisi juga. Kami telah mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk meningkatkan Xinxing dan mempertimbangkan orang lain sejak saat itu.

Kedua putra saya sekarang sudah menikah. Ketika cucu saya mulai bisa berbicara, dia mengatakan bahwa dia telah melihat Guru. Cucu saya lebih cerdas dibandingkan kebanyakan anak seusianya. Dia melafalkan “Falun Dafa baik” dan “Sejati-Baik-Sabar baik” setiap hari.

Putra Sulung Saya: Keajaiban Tak Terduga

Banyak hal menakjubkan yang terjadi pada putra sulung saya ketika ia pertama kali mulai berkultivasi. Suatu malam, dia mengalami mimisan parah, salah satu gejala trombositopenia. Saya adalah seorang praktisi baru pada saat itu dan tidak memahami apa pun tentang karma. Saya khawatir dan menelepon praktisi lain.

Dia menjawab, “Jangan takut. Ini adalah proses melenyapkan karma penyakit. Guru sedang memurnikan tubuhnya.”

Hidung putra saya terus mengeluarkan darah, jadi saya meletakkan cangkir di bawah hidungnya dan menghiburnya, memberi tahu dia bahwa Guru sedang membantu melenyapkan karma penyakitnya. Praktisi juga mengatakan kepadanya bahwa penghapusan karma adalah hal yang baik dan memintanya untuk mengingat ajaran Guru.

Pendarahan mulai berkurang sekitar satu jam kemudian. Putra saya tahu bahwa itu adalah penghapusan karma bukannya penyakit, jadi dia berbaring di sofa dengan tenang dan saya membacakan Zhuan Falun untuknya. Dia tidak bersekolah saat itu karena masalah kesehatannya, namun dia bisa membaca buku. Akhirnya, pendarahannya berhenti sekitar pukul 04:00 keesokan harinya, lalu dia tidur.

Ketika putra saya bangun beberapa jam kemudian, dia tampak sehat. Dia bersemangat dan penuh energi. Tak seorang pun akan percaya bahwa dia mengalami pendarahan berjam-jam pada malam sebelumnya. Dia lulus ujian karma penyakit.

Dia bisa bersekolah setelah kesehatannya pulih. Karena usianya, ia ditempatkan di kelas dua. Meski belum pernah bersekolah di rumah, ia mendapat nilai bagus dan menjadi ketua kelas. Dia terus berprestasi secara akademis di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Dia rukun dengan teman-teman sekelasnya dan tidak pernah melawan ketika dia dipukul atau dicaci-maki. Dia mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi orang baik.

Kepala sekolah bertanya-tanya bagaimana anak saya bisa menjadi murid yang baik. Dia bertanya kepadanya bagaimana dia mendapatkan kembali kesehatannya dan bagaimana dia mempertahankan nilai-nilainya. Putra saya mengatakan bahwa dia selalu kesakitan tetapi kesehatannya pulih kembali setelah berlatih Falun Dafa. Kepala sekolah tidak mempercayainya dan ingin melihat buku itu.

Putra Bungsu Saya: Peningkatan Kemampuan Intelektual yang Ajaib

Pada tahun 1980-an, polisi keluarga berencana Partai Komunis Tiongkok (PKT) membatasi setiap keluarga hanya memiliki satu anak. Ketika saya sedang mengandung putra kedua saya, saya bersembunyi karena takut ada yang melaporkan saya. Dia lahir prematur. Saya menyewa seseorang untuk merawatnya secara diam-diam karena takut didenda oleh pemerintah. Karena kekurangan ASI, perkembangan fisiknya terhambat dan mentalnya jauh lebih lambat dibandingkan anak-anak lain seusianya.

Putra bungsu saya telah belajar Fa dan melakukan latihan bersama kami sejak dia berusia enam tahun. Saat itu, dia masih terlalu muda dan tidak bisa membaca, jadi saya membacakan Fa untuknya setiap malam. Lambat laun, kondisi fisiknya membaik dan ia sama cerdasnya dengan teman-temannya.

Suatu pagi di awal tahun 2010, putra bungsu saya dengan penuh semangat menceritakan kepada saya tentang sesuatu yang terjadi malam sebelumnya. Seluruh tubuhnya tiba-tiba membeku dan dia tidak bisa bergerak, tetapi pikirannya sangat jernih. Kemudian, dia melihat cahaya hijau bergerak perlahan dari kakinya hingga ke kepalanya dan merasakan bahwa seseorang sedang berdiri di samping tempat tidurnya. Kemudian, dia tertidur.

Setelah itu, kecerdasan putra bungsu saya berkembang dan dia menjadi lebih mudah beradaptasi. Semua kemampuannya jauh melebihi rekan-rekannya. Dafa sungguh luar biasa. Kami tidak bisa cukup mengungkapkan rasa terima kasih kami kepada Guru.

Mata ketiga putra bungsu saya terbuka segera setelah dia mulai berlatih dan dia melihat banyak hal, termasuk seperti apa rupa seorang lelaki lansia ketika dia masih muda dan sebagainya.

Pengalaman Saya

Saya ditakdirkan untuk menjadi seorang praktisi Dafa. Selama bertahun-tahun berlatih, saya telah menyaksikan banyak hal ajaib. Mata ketiga saya terbuka dan saya telah melihat dengan jelas makhluk-makhluk tingkat tinggi.

Saya telah berpartisipasi dalam menyelamatkan praktisi yang ditangkap dan disiksa pada masa penganiayaan terburuk. Pada suatu kesempatan, ketika kami memancarkan pikiran lurus di dekat penjara wanita provinsi untuk menghancurkan kejahatan, saya dengan jelas melihat banyak biksu berjubah abu-abu duduk dalam barisan rapi, dan memancarkan pikiran lurus bersama kami dengan kaki bersilang dan telapak tangan tegak.

Di lain waktu, kami pergi memancarkan pikiran lurus di dekat pusat pencucian otak yang terletak di antara dua puncak gunung. Hanya ada jalan menuju pusat, jadi kami dibagi menjadi dua kelompok dimana yang satu kelompok memancarkan pikiran lurus di setiap sisi jalan. Kami semua memancarkan pikiran lurus secara bersamaan. Saat kami melakukannya, saya melihat patung Buddha emas yang besar dan setinggi gunung. Dia tampak serius, damai, dan penuh belas kasih.

Suatu ketika, saat saya sedang menonton video ceramah Guru di Guangzhou bersama rekan kerja di tempat saya bekerja, saya melihat patung Buddha emas besar di sisi kiri layar TV. Saya bersemangat dan merasa hangat. Rasa belas kasih dewa yang saya rasakan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.