(Minghui.org) Saya ingin berbagi pengalaman bagaimana saya melewati ujian ketertarikan dan hasrat seksual.

Itu terjadi bertahun-tahun yang lalu. Saya pergi ke rumah seorang praktisi wanita untuk memperbaiki printernya pada suatu malam pukul 7 malam. Dia mengenakan piamanya ketika dia membuka pintu. Saya tidak terlalu memperhatikan dan langsung memperbaiki printernya.

Ketika suaminya pulang pada pukul 9 malam, dia melihat sekeliling dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia kembali satu jam kemudian ketika saya masih mengerjakan printer. Saya menyadari bahwa hari sudah larut dan saya harus pergi. Suaminya menghentikan saya dan dengan suara marah berkata, “Anda tidak boleh pergi. Anda datang ke rumah saya pada malam hari. Siapa yang tahu apa yang telah anda lakukan dengan istri saya! Saya tidak bisa melepaskanmu!”

Saya mencoba menjelaskan, “Istri anda meminta saya untuk memperbaiki printernya. Anda melihat saya mengerjakan printer. Kami tidak melakukan apa pun.” Dia bersikeras, “Ada banyak tempat perbaikan. Kenapa anda harus datang ke rumah saya?” Saya mengatakan kepadanya, “Istri anda menggunakan printer untuk mencetak materi Falun Dafa. Dia bisa dilaporkan ke polisi jika membawanya ke tempat perbaikan.”

Dia bertanya, “Lalu kenapa kamu tidak bisa datang pada siang hari?”

Istrinya dan saya mencoba menjelaskan, namun dia tidak mempercayai kami. Akhirnya dia berkata, “Jika kamu ingin menyelesaikannya secara pribadi, kamu harus memberi saya 100.000 yuan. Jika tidak, saya akan melaporkan ke polisi.” Saya menolak menyerah pada pemerasannya, jadi dia mengeluarkan ponselnya untuk menelepon polisi.

Istrinya meraih ponselnya dan memberi isyarat kepada saya untuk memancarkan pikiran lurus. Saya yakin begitu polisi datang, saya akan dikirim ke penjara. Saya tidak bisa membiarkan hal itu terjadi, jadi saya mulai memancarkan pikiran lurus untuk melenyapkan kejahatan.

Satu jam kemudian, suaminya masih tidak mengizinkan saya pergi. Saya bertanya pada diri sendiri, “Apa yang dia lakukan sungguh konyol, lalu mengapa pikiran lurus saya tidak berfungsi?” Tiba-tiba saya teringat Guru berkata untuk “mencari ke dalam ketika menemui sesuatu”. Saya menyadari bahwa ini adalah ujian untuk melenyapkan keterikatan saya pada ketertarikan dan hasrat seksual.

Saya benar-benar mencari ke dalam dan menyadari bahwa saya memiliki keterikatan yang kuat. Meskipun saya tidak berbuat salah terhadap istrinya, saya juga tidak memiliki keinginan sedikit pun terhadapnya, saya masih menemukan banyak contoh dalam kehidupan saya sehari-hari, seperti tidak menganggap enteng aspek seksual dalam kehidupan bersama istri saya dan seringnya saya tertarik pada gadis-gadis muda yang cantik.

Saya segera berkata kepada Guru dalam hati, “Guru, saya salah. Saya harus berbuat lebih baik untuk menghilangkan keterikatan terhadap ketertarikan dan hasrat seksual. Saya akan memperbaiki diri mulai sekarang!” Kepada kekuatan lama, saya mengatakan bahwa meskipun saya mempunyai celah, tidak seorang pun dapat menggunakannya sebagai alasan untuk menganiaya saya. Saya mulai memancarkan pikiran lurus lagi.

Kurang dari satu menit, sang suami tiba-tiba terjatuh ke lantai dengan tatapan aneh di matanya. Saya lega. Pada saat yang sama, kakak perempuan dan ipar laki-laki teman praktisi datang. Saya menjelaskan kepada mereka, “Adikmu menelepon saya untuk memperbaiki printernya. Hanya itu yang saya lakukan. Namun, saya seharusnya tidak tinggal selarut ini. Lain kali saya harus lebih memerhatikan untuk menghindari kemungkinan kesalahpahaman.”

Setelah mereka mengetahui apa yang terjadi, mereka berkata kepada suami teman praktisi, “Sudah larut malam. Biarkan dia pergi. Anda sebagai pasangan harus mendiskusikan masalah anda sendiri. Pastikan untuk tidak mempermalukan dirimu sendiri lagi!”

Saat itu sudah tengah malam ketika saya pergi.

Kejadian ini memberi saya pelajaran yang berharga. Guru mengajarkan kita untuk mencari ke dalam ketika mengalami konflik. Ini adalah kunci untuk memperbaiki diri kita sendiri. Apa pun yang terjadi, apakah kita yang harus disalahkan atau tidak, kita harus mencari ke dalam. Jika kita melakukan itu, kita akan selalu menemukan keterikatan, dan kita selalu dapat meningkatkan diri setelahnya.

Guru juga berkata, "... bercita-cita luhur dan memedulikan hal-hal yang kecil." (“Orang Suci,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju I)

Suami mana pun mungkin akan curiga jika melihat istrinya mengenakan piyama sekamar dengan seorang pria di malam hari. Saya harus selalu memikirkan hal-hal kecil. Karena saya tidak menempatkan diri pada posisi suami, dia ingin tahu mengapa saya berada di rumahnya pada malam hari untuk memperbaiki printer. Saya pikir saya punya alasan yang bagus, tapi saya seharusnya memastikan suami menyetujuinya terlebih dahulu.

Guru berkata, “...Wahai pengikut Dafa, saya sejak dini sudah mengatakan bahwa nafsu birahi adalah pintu cobaan yang tak dapat ditawar lagi bagi orang Xiulian.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Serikat Barat Tahun 2004", Ceramah Fa di Berbagai Tempat 5)

Ketertarikan dan hasrat seksual dapat menjadi rintangan besar saat kita berkultivasi dari manusia biasa menjadi manusia luar biasa, dan kita harus melewatinya. Jika kita menunda-nunda dalam waktu lama, kekuatan lama akan menggunakannya sebagai alasan untuk menganiaya kita. Kita harus menganggapnya sebagai peringatan.