(Minghui.org) Selama beberapa tahun terakhir, saya telah diganggu oleh berbagai keterikatan, dan saya telah berulang kali tersandung dan jatuh di jalur kultivasi. Namun, saya tidak ingin tertinggal. Saya tahu bahwa Guru belum menyerah pada saya; jika tidak, bagaimana saya bisa bertahan sampai hari ini?

Saya tahu bahwa saya tidak boleh berbaring di sana setelah jatuh. Saya akan mengerahkan segala upaya saya untuk mengejar ketinggalan dalam waktu terbatas yang tersisa, dan menghargai kesempatan berharga ini untuk berkultivasi.

Saya yang Menderita Beruntung Memperoleh Dafa

Dulu saya menderita banyak penyakit, tetapi saya juga seorang yang kompetitif. Keluarga saya miskin ketika saya masih muda. Meskipun saya adalah perempuan, saya harus bekerja seperti laki-laki. Saya tidak diizinkan untuk pergi ke sekolah dan harus menjual es loli untuk mencari nafkah. Saya mengalami nasib yang hampir sama dengan "Gadis Korek Api". Jika saya tidak dapat menjual semua es loli, saya tidak akan berani pulang di tengah malam karena takut dipukuli. Ketika hujan di luar, atau angin menderu, atau es dan salju, saya berdiri di koridor bangunan tempat tinggal sambil berjualan. Para penghuni sering memarahi saya. Sulit untuk hidup dalam kemiskinan!

Setelah saya dewasa dan menikah, keluarga suami saya lebih menghargai anak laki-laki daripada anak perempuan. Ketika saya melahirkan anak perempuan, keluarga suami saya tidak senang. Mereka ingin saya melahirkan lagi untuk mendapatkan anak laki-laki. Namun, Partai Komunis Tiongkok (PKT) hanya mengizinkan satu anak per keluarga. Hidup saya menjadi lebih sengsara sejak saat itu. Saya sering dipukuli oleh suami saya dan diganggu oleh keluarganya. Saya sering menangis. Semua ini sangat memengaruhi saya, baik secara mental maupun fisik, dan saya menderita banyak penyakit. Karena putus asa, saya pernah mencoba menenggelamkan diri dan anak saya, menggendongnya di sungai. Di waktu lain saya mencoba tertabrak mobil sambil menggendong anak saya. Namun saya tidak mati.

Saya mencoba semua jenis pengobatan untuk banyak penyakit saya, termasuk pengobatan Tiongkok dan Barat, dirawat di rumah sakit berkali-kali, dan berdoa kepada para Dewa dan Buddha. Namun kondisi saya tidak membaik, dan saya terus menderita penyakit baru. Melihat situasi saya, seorang teman memberi saya buku Falun Gong. Saya selesai membacanya dalam dua hari. Guru membantu saya dengan memurnikan tubuh saya, dan sebelum saya menyadarinya, semua penyakit saya hilang. Saya merasa senang karena terbebas dari penyakit. Saya kemudian memulai jalur kultivasi saya dan menjadi seorang praktisi Dafa. Saya merasa sangat beruntung, dan sangat bahagia telah memperoleh Dafa!

Menyaksikan Keajaiban Dafa

Suatu hari di musim gugur tahun 2000, saya keluar dari kamar mandi untuk menjawab panggilan telepon. Lantainya licin, dan saya tidak sengaja terjatuh dan kaki saya patah. Sakitnya luar biasa hingga tubuh saya mulai gemetar. Pikiran pertama saya adalah saya adalah praktisi Dafa, dan Guru akan menyelamatkan saya. Saya menelepon seorang rekan praktisi untuk membantu saya berdiri. Ia datang dan berlatih Falun Dafa bersama saya. Saya melihat cahaya merah keluar dari tubuhnya. Saya merasa hangat, dan kaki saya yang patah membengkak, tetapi perlahan-lahan rasa sakitnya berhenti.

Suami saya pulang dan tidak percaya bahwa kaki saya patah. Ia bersikeras membawa saya ke rumah sakit untuk rontgen. Saya pun pergi bersamanya. Saya berdiri di atas mesin rontgen, dan dokter berkata, "Apa yang anda lakukan di sana?" Ia memegang surat perintah medis di tangannya dan berteriak, "Siapa yang kakinya patah?" Saya berkata, "Saya."

Ia berkata, "Bukankah anda yang masuk dan menyerahkan surat medis ini kepada saya?" Dia menunjuk ke layar mesin dan berkata, “Anda tidak bisa berjalan dengan kaki yang patah. Bukankah anda berjalan sendiri?”

Saya berkata, “Ya, jika saya tidak berdiri di sini, bagaimana layar anda bisa menunjukkan kaki yang patah?” Dia tertegun sejenak, tetapi kemudian dia berjalan keluar pintu dan berteriak kepada para dokter di ruang pemeriksaan lainnya, “Kemari dan lihatlah.” Dia menunjuk ke layar dan berkata, “Kaki yang patah ini adalah fraktur yang hancur, terkilir lebih dari setengah inci, tetapi dia berjalan masuk.” Dia berkata kepada saya, “Anda boleh turun.”

Saya turun, dan dia berkata kepada dokter lain, “Apakah kalian melihatnya? Bagaimana dia bisa berjalan?” Dia meminta saya untuk masuk ke rumah sakit untuk operasi. Namun, saya memberi tahu suami saya bahwa saya tidak ingin dirawat di rumah sakit, dan saya ingin pulang. Sayangnya, saya tidak langsung membuktikan kebenaran Dafa yang luar biasa kepada mereka karena saya takut dianiaya jika saya memberi tahu mereka bahwa saya adalah seorang praktisi Falun Dafa.

Setelah saya meninggalkan rumah sakit, suami saya masih tidak percaya kepada saya. Dia membawa saya ke rumah sakit lain. Hasil rontgennya sama, dan dokter tidak tahu harus menulis apa di catatan medis. Dia mengatakan bahwa saya seharusnya tidak bisa berjalan berdasarkan hasil rontgen, tetapi dia melihat saya masuk. Jadi sulit baginya untuk memberikan diagnosis. Akhirnya, dia menulis fakta: “fraktur kominutif dislokasi lebih dari satu inci” dan meminta saya dirawat di rumah sakit untuk perawatan. Saya berkata kepada suami saya, “Ayo pulang.” Suami saya segera memanggil taksi dan ingin mengantar saya pulang.

Saya tidak jadi naik taksi dan menyarankan agar kami berjalan kaki pulang. Suami saya berkata kepada saya di tengah jalan, "Sains tidak dapat membuktikan bahwa Dafa luar biasa." Sejak saat itu, suami saya juga setuju bahwa Dafa luar biasa. Itu terjadi lebih dari 20 tahun yang lalu, dan kaki saya masih "patah," dan taji tulangnya masih ada. Akan tetapi, saya tidak hanya bisa berjalan, saya juga bisa berlari. Setiap orang yang telah menyaksikan ini terkesima oleh betapa ajaib dan luar biasanya Dafa.

Membuktikan Kebenaran Fa di Beijing

Ketika saya belajar Fa pada akhir Juli 2007, saya tiba-tiba menyadari bahwa kejahatan sedang berkumpul di Beijing, dan saya harus memancarkan pikiran lurus dari jarak dekat untuk melenyapkannya. Jadi saya segera pergi membeli tiket, dan naik kereta sore itu juga.

Saya tiba di Beijing pada siang hari keesokan harinya. Matahari tinggi di langit tetapi terhalang oleh kabut tebal. Saya dapat melihat bayangan orang-orang di tanah. Saya mengerti bahwa kejahatan benar-benar terkonsentrasi di Beijing.

Saya pergi ke Lapangan Tiananmen dan menemukan tempat untuk duduk. Saya menyilangkan kaki dan menutupinya dengan rok yang saya kenakan. Saya meletakkan koran di kaki saya. Saya membuka koran itu, memegangnya dengan satu tangan, dan mulai memancarkan pikiran lurus dengan isyarat tangan telapak tegak lurus.

Meskipun beberapa polisi patroli berpapasan dengan saya beberapa kali, dan kendaraan polisi berseliweran, saya tetap tidak tergerak. Saya memusatkan pikiran lurus untuk membersihkan medan dimensi di Beijing. Setelah melakukannya selama setengah hari, saya merasa lelah, dan pergi mencari hotel. Saya berjalan ke tempat yang pernah saya tinggali sebelumnya dan tanpa diduga menemukan kamar single. Harga kamarnya setengah dari harga kamar tamu biasa. Luar biasa! Saya menyempatkan diri untuk belajar Fa, lalu pergi ke Qianmen, yang berada di selatan Lapangan Tiananmen, untuk membersihkan unsur-unsur kejahatan di sana.

Saya terus memancarkan pikiran lurus pada hari kedua dan ketiga, untuk melenyapkan unsur-unsur kejahatan di Lapangan Tiananmen dan Gerbang Xinhua Zhongnanhai di dekatnya. Pada malam ketiga, setelah kembali ke hotel, saya menerima telepon dari seorang teman lama yang sudah 20 tahun tidak saya temui. Saya tahu dia ditakdirkan untuk mengetahui kebenaran tentang Falun Dafa, jadi saya menyadari sudah waktunya untuk pulang. Saya perlu mengklarifikasi fakta kepadanya karena dia adalah direktur Sekolah Partai PKT di kota itu. Jika dia tidak memahami fakta kebenaran Dafa, dia akan meracuni orang lain.

Namun, tiket kereta api habis terjual untuk sepuluh hari berikutnya. Bingung apa yang harus saya lakukan, saya memohon bantuan Guru. Saat saya berjalan, saya mendongak dan melihat loket tiket di pinggir jalan. Saya bergegas masuk untuk memesan tiket. Mereka tidak hanya menyediakan tiket untuk hari itu, tetapi tiketnya juga setengah harga, seperti harga kamar hotel. Saya dalam perjalanan pulang tanpa masalah.

Setelah saya kembali ke rumah, saya mengklarifikasi fakta tentang Falun Dafa kepada teman saya, dan membantunya mundur dari PKT. Ia pulang ke rumah dan menonton video DVD klarifikasi fakta yang saya berikan kepadanya. Ia membalas surat saya, dengan mengatakan, “Oleh dorongan dari Guru Dafa kamu, kamu telah memikirkannya dengan matang. Saya memahami niat baik kamu. Jangan khawatir.”

Perlindungan Guru yang Penuh Belas Kasih pada "13 Mei"

Pada pagi hari tanggal 11 Mei, beberapa tahun yang lalu, cucu laki-laki saya yang berusia empat tahun tiba-tiba muntah sekitar pukul 5 pagi. Ia dibawa ke rumah sakit anak-anak setempat. Setelah pemeriksaan dan pengujian, hampir semua indikator menunjukkan hasil yang tidak normal. Paman dan bibi anak tersebut bekerja di sebuah rumah sakit besar di provinsi lain. Pamannya adalah seorang pascadoktoral di bidang kedokteran, dan bibinya adalah seorang dokter medis. Setelah membaca hasil tes anak tersebut, mereka juga mengatakan bahwa hasilnya tidak normal dan menyarankan untuk dirawat di rumah sakit untuk observasi dan perawatan.

Saya bergegas ke rumah sakit dan melihat cucu laki-laki saya terbaring di tempat tidur dengan beberapa infus tergantung di tubuhnya. Ketika ia melihat saya, ia berkata bahwa ia ingin melepaskan infus tersebut, dan tidak ingin disuntik lagi. Saya mengatakan kepadanya bahwa kami harus membicarakannya dengan dokter. Dokter tidak setuju. Anak tersebut menangis dan ingin pulang. Ia berkata bahwa ia tidak mau tinggal di rumah sakit jika dokter tidak melepaskan infus tersebut. Dokter akhirnya mencabut beberapa infus, dan hanya menyisakan satu larutan nutrisi.

Dokter meminta agar dia tetap di rumah sakit selama 24 jam untuk observasi. Saat itu, ada banyak anak dengan penyakit menular di rumah sakit. Saya berkata, "Jika dia tidak sakit, dia tidak boleh tinggal di sini, dan dia juga ingin pulang." Jadi kami pulang malam itu. Kami kembali untuk temu janji keesokan harinya. Ketika kami memasuki aula, saya mengatakan kepadanya, "Ucapkan, 'Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik' di dalam hatimu. Guru akan membiarkanmu pulang." Anak itu mengangguk patuh.

Pagi-pagi sekali di hari ketiga, kami pergi ke rumah sakit lagi untuk pemeriksaan lanjutan. Saat kami berjalan ke aula rumah sakit, saya katakan lagi kepadanya, “Hari ini tanggal 13 Mei, hari ulang tahun Guru. Mengapa kamu tidak mengucapkan, ‘Falun Dafa baik?’” Anak itu langsung berteriak, “Falun Dafa baik! Guru, hari ini hari ulang tahun-Mu. Tolong biarkan saya pulang!” Suara keras anak itu bergema di aula rumah sakit. Semua orang di aula itu menatapnya. Kakek anak itu ketakutan, dan berlari dari belakang untuk menutup mulutnya.

Dokter menyarankan untuk melanjutkan suntikan saat dia sedang melakukan pemeriksaan. Anak malang itu dikelilingi oleh tiga perawat di ruang perawatan yang mencari pembuluh darah di tangannya. Saya memegang lengannya, neneknya yang lain memegang kakinya, dan ayahnya memegang lengannya. Anak itu sangat ketakutan dan menangis keras. Neneknya menangis, dan air mata ayahnya menetes ke tangan saya. Dalam 20 menit, rambut anak itu basah kuyup seolah-olah dia baru saja mandi, dan pakaiannya juga basah kuyup. Anak itu menangis begitu keras hingga ia segera kehilangan tenaga. Saya menggendongnya dan berkata kepada perawat yang sakit hati, “Anda istirahat saja. Saya akan membawanya keluar untuk beristirahat.”

Saya menggendong anak itu ke lift kaca dan membiarkannya melihat pemandangan di luar untuk mengalihkan perhatiannya. Saya berdiskusi dengannya, “Hari ini adalah hari yang luar biasa. Ini adalah hari ulang tahun Guru. Praktisi Falun Dafa di seluruh dunia mengucapkan selamat ulang tahun kepada Guru! Bukankah kamu berteriak, ‘Falun Dafa baik’ pagi ini dan meminta Guru untuk mengizinkanmu pulang hari ini? Guru akan mengizinkanmu pulang. Kamu harus berani dan membiarkan mereka mengambil darah untuk pengujian. Jika kamu tidak sakit, hasilnya akan normal, dan kamu bisa pulang, kan?”

Anak itu mengangguk tanda setuju. Di bangsal, hanya ada dua perawat. Anak itu dengan tegas mengulurkan lengannya, dan perawat berhasil memasukkan jarum pada percobaan pertama. Kurang dari satu jam kemudian, dokter yang bertugas meminta saya untuk pergi ke kantornya. Ia menyalakan komputer, menunjuk hasil tes, dan berkata, “Ketika anak ini pertama kali dirawat, semua indikatornya tidak normal. Ia baru dirawat di rumah sakit selama tiga hari, tidak minum obat, dan hanya menerima sedikit larutan nutrisi. Mengapa semuanya sekarang normal? Saya belum pernah melihat ini sebelumnya.”

Saya berkata dengan gembira, “Bagus sekali. Ia bisa keluar dari rumah sakit saat itu.” Saya berbalik dan hendak kembali. Dokter berkata, “Jika ayahnya sudah kembali, mintalah ia untuk datang.” Saya setuju dan berjalan kembali ke bangsal. Saya memeluk anak itu erat-erat dan berkata kepadanya dengan gembira, “Guru telah mengizinkanmu pulang! Kamu harus berterima kasih kepada Guru. Ayo berkemas dan pulang.” Anak itu menatap saya dengan mata terbelalak, dan kedua tangannya yang kecil tanpa sadar terkatup rapat dalam posisi heshi untuk berterima kasih kepada Guru.

Semuanya berjalan normal setelah kami kembali ke rumah. Saya tidak akan pernah melupakan "13 Mei" ini, dan saya berterima kasih kepada Guru atas perlindungannya yang penuh belas kasih!

Menyelamatkan Seorang Rekan Praktisi

Suatu hari saya menerima telepon yang meminta saya untuk segera pergi ke suatu tempat untuk membantu menyelamatkan seorang rekan praktisi. Saya bahkan tidak punya waktu untuk berganti pakaian, jadi saya pergi bersama praktisi lain. Seorang praktisi telah ditangkap saat mengklarifikasi fakta tentang Falun Dafa kepada para siswa, dan dia dibawa ke pusat pencucian otak.

Praktisi setempat yang berkumpul untuk membantunya, bekerja sama dengan sangat baik sebagai satu tubuh. Beberapa dari mereka mencari alamat dan nomor telepon polisi dan orang yang melaporkannya, keluarga, dan kerabat mereka. Beberapa praktisi segera menghubungi nomor tersebut dan mengungkap perbuatan ilegal polisi dan orang tersebut kepada keluarga dan kerabat mereka. Dan beberapa praktisi bergegas memancarkan pikiran lurus di dekat pusat pencucian otak. Hampir semua kelompok belajar Fa di seluruh wilayah bekerja sama untuk memancarkan pikiran lurus secara bersamaan. Kami pergi ke Komite Urusan Politik dan Hukum dan Kantor 610 bersama anggota keluarga praktisi untuk menuntut pembebasannya. Begitulah cara kami membentuk satu kesatuan yang solid untuk menyelamatkan praktisi tersebut.

Kami tiba tepat waktu untuk bertemu dengan keluarganya, dan mendiskusikan rencana dengan mereka agar perusahaannya maju terlebih dahulu untuk menuntut pembebasan orang tersebut. Jika pembebasan tidak terjadi, kami berdua akan menemani anggota keluarga untuk menghadapi polisi secara langsung. Kemudian, puluhan dari kami duduk untuk belajar Fa, melafalkan Hong Yin, dan memancarkan pikiran lurus. Karena waktu yang terbatas dan kami harus naik bus kembali, kami memutuskan untuk membebaskan praktisi tersebut pada pukul 3 sore, dan meminta bantuan Guru. Sejak siang hari, semua orang memancarkan pikiran lurus tanpa henti. Pada pukul 3 sore, telepon berdering, dan praktisi tersebut telah berhasil dibawa kembali. Terima kasih, Guru! Semua orang meneteskan air mata suka cita.

Mengklarifikasi Fakta Secara Langsung

Saya mencetak materi klarifikasi fakta saya dan membacanya sendiri sekali. Kemudian ketika saya mengklarifikasi fakta kepada seseorang, saya menambahkan beberapa pengalaman saya sendiri, membuat isinya lebih kaya dan lebih berwarna. Orang-orang suka mendengarkan saya, dan kemudian mudah untuk membujuk mereka untuk menarik diri dari PKT dan organisasi afiliasinya.

Suatu hari di bus, saya melihat seorang wanita memegang selebaran klarifikasi fakta. Saya berkata kepadanya, "Saya juga suka membaca materi ini. Materinya jujur, dan isinya bagus dan kaya." Saya mengambil kesempatan untuk mengklarifikasi fakta sambil memancarkan pikiran lurus. Orang-orang lain di bus juga mendengarkan.

Ketika bus tiba di stasiun, seorang pria paruh baya naik. Saat dia masuk, dia berkata, "Siapa di antara kalian yang hampir sampai di tujuan? Saya akan menunggu tempat duduk anda. Saya mengalami herniasi diskus lumbal. Punggung dan kaki saya sangat sakit, jadi saya tidak bisa berdiri lama-lama." Saya segera berdiri dan memberinya tempat duduk saya. Dia duduk tanpa ragu-ragu. Saya katakan kepadanya, “Sakit di punggung dan kaki itu mengerikan. Ketika kaki saya patah, tubuh saya gemetar karena rasa sakit.” Dia berdiri dan berkata, “Kakimu patah. Bagaimana saya bisa duduk di tempatmu?” Saya segera mendorongnya ke kursi dan berkata, “Saya baik-baik saja sekarang, bukan?! Kalau tidak, untuk apa saya memberikan tempat duduk saya?” Sambil mengatakan ini, saya mengangkat kaki saya yang patah agar dia melihatnya. Dia berdiri lagi dan meminta saya untuk duduk. Saya mendorongnya lagi, sambil berkata, “Duduk saja. Saya baik-baik saja.” Saya menunjukkan kaki saya yang patah kepadanya lagi, dan dia berkata, “Bukankah kakimu masih patah? Taji tulangnya masih menonjol.”

Saya menceritakan kepadanya bagaimana kaki saya patah, dan pemulihan yang luar biasa melalui Dafa. Saya memberi tahu dia bahwa jika dia dengan tulus melafalkan, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik,” dia tidak akan merasakan sakit apa pun. Saya juga memberi tahu dia bahwa mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya akan memberinya masa depan yang menjanjikan. Dia dengan senang hati mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya, dan berterima kasih kepada saya berulang kali.

Tempat tujuan saya sudah dekat, jadi saya memberinya kenang-kenangan Falun Dafa dan mengingatkannya untuk melafalkan, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Saat saya turun dari bus, saya berbalik dan berkata kepadanya, “Saya menghargai takdir pertemuan ini. Saya akan mengingat anda.” Dia berkata dengan gembira, “Saya juga, terima kasih! Falun Dafa baik!”